Presiden Jokowi Resmikan Akademi Sepak Bola Pertama di Papua
Presiden Joko Widodo meluncurkan Program Papua Football Academy. Program yang terlaksana khusus bagi anak usia 13 tahun ini merupakan akademi sepak bola pertama di Papua.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·4 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meresmikan Program Papua Football Academy atau Akademi Sepak Bola Papua di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Rabu (31/8/2022). Program akademi yang dirintis PT Freeport Indonesia ini merupakan akademi pertama di Papua yang mengembangkan kemampuan anak-anak menjadi pesepak bola yang berbakat dan profesional secara dini.
Presiden hadir didampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, di antaranya Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia Bahlil Lahadalia, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Dalam sambutannya, Presiden mengatakan, akhirnya hadir sebuah akademi sepak bola yang dapat melatih anak-anak Papua yang bertalenta dalam bidang sepak bola secara rutin. Ia berharap anak-anak yang tergabung dalam Papua Football Academy (PFA) dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.
Presiden menuturkan, hadirnya PFA dilatarbelakangi diskusinya dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas ketika pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional XX di Papua pada Oktober tahun lalu.
”Dalam pertemuan dengan pihak Freeport, saya meminta mereka memanfaatkan dan menjaga fasilitas olahraga setelah pelaksanaan PON. Saya juga meminta Freeport untuk menghadirkan sebuah akademi sepak bola di Papua,” ungkap Presiden.
Presiden menambahkan, proses seleksi anak-anak yang masuk dalam PFA sangat ketat agar mendapatkan talenta yang terbaik. Sebanyak 30 anak yang terpilih dari total pendaftar 477 anak.
”Anak-anak tidak (hanya) mendapatkan pelatihan sepak bola dari pelatih yang kompeten, tetapi (dalam) pendidikan di sekolah formal. Tujuannya agar mereka tidak hanya percaya diri, kompetitif, dan berbakat, tetapi juga cerdas,” ujarnya.
Agar mereka tidak hanya percaya diri, kompetitif, dan berbakat, tetapi juga cerdas. (Presiden Joko Widodo)
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PT FI) Tony Wenas menjelaskan, PFA merupakan wadah bagi putra Papua untuk menimba ilmu sepak bola sambil menjalankan pendidikan formal yang disiapkan dalam program ini. Siswa disiapkan menjadi individu yang kompetitif, kreatif, dan berdaya saing.
Ia menyatakan, PFA mengusung spirit dari Papua untuk Indonesia. Diharapkan, kehadirannya menjadi bukti kontribusi ”Bumi Cenderawasih” bagi kemajuan bangsa.
Untuk tahun pertama, sebanyak 30 putra Papua terpilih melalui seleksi pencarian bakat yang kompetitif dan transparan di tiga kota, yakni Timika, Merauke, dan Jayapura, pada Juni 2022. Seluruh siswa mendapatkan beasiswa penuh untuk belajar sepak bola selama dua tahun.
Seluruh siswa tinggal di asrama yang dikelola secara profesional dan berlatih di fasilitas terbaik di Mimika Sports Complex yang dibangun PT FI. Selain menjalani latihan sepak bola dengan baik, siswa tetap mengikuti proses pendidikan dengan nyaman di ruang belajar yang disiapkan secara khusus. Di asrama juga tersedia ruang rekreasi dan kebugaran.
Anak-anak telah menjalani program PFA sejak tanggal 1 Agustus 2022. Mereka akan menjalani program ini selama dua tahun.
”Terima kasih kepada Bapak Presiden yang telah hadir dan meresmikan Program PFA. Ini adalah bentuk dukungan dan perhatian yang luar biasa,” kata Tony.
Direktur PFA Wolfgang Pikal menambahkan, pelatihan dalam akademi disusun dengan pertimbangan sains olahraga secara menyeluruh: aspek teknis sepak bola, analisis, nutrisi, psikologi dalam olahraga, fisiologi, dan penanganan cedera. Sekolah formal dan kursus keterampilan merupakan salah satu faktor penilaian bagi perkembangan siswa serta dibawakan dengan cara pengajaran yang kreatif dan inovatif.
”Filosofi sepak bola Indonesia (filanesia) menjadi dasar kurikulum dari PFA. Akademi dijalankan sesuai implementasi FIFA Children Safeguarding Principles untuk memastikan kenyamanan bermain sepak bola bagi pemain usia muda,” ujar Wolfgang.
Pemain legenda timnas Indonesia, Rully Nere, mengaku, PFA merupakan akademi sepak bola pertama di Papua yang modern dan memiliki pelatih serta fisioterapi.
”Tempat ini memiliki fasilitas lengkap dan sumber daya manusia yang kompeten. PFA akan membentuk bakat sepak bola anak-anak Papua untuk memiliki teknik yang bagus secara bertahap,” tutur Rully.
Wilhelmus Konmop, salah satu anggota PFA, mengaku sangat bangga bisa bergabung dengan program ini. PFA juga dilengkapi dengan fasilitas lapangan yang bagus.
”Saya akan belajar sepak bola dengan baik dari materi yang disampaikan pelatih. Tekad saya untuk menjadi pesepak bola yang mengharumkan nama Indonesia,” ungkap anak berusia 14 tahun ini.