Kelegaaan Hafizh, Juara Dunia Bulu Tangkis Paralimpiade
Hafizh Briliansyah Prawiranegara, pemegang gelar juara dunia bulu tangkis paralimpade ganda putra SU5 bersama Dheva Anrimusthi, menjadikan ASEAN Para Games Solo 2022 sebagai kanal menyalurkan spirit bertanding.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS – Hafizh Briliansyah Prawiranegara terakhir kali bertanding di level internasional saat meraih gelar juara dunia bulu tangkis paralimpiade klasifikasi SU5 bersama Dheva Anrimusthi di Basel, Swiss, tiga tahun lalu. Selama pandemi dia hanya bisa berlatih mandiri di rumah karena seluruh kejuaraan dan pekan olahraga dibatalkan karena pandemi Covid-19.
Namun, mental juara dalam diri atlet dengan keterbatasan pada salah satu tangan itu, membuat dirinya bisa merawat motivasi. Kini, Hafizh menemukan kanal untuk menyalurkan spirit bertandingnya dalam ASEAN Para Games Solo, 30 Juli-6 Agustus 2022.
Hafizh akan tampil dalam dua nomor di ASEAN Para Games XI ini, pada nomor ganda putra SU5 bersama Dheva, serta di nomor beregu putra SL3-SU5. Kedua nomor itu disapu habis oleh Hafizh dan kawan-kawan dalam ASEAN Para Games 2017 di Malaysia.
Atlet asal Jawa Barat itu juga merupakan peraih medali emas Asian Para Games 2018 dalam ganda putra SU5 bersama Dheva. Pasangan andalan tim Merah Putih itu juga menjadi pemegang gelar juara dunia ganda SU5 dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Paralimpiade 2019 di Basel, Swiss.
Seusai kejuaraan dunia itu, Hafizh memiliki serangkaian jadwal perburuan prestasi di berbagai kejuaraan, tetapi semua pupus karena pandemi Covid-19 membelenggu dunia. ASEAN Para Games 2019 batal, demikian juga 2021. Kejuaraan Dunia di Tokyo yang seharusnya bergulir pada 2021 pun batal. Kondisi itu membuat seluruh atlet mengalami kekosongan kompetisi prestasi kelas dunia.
"Setelah Asian Para Games 2018 dan Kejuaraan Dunia 2019, saya sempat latihan mandiri dengan tetap dipantau oleh pelatih. Waktu itu memang sempat sedikit down, kalau frustasi sih tidak," ungkap Hafizh, Sabtu (30/7/2022).
"Untuk menghilangkan rasa itu, fokus saja, yakin bahwa di era pandemi seiring hari pasti akan terlaksana, dan hari ini setelah Vietnam mengundurkan diri dan Indonesia mengambil alih, saya bisa kembali tampil di ASEAN Para Games sebagai tuan rumah," ungkap Hafizh, yang prestasinya mencuat sejak Peparnas Jawa Barat 2016.
Terkait dengan target medali di ajang kali ini, Hafizh menargetkan kembali menyapu habis dua emas di nomor yang dia ikuti. "Trek rekor di ASEAN Para Games kami mendapat emas di perseorangan dan beregu, semoga kali ini mendapatkan yang terbaik dan target tercapai," ujar Hafizh.
Hafizh mempersiapkan diri menghadapi persaingan ASEAN Para Games ini dengan mengimbangi kekurangan kekuatan pada tangan melalui perbaikan kelincahan, latihan drilling bola, serta memperbaiki teknik bermain.
Setelah Asian Para Games 2018 dan Kejuaraan Dunia 2019, saya sempat latihan mandiri dengan tetap dipantau oleh pelatih. Waktu itu memang sempat sedikit down, kalau frustasi sih tidak.
"Selain itu, lebih fokus, disiplin, dan menjelang pertandingan seperti saat ini, saya harus menjaga mental. Mudah-mudahan saya bisa memberikan yang terbaik, karena target juga beban. Tetapi saya menjadikan itu motivasi. Yakin saja, kekurangan yang kita miliki merupakan yang terbaik yang kita miliki, yakin pada kemampuan sendiri, optimistis menghadapi siapapun lawannya," tegas Hafizh.
Asisten pelatih tim bulu tangkis paralimpiade Indonesia, Yunita Ambar Wulandari mengungkapkan, Hafish merupakan salah satu andalan untuk meraih target enam medali emas, empat perak, dan empat perunggu. Untuk meraih target itu, tim telah menjalani pemusatan latihan yang bagus serta beradaptasi dengan arena lomba. Pengenalan arena yang lebih baik akan mendukung atlet untuk memaksimalkan performa.
Terkait dengan Leani Ratri Oktila yang absen karena cuti melahirkan, Ambar mengakui, hal itu membuat tim tidak bisa memasang target perolehan medali lebih tinggi. Leani merupakan peraih medali emas Paralimpiade Tokyo 2020 pada nomor ganda putri SL3-SU5 bersama Khalimatus Sadiyah, dan ganda campuran SL3-SU5 berpasangan dengan Hary Susanto.
Kali ini, tim bulu tangkis Merah Putih menumpulkan perolehan enam medali emas pada sejumlah atlet senior seperti Dheva Anrimusthi di nomor tunggal putra klasifikasi SU5, atlet senior Ukun Rukaendi di tunggal putra klasifikasi SL3, atlet putri Khalimatus Sadiyah pada nomor tunggal klasifikasi SL4, Fredy Setiawan pada nomor tunggal putra SL4, serta ganda putra SL3-SL4 Fredy Setiyawan/Dwiyoko, serta ganda putra SU5 Dheva Anrimusthi/Hafizh Briliansyah.