Setelah tiga bulan tak bertanding karena cedera achilles kiri, Naomi Osaka tampil pada turnamen WTA 500 San Jose. Didampingi ayah, yang menjadi pelatihnya, Osaka bersaing di San Jose sebagai persiapan menuju AS Terbuka.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
SAN JOSE, SELASA - Baru tampil kembali setelah menepi dari turnamen selama tiga bulan, Naomi Osaka dihadapkan pada tantangan besar, yaitu melawan Cori “Coco” Gauff pada babak kedua turnamen WTA 500 San Jose. Tanpa pelatih, Osaka pun sangat senang bisa didampingi ayahnya pada salah satu turnamen pemanasan Grand Slam Amerika Serikat Terbuka itu.
Pada babak pertama yang berlangsung di San Jose State University Tennis Center, California, AS, Selasa (2/8/2022) malam waktu setempat atau Rabu siang waktu Indonesia, Osaka mengalahkan Zheng Qinwen 6-4, 3-6, 6-1. Dengan status bukan petenis unggulan, Osaka akan berhadapan dengan Coco, yang menjadi unggulan keenam, pada babak kedua. Petenis berusia 18 tahun itu menang atas Anhenina Kalinina 6-1, 6-0.
Osaka pun sangat senang dengan kemenangan itu. Dia mengangkat kedua lengan sambil melempar senyum ke arah tribun timnya. Di antara mereka yang menjadi tim pendukung mantan petenis nomor satu dunia itu terdapat ayahnya, Leonard Francois. Untuk sementara, pria asa Haiti itu menjadi pelatih putrinya setelah Osaka tak lagi bekerja sama dengan pelatih asal Belgia, Wim Fisette. Kerja sama yang berlangsung sejak 2019 itu berakhir pada Juli 2022.
Seperti pada masa kecilnya, ketika pindah dari Jepang ke AS, Osaka dilatih ayahnya. Francois terinspirasi oleh Richard Williams yang menjadikan putrinya, Venus dan Serena Williams, sebagai petenis. Sumber inspirasinya adalah penampilan Venus dan Serena dalam Grand Slam Perancis Terbuka 1999.
Meski tidak memiliki latar belakang pengetahuan olahraga, Francois melatih Osaka dan Mari (kakaknya) seperti yang dilakukan Richard. Saat mulai menetap di Florida pada 2006, setelah pindah dari New York, Osaka bersaudara memiliki kesempatan berlatih lebih baik karena terdapat lebih banyak lapangan dan akademi tenis. Francois menjadi pelatih utama Osaka hingga 2018.
“Saya membawa ayah saya kembali karena dia selalu berpikir berbeda. Saat saya berpikir buruk, ayah saya bisa mengubah pemikiran itu menjadi positif. Saat saya stress, dia menghibur saya dengan menari atau cara lain,” tutur Osaka.
Bersama Fisette, Osaka menjuarai AS Terbuka 2020 dan Australia Terbuka 2021. Sebelumnya, petenis Jepang itu dilatih Sascha Bajin, lalu Jermaine Jenkins.
Didampingi ayahnya, turnamen di San Jose merupakan turnamen pertama Osaka setelah kalah pada babak pertama Perancis Terbuka, Mei. Setelah itu, dia absen dari turnamen karena cedera achilles kiri. Cedera tersebut membuatnya absen di Wimbledon.
Saya membawa ayah saya kembali karena dia selalu berpikir berbeda. Saat saya berpikir buruk, ayah saya bisa mengubah pemikiran itu menjadi positif.
Osaka menjadi bagian dari petenis putri yang bersiap menuju Flushing Meadows, New York, untuk mengikuti AS Terbuka, 29 September-11 Oktober, dengan tampil di San Jose. Kesiapannya untuk bertanding kembali dalam persaingan level tinggi akan diuji oleh Coco pada babak kedua. Dari tiga pertemuan sebelumnya, Osaka unggul 2-1, salah satunya pada pertemuan terakhir dalam babak kedua WTA 1000 Cincinnati 2021. Namun, setelah itu, langkah Osaka dihentikan Jil Teichmann pada babak ketiga.
Momen persaingan Osaka dan Coco yang paling terkenal adalah ketika mereka berjumpa pada babak ketiga AS Terbuka 2019. Osaka memenangi laga itu 6-3, 6-0, lalu menghibur Coco yang menangis. Osaka, juga, memberi kesempatan pada petenis remaja itu untuk menyapa penggemarnya di stadion.
Coco membalas kekalahan itu pada babak ketiga Australia Terbuka tahun berikutnya. Adapun pertemuan ketiga di Cincinnati 2021 menjadi yang paling kompetitif. Osaka menang dalam laga ketat 4-6, 6-3, 6-4.
“Mentalitas Coco membuat saya terkesan. Saat saya pada usianya, saya selalu memperlihatkan emosi ketika frustasi. Saya terkesan dia bisa bersikap tenang dalam berbagai situasi,” tutur Osaka dalam laman resmi WTA.
Dengan kemampuan yang kian berkembang, Osaka menilai, Coco tinggal menunggu waktu untuk menjuarai Grand Slam. “Terakhir bertemu dengan Coco, saya melihat perkembangan itu. Saat ini, saya juga menanti penampilan seperti apa yang akan dia perlihatkan,” lanjut petenis yang saat ini berperingkat ke-41 tersebut.
Coco, yang berusia 18 tahun pada Maret, mengatakan, dia selalu antusias setiap kali akan melawan Osaka. “Sudah jelas, Osaka adalah petenis tangguh. Dia adalah petenis juara di dalam dan luar lapangan. Apapun hasilnya nanti, pertandingan akan berlangsung menarik,” ujar Coco.
Pada turnamen lain di AS, yaitu di Washington, dua juara Grand Slam, Sofia Kenin dan Sloane Stephens, tersingkir pada babak pertama. Adapun dua petenis lain dengan status yang sama, Emma Raducanu dan Victoria Azarenka, bisa melewati tantangan pertama.
Di tempat yang sama, pada turnamen putra berlevel ATP 500, empat petenis telah memastikan akan tampil pada babak ketiga. Mereka adalah unggulan teratas, Andrey Rublev, Karen Khachanov (7), Botic van de Zandschulp (8), dan Daniel Evans (16). (AFP/Reuters)