Sanksi mundur tiga posisi bagi Francesco Bagnaia berpotensi menguntungkan Fabio Quartararo untuk meraih poin lebih banyak dari pesaingnya itu dalam balapan MotoGP di Misano. Mereka kini terpaut 44 poin.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
MISANO, JUMAT – Sanksi mundur tiga posisi start yang dijatuhkan pada Francesco Bagnaia membuka peluang Fabio Quartararo agar keungggulan poin atas pesaingnya itu tidak terus terpangkas. Namun, tantangan bagi pebalap Yamaha itu tetap tidak mudah karena para pebalap Ducati lainnya juga sangat cepat di Misano. Peluang Quartararo untuk memenangi balapan MotoGP seri San Marino akan semakin besar jika mampu meraih posisi start di baris terdepan.
Peluang Quartararo memenangi balapan di Misano memang tidak terlalu besar karena trek ini lebih sesuai dengan karakter Ducati Desmosedici GP. Namun, Quartararo tetap kompetitif untuk meraih podium, yang dia tegaskan dalam dua sesi latihan, Jumat (2/9/2022). Juara MotoGP 2021 itu memuncaki sesi latihan pertama (FP1) setelah memacu YZR-M1 hingga limit. Dia bahkan berusaha semakin cepat hingga sekitar tiga kali melebihi limit trek di tikungan 11.
Quartataro juga seperti biasa mencetak pace paling bagus di antara lawan-lawannya. Namun, pace itu sulit dicapai saat balapan jika dia berada di belakang banyak pebalap seusai start. Oleh karena itu, pebalap asal Perancis itu berusaha keras mendapatkan limit baru untuk mencetak waktu satu putaran yang lebih cepat. Usaha keras itu menjadi modal penting untuk kualifikasi pada Sabtu.
Usaha Quartararo mencetak waktu satu putaran itu semakin solid dalam FP2. Ia memuncaki catatan waktu hingga beberapa menit akhir sesi. Namun, saat para pebalap melakulan time attack, dia langsung tergusur ke posisi kelima. Sedangkan empat posisi teratas didominasi para pebalap Ducati, yaitu Enea Bastianini (Gresini), Francesco Bagnaia dan Jack Miller (Ducati), serta Johann Zarco (Pramac). Selain kuartet pemacu Desmosedici itu ada dua pebalap Aprilia, Maverick Vinales dan Aleix Espargaro, di posisi keenam dan ketujuh.
Kondisi itu menjadi tantangan berat bagi Quartararo saat kualifikasi mengingat peluang start dari baris terdepan akan sulit. Apalagi, di akhir FP2, selisih waktu Quartararo dan pebalap tercepat, Bastianini, mencapai 0,3 detik. Selisih waktu ini terbilang masif untuk satu putaran, apalagi Ducati sering mendapatkan setelan motor yang lebih baik pada Sabtu.
Meskipun tantangan Quartararo berat, dia mendapat sedikit angin segar dari sanksi mundur tiga posisi start bagi Bagnaia. Pebalap andalan tim pabrikan Ducati itu dinilai menghalangi pebalap LCR Honda, Alex Marquez, yang sedang melakulan time attack di akhir FP1 karena melambat. Situasi tersebut dinilai berbahaya oleh steward sehingga Bagnaia dijatuhi sanksi.
Penalti ini membuka peluang Quartararo untuk start di depan Bagnaia sekaligus memperbesar kans finis di depan pesaingnya itu. Bagnaia saat ini sedang dalam performa yang sangat baik dengan tiga kemenangan beruntun di Assen, Silverstone, dan Red Bull Ring. Tiga kemenangan itu memangkas selisih poin Bagnaia dengan Quartararo dari 91 poin menjadi 44 poin. Jika dia kembali menang di Misano, selisih poin akan semakin terpangkas.
Saya senang kami balapan di Misano akhir pekan ini. Tentu saya masih memiliki memori yang kuat, memenangi gelar juara di sini tahun lalu. Akan tetapi, kami harus fokus pada kejuaraan tahun ini. (Fabio Quartararo)
Quartararo pun bertekad meraih poin besar di Misano untuk menjaga posisinya tetap solid di puncak klasemen. Dua pekan lalu, di Red Bull Ring yang sangat sulit bagi M1, Quartararo bisa meminimalisir kerusakan dengam performa brilian hingga finis di posisi kedua di belakang Bagnaia. Pencapaian seperti di Austria akan sangat krusial dalam balapan di Misano ini.
“Balapan di Austria sangat sulit tetapi hasilnya sesuai. Posisi kedua itu sangat bagus dalam kejuaraan karena kami meninggalkan satu sirkuit yang lebih menantang bagi kami dengan tetap di posisi unggul. Saya senang kami balapan di Misano akhir pekan ini. Tentu saya masih memiliki memori yang kuat, memenangi gelar juara di sini tahun lalu. Akan tetapi, kami harus fokus pada kejuaraan tahun ini, “ ujar Quartararo.
Ia pun menegaskan harus mejaga fokus di setiap pekan balapan. “Kami kini mengawali sepertiga akhir musim yang selalu sulit. Jadi, kami perlu fokus dan bekerja keras. Saya telah berlatih tanpa henti untuk memastikan saya dalam kondisi puncak. Saya tahu bahwa tim saya juga bekerja keras. Jadi, saya yakin kami akan meraih hasil bagus lagi,” tegas Quartararo.
Untuk meraih poin besar, langkah pertama yang perlu dilakukan oleh Quartataro adalah meraih posisi start baris terdepan. Para pesaing utamanya tidak akan berbeda dari seri Austria, yaitu Bastianini, Bagnaia, dan Miller. Bastianini, dua pekan lalu, meraih pole position pertama di MotoGP dan kini berpeluang meraih posisi start keduanya.
Pebalap muda Italia itu juga bertekad memperbaiki hasil mengecewakan di Austria, yaitu saat dia keluar dari balapan karena kerusakan ban depan akibat menghantam kerb. Meraih pole serta kemenangan akan menjadi jawaban sempurna Bagnaia atas promosi ke tim pabrikan Ducati mulai musim depan.