Tim catur putra dan putri Indonesia berhasil memperbaiki peringkat pada Olimpiade Catur di Chennai India . Pelatihan yang intensif dan dalam jangka panjang meningkatkan kualitas para pecatur nasional.
Oleh
EMILIUS CAESAR ALEXEY
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS Tim Olimpiade Catur Indonesia, baik tim putra maupun tim putri, berhasil memperbaiki peringkat secara signifikan pada Olimpiade Catur ke-44 di Chennai, India, 28 Juli-9 Agustus 2022. Tim putri mampu menembus 25 besar dunia dengan menempati peringkat ke-24 dari 162 tim. Sedangkan, tim putra Indonesia menempati posisi ke-34 dunia dari 188 tim.
"Hasil yang dicapai saat ini memuaskan karena sesuai dengan pesan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) GM Utut Adianto. Para pecatur kita tampil habis-habisan untuk memenangi tiap laga," kata Kristianus Liem, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi, Rabu (10/8/2022) di Jakarta.
Tim putra pada Olimpiade Catur Baku, Azerbaijan 2016, menempati peringkat 62 dari 180 tim; dan pada Olimpiade Catur Batumi, Georgia 2018, menempati peringkat 57 dari 185 tim. Sedangkan, tim putri menempati peringkat 63 dari 139 tim pada Olimpiade Catur Baku, Azerbaijan 2016; dan peringkat 35 pada Olimpiade Catur Batumi, Georgia 2018.
Pada ajang di India kali ini, tim putra yang diperkuat GM Susanto Megaranto, GM Novendra Priasmoro, IM Yoseph Theolifus Taher, IM Mohamad Ervan, dan FM Muhamad Agus Kurniawan mencetak tujuh kemenangan dan empat kekalahan dari 11 babak. Jumlah itu sama dengan yang dialami tim raksasa catur dunia seperti Georgia, Turki, dan Ukraina.
Bahkan, tim Norwegia yang diperkuat juara dunia GM Magnus Carlsen dan empat Grand Master super (memiliki rating di atas 2600) lainnya hanya mampu mencetak lima kemenangan, dua kali seri dan empat kali kalah sehingga terlempar ke peringkat 59.
Peringkat pertama tim putra diraih oleh tim Uzbekistan yang meraih delapan kemenangan dan tiga seri. Posisi kedua diraih tim Armenia dengan sembilan kemenangan, sekali seri, dan sekali kalah. Posisi ketiga ditempati tim India 2 (usia di bawah 18 tahun) dengan delapan kemenangan, dua kali seri, dan sekali kalah.
Bagi para pecatur putra, hasil di Olimpiade Catur kali ini menambah poin rating, kecuali bagi Novendra Priasmoro. Penambahan poin rating terbanyak dinikmati Agus Kurniawan, yaitu 17,8 poin. Agus berlaga pada delapan babak dengan enam kemenangan, sekali remis, dan sekali kalah.
Mohamad Ervan menambah 12,1 poin setelah bermain sepuluh babak dengan lima kali menang, empat kali remis, dan sekali kalah. Susanto menambah 0,4 poin, setelah tiga kali menang, dua kali remis dan tiga kali kalah.
Yoseph menambah 0,3 poin, setelah tiga kali menang, tiga kali remis, dan dua kali kalah. Sedangkan, Novendra kehilangan 2,5 poin karena kalah pada babak terakhir dari GM Ziaur Rachman dari Bangladesh. Novendra tiga kali menang, enam kali remis, dan sekali kalah.
Hasil yang dicapai saat ini memuaskan. Para pecatur kita tampil habis-habisan untuk memenangi tiap laga.
Tim putri
Sementara itu, penampilan yang lebih gemilang diperlihatkan oleh tim putri Indonesia. Tim putri diperkuat oleh IM Irene Kharisma Sukandar, IM Medina Warda Aulia, WIM Dewi Ardhiani Anastasia Citra, dan Fariha Mariroh.
Seperti tim Putra, tim putri juga meraih tujuh kemenangan dan empat kekalahan dari sebelas babak. Namun, tim kuat seperti Serbia dan Spanyol dapat dilibas oleh para pecatur putri Indonesia.
Dengan menempati peringkat ke-24, tim putri Indonesia mengungguli tim kuat seperti Iran, Italia, dan Israel. Posisi ke-24 juga membuat tim putri Indonesia berhak atas bonus yang dijanjikan oleh Wakil Ketua Umum I PB Percasi Agustiar Sabran, yang juga anggota DPR dari Kalimantan Tengah.
Fariha Mariroh sebagai pendatang baru di tim putri bermain sebelas kali dengan meraih empat kemenangan, dua kali remis, dan lima kali kalah. Namun, karena ratingnya paling kecil, yaitu 1839, fariha justru bisa mendapatkan tambahan rating paling besar pada ajang itu, yaitu 81,2 poin.
Medina Warda Aulia menjadi pecatur yang paling banyak menang, yaitu tujuh kali dari sebelas babak. Medina juga remis tiga kali dan kalah sekali sehingga mendapat tambahan rating 8,7 poin.
Irene Kharisma Sukandar yang merupakan pecatur putri paling senior meraih lima kemenangan, lima kali remis, dan sekali kalah. Irene mendapat tambahan rating 3,5 poin.
Dewi AA Citra yang meraih emas pada SEA Games Vietnam 2022 juga tampil bagus pada ajang itu dengan meraih enam kemenangan, tiga kali remis, dan dua kali kalah. Dewi mendapat tambahan rating 0,6 poin. Kekalahan dari WGM Dinara Wagner (Jerman) pada laga terakhir menguras tambahan poin rating yang sempat diraihnya.
Pada sektor putri, gelar juara diraih oleh tim Ukraina yang menang tujuh kali dan remis empat kali. Posisi kedua ditempati oleh tim Georgia dengan delapan kemenangan, dua kali remis, dan sekali kalah. Posisi ketiga ditempati oleh tuan rumah India dengan delapan kemenangan, sekali remis, dan dua kali kalah.
"Pelatihan yang intensif, ditambah dengan pelatih asing, membuat para pecatur kita lebih kuat saat berlaga di ajang internasional. Pola pelatihan semacam ini akan dilanjutkan agar pecatur kita terus berprestasi," kata Eka Putra Wirya, Dewan Pembina Percasi.