PSM Makassar menjaga performa positif di awal Liga 1 musim ini setelah melibas Bali United 2-0. Blunder pemain belakang kembali dikeluhkan Pelatih Bali Stefano Cugurra. Kesalahan Bali buah dari taktik jitu ”Juku Eja”.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PSM Makassar memanfaatkan dengan baik parade kesalahan lini belakang Bali United untuk meraih kemenangan 2-0 pada laga kandang perdana tampil di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Sulawesi Selatan, Jumat (29/7/2022) sore. Hasil itu menjaga permulaan positif tim ”Juku Eja” yang meraih dua kemenangan beruntun.
Pelatih PSM Bernardo Tavares mempelajari dengan baik celah di lini pertahanan Bali. Hal itu telah terlihat ketika Bali dilibas tim asal Kamboja, Visakha, 2-5, pada fase grup Piala AFC 2022 lalu.
Tavares memanfaatkan kecepatan Rizky Eka dan Yakob Sayuri di kedua sisi sayap serta memaksimalkan daya juang besar Muhammad Arfan dan Rasyid Bakri untuk memberikan pressing intens di sepertiga akhir pertahanan Bali. Taktik itu membuat Bali kesulitan mengembangkan permainan dalam 30 menit awal laga.
Dalam periode itu, PSM menciptakan tiga tembakan, salah satunya eksekusi penalti penyerang Everton Nascimento yang berbuah gol pada menit ke-27. Hukuman penalti itu tercipta setelah Everton ditarik oleh bek tengah Bali, Jajang Mulyana.
Kemenangan ”Juku Eja” di hadapan 18.436 penonton dipastikan oleh sepakan Yakob di pengujung babak kedua, menit 90+3. Gol itu berawal dari blunder gelandang impor Bali, Brwa Nouri, yang salah memberikan operan. Bola yang niatnya diarahkan kepada Novri Setiawan justru lebih dekat mengarah ke Yakob yang mampu menaklukan Nadeo Argawinata, kiper Bali.
”Sepak bola itu ketika tim Anda melakukan kesalahan di lini belakang, maka akan berakibat fatal. Kami kebobolan karena dua kesalahan itu,” kata Pelatih Bali Stefano ”Teco” Cugurra dalam konferensi seusai laga.
Keluhan Teco terhadap performa pemain belakangnya itu serupa terjadi setelah Bali secara mengejutkan dihajar Visakha, 27 Juni lalu, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Kala itu, Teco menyebut Visakha bisa mencetak lima gol karena kelengahan dan parade kesalahan dari pemain belakangnya.
Perubahan
Setelah melawan Visakha, Teco merombak susunan bek tengah. Leonard Tupamahu, yang pada laga kontra Visakha menjadi tandem Willian Pacheco, diparkir di bangku cadangan untuk memberikan tempat kepada Jajang.
Performa Jajang di dua laga resminya sebagai pemain inti Bali cukup apik. Ia mencetak gol kemenangan Bali atas Ceres Negros, tim Filipina, pada laga pamungkas fase grup Piala AFC 2022, akhir Juni lalu. Ia pun membantu timnya mengalahkan Persija Jakarta di pekan pembuka Liga 1 musim ini, pekan lalu.
Namun, pada laga kontra PSM, Jajang justru membuat satu kesalahan fatal. Pada duel tandang ke Parepare, Teco tidak memiliki banyak opsi untuk posisi bek tengah. Selain Pacheco dan Jajang, hanya Haudi Abdillah yang berposisi murni di posisi itu. Adapun Leonard tengah merampungkan kursus kepelatihan sehingga absen pada laga-laga awal musim ini.
”Kesalahan itu sudah terjadi. Kami harus menerima hasil (laga) ini,” ucap Teco.
Sepak bola itu ketika tim Anda melakukan kesalahan di lini belakang, maka akan berakibat fatal. Kami kebobolan karena dua kesalahan itu.
Pemain sayap Bali, Irfan Jaya, menambahkan, ”Kami sudah berusaha untuk membalas gol, tetapi PSM bermain bagus dan disiplin. Selamat untuk PSM dan kami akan berjuang lebih baik untuk kembali meraih kemenangan di pertandingan selanjutnya.”
Menciptakan perangkap
Setelah unggul satu gol di babak pertama, Tavares seakan menciptakan perangkap bagi Bali. Ia menginstruksikan pemain PSM bertahan pada babak kedua.
Meski begitu, ia telah menyiapkan serangan balik cepat dari dua pemain sayap, Rizky dan Yakob. Transisi cepat yang diawali gelandang serang, Wiljan Pluim, membuat Juku Eja mengoleksi lebih banyak tembakan mengarah ke gawang daripada Bali. Pada laga itu, PSM menghasilkan lima tembakan tepat sasaran, sedangkan Bali hanya mengkreasikan dua tembakan mengarah ke gawang tim tuan rumah.
Padahal, Bali amat superior dalam urusan penguasaan bola. Tim ”Serdadu Tridatu” mencatatkan 61 persen penguasaan bola dibandingkan dengan PSM yang hanya 39 persen.
”Pemain saya bermain bagus dengan menciptakan banyak peluang. Di babak kedua, transisi kami merepotkan mereka,” ujar Tavares.
Tavares juga memuji dukungan suporter PSM yang memberikan energi besar bagi performa skuadnya di laga itu. ”Sudah dua tahun PSM tidak tampil di kandang sehingga atmosfer yang diciptakan suporter sangat baik dan luar biasa. Saya ucapkan terima kasih kepada pendukung,” ucap juru taktik asal Portugal itu.
Sementara itu, Everton menargetkan untuk menambah pundi-pundi golnya di Liga 1 musim ini. Gol penalti ke gawang Bali yang dikawal kiper tim nasional Indonesia, Nadeo, menghadirkan kepercayaan diri bagi Everton.
”Saya selalu bekerja keras di pertandingan untuk membantu tim meraih kemenangan. Saya akan berusaha lebih baik untuk mencetak gol di laga-laga berikutnya. Kalaupun tidak mencetak gol, saya berharap bisa memberikan sumbangan lain demi tim mendapat hasil positif,” tutur Everton.