Dominasi Manchester City di Liga Inggris dalam beberapa tahun terakhir memancing motivasi para pesaing untuk menjegal City. Mental juara menjadi penyelamat City saat bermain imbang 3-3 menghadapi Newcastle United.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
NEWCASTLE, SENIN — Setelah dua musim berturut-turut menjadi raja Liga Inggris, gangguan terhadap dominasi Manchester City diperkirakan kian kencang musim ini. Sebagai liga terkompetitif di dunia, para pesaing dipastikan akan berusaha menjegal laju City yang ingin menjuarai Liga Inggris tiga kali berturut-turut. Semangat itu ditunjukkan Newcastle United saat menahan imbang City, 3-3, di pekan ketiga liga.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion St James Park, Minggu (21/8/2022) malam WIB, itu menunjukkan betapa dominasi City di dua musim terakhir menjadi motivasi tersendiri bagi para pesaingnya untuk semakin gencar menjegal mereka. Tampil di hadapan pendukungnya sendiri, Newcastle bermain menyerang sejak menit awal.
Pilihan itu mengundang konsekuensi hilangnya fokus pada pertahanan. Situasi tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh Ilkay Gundogan yang membawa City mencuri gol lebih dulu di menit ke-5. Bek kanan sekaligus kapten Newcastle, Kierran Trippier, mengatakan, ia dan rekan-rekannya sangat termotivasi untuk memberi kekalahan pertama bagi City musim ini.
”Motivasi kami adalah bermain melawan sang juara. Kami ingin berada di posisi mereka sekarang,” ucap Trippier seusai pertandingan, dikutip dari Sky Sports.
Kekuatan motivasi untuk menjegal sang juara bertahan itu pula yang membuat Newcastle mampu bangkit menyamakan kedudukan hingga berbalik unggul hingga 3-1 pada babak kedua. Miguel Almiron, Callum Wilson, dan Trippier sukses menjungkirbalikkan keadaan. Namun, mental juara City sebagai juara sudah telanjur mengeras sehingga mereka mampu menyamakan kedudukan menjadi 3-3 hingga laga berakhir.
Penyerang anyar City, Erling Haaland, menciptakan momentum bagi City untuk mengejar ketertinggalan melalui golnya pada menit ke-60. Empat menit berselang, giliran Bernardo Silva yang menjebol gawang Newcastle untuk menyamakan kedudukan.
Menurut catatan Opta, gol Silva menjadikan City sebagai tim keempat di Liga Inggris yang mampu lolos dari kekalahan setelah tertinggal dua gol dalam tiga pertandingan. Sebelumnya, City mampu lolos dari kekalahan setelah tertinggal dua gol saat bertemu West Ham dan Aston Villa, musim lalu.
Manajer City Pep Guardiola menyebut motivasi yang ditunjukkan Newcastle adalah wajar dan sangat mungkin dimiliki semua tim di Liga Inggris. Menurut Pep, motivasi para pesaing untuk menjegal langkah mereka semakin kuat setelah melihat apa yang dilakukan City dalam lima musim terakhir.
Motivasi kami adalah bermain melawan sang juara. Kami ingin berada di posisi mereka sekarang.
Sejak musim 2017-2018, City konsisten berada di peringkat dua besar liga. Mereka menjadi juara dua musim berturut-turut pada 2017-2018 dan 2018-2019. Hanya Liverpool yang mampu mengusik dominasi City pada musim 2019-2020 dengan menjadi juara. Setelah itu, pasukan Pep kembali memegang kendali liga terkompetitif di dunia itu dengan menjuarai musim 2020-2021 dan 2021-2022.
”Newcastle menjadi salah satu lawan terberat. Mereka memiliki kualitas dan mereka kuat. Ini adalah Liga Inggris. Leeds (United) mengalahkan Chelsea. Ini sangat sulit untuk semua orang. Pengalaman seperti ini menunjukkan betapa menakjubkannya yang telah kami lakukan dalam lima tahun terakhir. Seberapa sulitnya itu (mempertahankan gelar), tetapi kami mencoba melakukannya,” tutur Pep.
Mantan arsitek Barcelona itu menilai, ketidakmampuan membuat lebih banyak operan di sepertiga akhir serangan menjadi masalah bagi timnya. Apabila mampu melepaskan operan di sepertiga akhir lebih banyak, menurut Guardiola, itu akan lebih baik dibandingkan menyerang melalui transisi cepat. Mengoper lebih banyak di sepertiga akhir memberi para pemain City lebih banyak waktu untuk masuk ke area pertahanan lawan dan menjaga diri dari kemungkinan serangan balik cepat.
Hasil imbang membuat City gagal memuncaki klasemen sementara liga. Dari tiga pertandingan yang sudah dilalui, City mencetak dua kemenangan dan satu hasil imbang. City saat ini mengoleksi tujuh poin, kalah dari Arsenal yang meraih sembilan poin berkat tiga kemenangan berturut-turut.
Setelah bertandang ke markas Newcastle, City akan mencoba kembali ke jalur kemenangan dengan menjamu Crystal Palace di Stadion Etihad, Sabtu (27/8). Sebelum itu, City lebih dulu akan menjalani laga persahabatan untuk amal dengan Barcelona di Stadion Camp Nou, Barcelona, Kamis (25/8).