Kejurnas Hapkido di Padang Jadi Ajang Persiapan PON 2024
Kejuaraan Nasional Hapkido kembali digelar setelah dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19. Kejurnas yang digelar di Padang, Sumatera Barat, itu menjadi ajang persiapan bagi para atlet untuk berlaga di PON 2024.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Kejuaraan Nasional Hapkido Indonesia kembali digelar setelah dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19. Kejurnas yang digelar di Padang, Sumatera Barat, itu menjadi ajang persiapan bagi para atlet untuk berlaga di Pekan Olahraga Nasional tahun 2024 yang mulai mempertandingkan bela diri asal Korea tersebut.
Kejurnas V Hapkido Indonesia digelar di Auditorium Universitas Negeri Padang, 6-7 Agustus 2022. Ketua Pengurus Daerah Hapkido Indonesia Provinsi Sumbar Risnaldi Ibrahim mengatakan, kejurnas itu diikuti oleh 363 atlet dari 23 provinsi di Indonesia.
”Target pada Kejurnas V Hapkido adalah hapkido bisa dikenali dan populer di tengah masyarakat Indonesia. Ini juga jadi persiapan PON 2024,” kata Risnaldi usai acara pembukaan Kejurnas V Hapkido Indonesia di Padang, Sabtu (6/8/2022).
Risnaldi menjelaskan, hapkido tergolong olahraga baru di Indonesia, termasuk Sumbar. Meski begitu, pada pertandingan ekshibisi di PON XX Papua tahun 2021, atlet hapkido Sumbar berhasil menyumbang 1 emas, 2 perak, dan 2 perunggu. Pada PON XXI tahun 2024 di Aceh dan Sumatera Utara, para atlet hapkido Sumbar ditargetkan bisa mendulang dua emas.
Ketua Umum Hapkido Indonesia Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo mengatakan, kejurnas kelima hapkido ini menjadi momen persiapan atlet untuk menghadapi PON serta kejuaraan internasional.
”Kami upayakan selalu ada kejuaraan. Saat pandemi, tetap ada kejuaraan daring. Kejurnas kali ini menjadi persiapan awal PON 2024. Semoga pada PON mendatang lahir atlet-atlet hebat,” kata Prabukusumo.
Pendiri Hapkido Indonesia, Vincentius Yoyok Suryadi, mengatakan, Kejurnas V Hapkido ini menjadi kejurnas pertama yang diadakan setelah dua tahun tiada akibat pandemi. Kejurnas sebelumnya diadakan di Semarang pada Oktober 2019.
Kejurnas yang digelar di Padang, Sumatera Barat, itu menjadi ajang persiapan bagi para atlet untuk berlaga di Pekan Olahraga Nasional tahun 2024 yang mulai mempertandingkan bela diri asal Korea tersebut.
Vincentius menambahkan, kejurnas hapkido di Padang ini juga menjadi yang pertama kali diadakan di luar Pulau Jawa. Meski begitu, antusiasme atlet untuk bertanding dalam kejurnas itu sangat besar, terutama dari tuan rumah Sumbar.
”Perkembangan hapkindo di Sumbar tahun ini adalah yang terbaik. Maka, memang tepat kejurnas dilaksanakan di Sumbar sebagai persiapan untuk pra-PON dan PON,” kata Vincentius.
Menurut Vincentius, hapkido di Indonesia memang baru eksis selama delapan tahun terakhir. Namun, perkembangannya sangat luar biasa. Pengurus daerah olahraga ini sudah ada di 31 provinsi.
”Sambutannya luar biasa, prestasi juga luar biasa. Di internasional, kami sudah punya juara internasional, baik di level Asia Tenggara, Asia, maupun dunia. Di tingkat nasional, kami akan coba Pra-PON dan PON di Aceh-Sumut tahun 2024. Secara internasional, juga akan ada kejuaraan Asia Tenggara dan Asia. Kami akan coba jadi terbaik di Asia Tenggara dan Asia,” katanya.
Wakil I Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Mayor Jenderal TNI (Purn) Suwarno mendorong pengurus hapkido bisa berkoordinasi dan berkomunikasi dengan negara-negara lain, khususnya di Asia Tenggara. Hal ini agar negara-negara Asia Tenggara juga konsentrasi mengembangkan hapkido. Setidaknya, lima dari sebelas negara ASEAN diharapkan bisa ikut mempertandingkan hapkido.
”Itu cerita awal hapkido gointernational. Ajak sesama negara ASEAN mempertandingkan hapkido. Di KONI, hapkido ini cabang olahraga baru yang jadi anggota. Sekarang ada 72 cabang olahraga di KONI,” kata Suwarno.