Dunia olahraga berduka atas wafatnya Ratu Elizabeth II, Kamis kemarin. Saksi juara Piala Dunia 1966 hingga dukungan untuk Olimpiade London 2012 adalah warisan paling berkesan Sang Ratu untuk olahraga Inggris.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·6 menit baca
AP/DAVE THOMPSON
Para pemain Manchester United mengheningkan cipta dan mengenakan ban lengan hitam seiring wafatnya Ratu Elizabeth II sebelum laga pembuka Grup E Liga Europa antara MU dan Real Sociedad di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Kamis (8/9/2022).
Selama 70 tahun mengemban peran sebagai kepala negara Kerajaan Inggris dan negara-negara persemakmuran, Ratu Elizabeth II tidak hanya punya ikatan kental di bidang sosial, budaya, dan politik. Ia adalah salah satu tokoh yang amat dihormati di bidang olahraga. Banyak momen terbaik Inggris di dunia olahraga dihadiri olehnya, termasuk ketika tim ”Tiga Singa” meraih gelar Piala Dunia 1966.
Kabar wafatnya Ratu Elizabeth II dengan damai di Istana Buckingham, Kamis (8/9/2022) siang waktu setempat, mengantarkan awan kelabu yang menyelimuti Inggris dan dunia. Berita duka itu langsung direspon dengan pemberian penghormatan agung pamungkas bagi Sang Ratu, yang dilakukan tiga tim Inggris dan satu tim Skotlandia yang berlaga di kompetisi antarklub Eropa, Jumat (9/9/2022) dini hari WIB.
Manchester United memulai laga melawan Real Sociedad di Stadion Old Trafford dengan mengheningkan cipta di garis lingkaran lapangan, diikuti Arsenal yang menjalani laga tandang di kandang Zurich, Arena AFG, Swiss, pada ajang Liga Europa. Hal serupa dilakukan West Ham United sebelum menghadapi FCSB di Stadion Olimpiade London, dan klub Skotlandia Heart of Midlothian saat menjamu Istanbul Basaksehir di Stadion Tynecastle Park, Edinburgh, pada ajang Liga Konferensi Europa
Di level internasional, mengheningkan cipta juga terlihat sebelum laga semifinal pertama tunggal putri AS Terbuka yang mempertemukan Ons Jabeur versus Caroline Garcia. Foto Ratu Elizabeth II juga tampil di layar besar di dalam arena pertandingan itu.
AP/ANDREW MEDICHINI
Foto mendiang Ratu Elizabeth II terpampang di layar raksasa sebelum laga pembuka Grup F Liga Europa League antara Lazio dan Feyenoord di Stadion Olimpico Roma, Kamis (8/9/2022).
Sementara itu, ajang balap sepeda Tur Britania, yang sejatinya baru rampung Minggu (11/9/2022), dihentikan. Rencana pelaksanaan tiga etape terakhir pada Jumat hingga Minggu dibatalkan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Ratu Elizabeth II.
Laga pekan ketujuh Liga Inggris yang sedianya berlangsung akhir pekan ini, masih penuh ketidakpastiaan menyusul acara penghormatan kepada Sang Ratu yang rencana diselenggarakan akhir pekan ini. Aparat keamanan di Inggris dan Skotlandia telah menyatakan fokus untuk memberikan tribute khusus kepada Ratu Elizabeth, sehingga merekomendasikan penundaan untuk agenda rutin lain.
Untuk itu, Departemen Budaya, Media, dan Olahraga Inggris akan bertemu dengan otoritas olahraga, seperti Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), Liga Primer, dan Liga Sepak Bola Inggris (EFL), Jumat pukul 09.00 waktu setempat, untuk membahas jadwal akhir pekan ini. Penundaan seluruh pertandingan di lapangan hijau menjadi opsi terkuat.
AFP/OLI SCARFF
Bek Real Sociedad Andoni Gorosabel (kiri) berduel dengan penyerang Manchester United, Anthony Elanga (tengah), di depan papan iklan yang tidak difungsikan sebagai penghormatan atas wafatnya Ratu Elizabeth II pada laga pembuka Grup E Liga Europa antara MU dan Real Sociedad di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Kamis (8/9/2022).
Dua laga sepak bola yang seharusnya berlangsung, Jumat ini, yaitu Burnley versus Norwich City di Divisi Championship serta Tranmere Rovers versus Stockport County di Liga 2, telah resmi ditunda.
Saksi juara dunia
Penghormatan besar terhadap Ratu Elizabeth dari dunia olahraga adalah buah dari perhatian besar dirinya selama tujuh dekade menjadi kepala negara di Kerajaan Inggris. Ratu Elizabeth II menghadiri 70 laga Piala FA, 20 pertandingan Olimpiade, 17 laga Piala Dunia, serta tujuh pertandingan Liga Champions di masanya mengemban tampuk pimpinan monarki Inggris dan negara-negara Persemakmuran sejak 2 Mei 1952.
Sebelum naik (ke tribune), saya melihat tangan saya. Saat itu kondisinya sangat kotor.
Mulai musim panas 1953, ia rutin hadir di tribune naratama Stadion Wembley di setiap pekan pertama bulan Mei untuk hadir pada laga final Piala FA. Kapten Blackpool di final Piala FA 1953, Stanley Matthews, menjadi pesepakbola pertama yang menerima trofi kompetisi tertua di dunia itu dari Ratu Elizabeth II.
AFP
Arsip foto 30 Juli 1966 ini memperlihatkan Ratu Inggris Elizabeth II menyerahkan trofi Jules Rimet, lambang juara Piala Dunia, kepada kapten tim nasional Inggris, Bobby Moore, disaksikan Pangeran Philip, Duke of Edinburgh (kedua dari kiri), dan striker timnas Inggris, Geoff Hurst, di Stadion Wembley, London, Inggris. Inggris menjadi juara Piala Dunia 1966 setelah mengalahkan Jerman, 4-2.
Ratu Elizabeth II selalu menghadiri final dan memberikan trofi kepada juara Piala FA di setiap musim. Rutinitas tahunan itu berakhir setelah ia menjadi saksi bersejarah ketika menyaksikan langsung Inggris menjadi juara Piala Dunia 1966.
Hingga akhir hayatnya, Ratu Elizabeth II tetap dikenang sebagai satu-satunya pemimpin monarki Inggris yang menyerahkan trofi Piala Dunia kepada kapten tim putra Tiga Singa. Kala itu, Ratu Elizabeth II, yang mengenakan setelan gaun dan topi serba kuning, menyerahkan trofi Jules Rimet kepada kapten Inggris, Bobby Moore.
”Sebelum naik (ke tribune), saya melihat tangan saya. Saat itu kondisinya sangat kotor,” kenang Moore yang sempat mengelap tangannya dengan celananya sebelum bersalaman dengan Ratu Elizabeth II yang mengenakan sarung tangan putih di tribune khusus Wembley.
Dalam informasi di sejumlah media Inggris, Ratu Elizabeth II menggemari West Ham pada dekade 1960-an karena kepincut aksi Moore di lapangan hijau. Meski begitu, Moore menganggap Ratu Elizabeth II tidak pernah mengungkapkan secara nyata sebagai pendukung ”The Hammers”.
AFP/DOMINIC LIPINSKI
Ratu Elizabeth II berbicara saat menjamu anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Istana Buckingham Palace, London, pada arsip foto 23 Juli 2012 ini, empat hari menjelang upacara pembukaan Olimpiade London 2012.
Di luar itu, Arsenal adalah satu-satunya tim sepak bola yang diundang Ratu Elizabeth di Istana Buckingham, pada musim panas 2007. Terkait pertemuan itu, Cesc Fabregas berkata, ”Sang Ratu adalah pendukung Arsenal yang luar biasa.”
Entah pernyataan Fabregas benar atau tidak, yang pasti, Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth II, adalah satu-satunya sosok penting di Kerajaan Inggris yang terang-terangan seorang fan ”Si Meriam”. Ia pun menjadi tamu kehormatan pada pembukaan Stadion Emirates, 26 Oktober 2006.
Meskipun bukan olahraga kerajaan, pengenalan Ratu Elizabeth II terhadap sepak bola telah terjadi sejak masa kecil. Menurut Robert Jobson, pakar Kerajaan Inggris, Ratu Elizabeth II kecil selalu berperan sebagai penjaga gawang ketika bermain sepak bola dengan sanak familinya di Istana Balmoral, Skotlandia.
Selain sepak bola, Ratu Elizabeth juga memberikan perhatian besar kepada Wimbledon, salah satu turnamen tenis terbaik di dunia yang diselenggarakan di Inggris. Ia menyerahkan langsung trofi ikonik Wimbledon berbentuk piring kepada Virginia Wade, petenis Inggris, yang menjadi juara tunggal putri Wimbledon 1977 atau edisi ke-100 turnamen tenis bergengsi di lapangan rumput itu.
AFP/LOCOG
Foto tangkapan layar televisi yang diambil 29 Juli 2012 ini memperlihatkan salah satu bagian upacara pembukaan Olimpiade London 2012 saat Daniel Craig (kiri), aktor Inggris yang berperan sebagai agen rahasia James Bond, menjemput Ratu Elizabeth II di Istana Buckingham untuk menuju ke Stadion London.
Pada Wimbledon 2010, Sang Ratu menyambut dan berbincang singkat dengan para petenis dunia, seperti Roger Federer, Venus dan Serena Williams, Novack Djokovic, Andy Roddick, dan Caroline Wozniacki. Kehadiran Ratu Elizabeth II di arena Wimbledon pada beberapa tahun terakhir diwakili oleh cucunya, Pangeran William, dan sang istri, Kate Middleton, yang rutin hadir di Royal Box lapangan utama Wimbledon.
Olimpiade 2012
Salah satu momen berkesan dalam dunia olahraga ialah kehadiran Ratu Elizabeth II dalam video pada pembukaan Olimpiade London 2012. Ia muncul bersama Daniel Craig, yang berperan sebagai agen karismatik James Bond.
Ratu Elizabeth II hadir di acara pembukaan itu dengan mengenakan gaun merah muda. Itu adalah momen keduanya tampil di agenda pembukaan Olimpiade setelah Montreal 1976.
”Sebagai penasihat Asosiasi Olimpiade Britania (BOA), dukungannya kepada Gerakan Olimpiade di negeri ini, dan khususnya, pada Olimpiade London 2012 tidak bisa dikesampingkan dan tidak pernah dilupakan,” kata Ketua BOA Sir Hugh Robertson dalam ucapan belasungkawanya untuk wafatnya Sang Ratu dilansir BBC.
AFP/JUSTIN TALLIS
Pada foto yang diabadikan 14 Juni 2016 ini, Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip, Duke of Edinburgh, tiba dalam lomba pacuan kuda Royal Ascot di Ascot, London, Inggris.
Cinta berkuda
Dari sejumlah cabang olahraga, Ratu Elizabeth II melestarikan kegemaran olahraga berkuda yang menjadi favorit keluarga Kerajaan Inggris, termasuk sang Ayah, Raja George VI. Kuda-kuda milik Sang Ratu pun telah tampil dan memenangi balapan kuda klasik Inggris, seperti Piala Emas di Royal Ascot, St Leger, The Oaks, dan Derbi Epson.
Kemenangan kuda milik Ratu Elizabeth II pernah juga tercipta di Olimpiade Melbourne, Australia, 1956. Kala itu, balapan kuda dilangsungkan di Stockholm, Swedia, menyusul adanya regulasi karantina di Australia. Kuda Countryman V milik Ratu Elizabeth II yang ditunggangi Bertie Hill menjadi bagian tim Britania Raya yang meraih medali emas.
Dengan tenang Ratu Elizabeth II meninggalkan dunia. Meski tanpa terlihat sebagai sosok yang ”gila” olahraga, peran Ratu Elizabeth II untuk dunia olahraga sungguh melekat selama tujuh dekade memimpin monarki terbesar di dunia. (REUTERS/AFP)