Siap Jadi Tuan Rumah PON 2024, Pembangunan Fasilitas Olahraga Sumut Butuh Bantuan Pusat
Sumut dan Aceh siap jadi tuan rumah PON XXI tahun 2024. Dengan persiapan tiga tahun lagi, percepatan pembangunan fasilitas olahraga butuh bantuan pemerintah pusat. Sumut berfokus membangun Sport Center seluas 300 hektar.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Sumatera Utara dan Aceh siap menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional XXI tahun 2024. Dengan sisa waktu persiapan hanya tiga tahun, percepatan pembangunan fasilitas olahraga di Sumut dan Aceh butuh bantuan pemerintah pusat. Sumut berfokus membangun Sport Center seluas 300 hektar.
Kesiapan Sumut dan Aceh menjadi tuan rumah PON 2024 pun ditandai dengan penyerahan bendera PON oleh Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Marciano Norman kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah pada acara penutupan PON XX Papua di Stadion Utama Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (15/10/2021) malam.
Penyerahan disaksikan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin yang menutup PON XX di Stadion Utama Lukas Enembe, Jayapura.
Edy yang mengenakan kain ulos menerima bendera PON dengan disambut gemuruh tepuk tangan penonton. Edy pun mengibarkan bendera, lalu dilanjutkan dengan pertunjukan tarian adat dari Sumut dan Aceh.
Edy mengatakan, Sumut akan memberikan yang terbaik untuk para tamu dan tentunya akan menjunjung tinggi sportivitas dalam berlaga di PON 2024. ”Ini pertandingan olahraga tidak hanya soal menang, tetapi juga tentang kejujuran dan persatuan,” kata Edy.
Edy pun meminta kepada pemerintah pusat untuk membantu pembangunan fasilitas-fasilitas olahraga yang ada di Sumut dan Aceh agar bisa memenuhi standar untuk PON 2024.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut Ardan Noor Hasibuan mengatakan, menurut rencana ada 64 cabang olahraga (cabor) yang akan diperlombakan pada PON 2024. Sebanyak 32 cabor akan diselenggarakan di Sumut dan 32 lainnya di Aceh.
Acara pembukaan pun akan dilaksanakan di Aceh dan penutupan di Sumut.
”Acara pembukaan pun akan dilaksanakan di Aceh dan penutupan di Sumut,” kata Ardan.
Ardan mengatakan, Sumut akan berfokus pada pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana olahraga dalam tiga tahun ke depan. Sumut pun sudah mulai melakukan pembangunan Sport Center Sumut di dekat Bandara Kualanamu, yakni di Desa Sena, Kecamatan Batangkuis, Kabupaten Deli Serdang. Ada 300 hektar lahan yang disiapkan untuk pembangunan sejumlah sarana dan prasarana olahraga di sana.
Dalam proyek yang diperkirakan menelan biaya Rp 8,6 triliun itu akan dibangun, antara lain, stadion sepak bola, basket, voli, kolam renang, dan arena senam.
Di sana juga akan dibangun wisma atlet, rumah sakit, perhotelan, arena bermain, pusat bisnis, dan dihubungkan dengan jaringan transportasi.
”Sumut sebagai tuan rumah harus memberikan yang terbaik untuk para tamu yang akan datang ke PON 2024,” kata Ardan.
Ketua Umum KONI Sumut John Ismadi Lubis mengatakan, pembinaan atlet juga menjadi salah satu perhatian Sumut dalam PON 2024.
”PON Papua jadi pelajaran bagi pengurus, pelatih, dan atlet Sumut agar bisa mendapat prestasi yang lebih baik. Apalagi menjadi tuan rumah, tentu Sumut tidak mau malu dengan hasilnya nanti,” ujarr John.
John pun meminta maaf karena hasil yang diperoleh Sumut pada PON Papua tidak sesuai dengan harapan.
Sumut berada di peringkat ke-13 dengan perolehan medali 10 emas, 22 perak, dan 23 perunggu. Sumut mendapat emas di cabang wushu (5), atletik (4), dan tinju (1). Perolehan itu menurun dibandingkan dengan PON 2016 Jawa Barat. Ketika itu, Sumut berhasil menduduki peringkat kesembilan dengan 16 medali emas, 17 perak, dan 33 perunggu.