Besar Pasak Barcelona
Wajah ambisius Barcelona terpampang nyata menjelang musim baru. Meskipun agak memaksa di jendela transfer, Barca sekarang punya segalanya untuk mengusik kejayaan sang rival Real Madrid.
”Lebih besar pasak daripada tiang”. Pepatah itu agaknya tepat untuk menggambarkan situasi Barcelona di jendela transfer musim panas kali ini. Mereka, yang dalam kondisi keuangan kurang sehat, jorjoran belanja pemain bintang seperti punya dana tidak terhingga.
Barca menjadi tim dengan pengeluaran terbesar di Liga Spanyol hingga saat ini. Mereka sudah menggelontorkan 153 juta euro (Rp 2,3 triliun) untuk lima pemain bintang, antara lain Robert Lewandowski dan Raphinha. Jumlah itu nyaris dua kali lipat belanja sang rival, Real Madrid (80 juta euro).
Baca juga: Lewandowski, Teror Lini Depan Barcelona
Mirisnya, pendaftaran lima pemain itu ditolak pihak liga karena tidak memenuhi kriteria peraturan batas gaji. Pemasukan Barca dinilai tidak sebanding dengan pengeluaran gaji pemain jika ditambahkan lagi pembelian teranyar.
Presiden Barca Joan Laporta tidak habis akal. Dia berkomitmen melakukan segala cara agar lima pemain baru bisa didaftarkan segera. Mulai dari rencana menjual gelandang bintang Frenkie de Jong hingga meminta penurunan gaji kepada pemain veteran, seperti Gerard Pique dan Sergio Busquets.
Teranyar, Barca resmi mengaktifkan economy levers atau tuas ekonomi keempat. Situs resmi klub mengumumkan, telah menjual lagi 24,5 persen saham Barca Studios yang merupakan platform untuk konten video dan audio klub kepada perusahaan Orpheus Media.
Akhir Juli lalu, Barca baru saja menjual 24,5 persen saham Barca Studios kepada Socios.com setelah mengaktifkan tuas ekonomi ketiga. Adapun Laporta menyampaikan, tidak akan menjual lagi saham Barca Studios pada pekan lalu. Maksimal, klub bisa menjual sampai 49 persen saham.
Baca juga: Situasi Rumit Berkepanjangan Barcelona
Barca mendapatkan dana 100 juta euro (Rp 1,5 triliun) dengan penjualan saham teranyar itu. Selain bisa mendaftarkan lima pemain, mereka juga bisa mendatangkan pemain baru lagi, bek kiri Marcos Alonso. Kepindahan telah disepakati sang pemain dan klub pemilik, Chelsea.
Kisah lebih besar pasak daripada tiang yang dilakukan Barca memang terlihat ambisius, juga kurang etis. Mereka mengorbankan pemain lama untuk memotong gaji yang sudah disepakati dalam kontrak. Semua demi punya pemain baru.
Belum lagi, Barca sempat mengklaim keuntungan dari penjualan hak siar masa depan ke Six Street bisa mencapai 667 juta euro (Rp 10 triliun). Pihak liga hanya mengakui 517 juta euro (Rp 7,8 triliun). Klub dituding membayarkan 150 juta euro (Rp 2,2 triliun) dari dana sendiri untuk memperbesar pemasukan klub agar bisa mendaftarkan pemain.
Di sisi lain, langkah ambisius memperlihatkan rasa lapar tim berjuluk ”Blaugrana” tersebut. Mereka sudah tiga musim kehilangan gelar liga. Paceklik gelar itu merupakan yang terpanjang sejak 2004. Mereka semakin tertinggal dari Madrid yang meraih gelar juara ke-35 musim lalu.
Barca ingin kembali ke puncak secepatnya dengan mendatangkan bintang-bintang baru. Manajemen klub merasakan tidak ada waktu yang lebih tepat untuk berbenah dibandingkan saat ini. Sebab, mereka memiliki sosok pelatih Xavi Hernandez yang tampak bisa mengantar klub kembali berjaya.
Baca juga: Kesetiaan De Jong Dibalas ”Air Tuba”
Antusiasme kami sangat tinggi. Target tahun ini ialah memenangi gelar dan memainkan sepak bola yang indah. Kami ingin membuat orang-orang bahagia, mereka pantas mendapatkannya.
”Antusiasme kami sangat tinggi. Target tahun ini ialah memenangi gelar dan memainkan sepak bola yang indah. Kami ingin membuat orang-orang bahagia, mereka pantas mendapatkannya,” kata Xavi yang menyumbangkan 8 gelar liga ketika masih bermain di Barca.
Lewandowski akan menjadi ikon era baru Blaugrana setelah kepergian Lionel Messi. Pemain yang berada di peringkat kedua urutan peraih Ballon d’Or 2021 itu, setelah Messi, memang sudah berusia 33 tahun. Namun, dia masih dalam puncak performa musim lalu ketika mencetak 50 gol untuk Bayern Muenchen dalam 46 penampilan.
Jari Litmanen, mantan pemain Barca, menilai, Lewandowski akan menjadi kepingan terpenting untuk melengkapi skuad asuhan Xavi. ”Barca selalu bisa mendominasi permainan, tetapi mereka selalu kesulitann mencetak gol di dalam kotak penalti. Lewandowski akan menjadi pemain yang bisa melakukan itu,” katanya.
Baca juga: Situasi Rumit Berkepanjangan di Barca
”El Clasico”
Bagi Madrid, revolusi Barca adalah ancaman besar untuk mereka. ”El Real” hampir pasti akan lebih sulit untuk mempertahankan gelar juara musim ini. Adapun pergerakan transfer mereka cenderung landai musim ini. Baru mendatangkan bek tengah Antonio Rudiger dan gelandang Aurelien Tchouameni.
Meskipun begitu, tim asuhan Carlo Ancelotti membuktikan materi pemain mereka sudah komplit saat ini. Madrid baru saja meraih gelar keempat pada tahun 2022 setelah menang atas Eintracht Frankfurt, 2-0, dalam Piala Super Eropa, di Olympic Stadium, Helsinski, Kamis (11/8/2022).
El Real mendominasi permainan dengan skuad utama sama yang digunakan pada final Liga Champions musim lalu. Dua pemain baru hanya diberi kesempatan bermain 5 menit jelang akhir laga. Kombinasi pemain muda dan veteran tim semakin kompak tanpa banyak pergantian di musim baru.
”Saya percaya diri skuad kami lebih baik dibandingkan musim lalu. Kami menndatangkan dua pemain yang meningkatkan kualitas tim secara fisik dan teknik. Ditambah lagi, koneksi pemain muda dan veteran akan semakin membaik. Itu yang menjadi kunci kami,” jelas Ancelotti.
Satu-satunya keraguan Madrid ada di lini depan. Mereka tidak punya pemain pelapis untuk penyerang tengah Karim Benzema yang menjadi pencetak gol terbanyak di liga musim lalu, 27 gol. Jika Benzema cedera, El Real dalam masalah besar.
Pastinya, Liga Spanyol musim ini akan lebih kompetitif. Selain potensi kembalinya persaingan klasik dua rival, Madrid dan Barca, tim-tim ”kuda hitam” seperti Atletico Madrid dan Sevilla juga tampak siap mengusik dominasi tersebut. (AP/REUTERS)