Untuk kedua kali dalam dua pekan beruntun, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung akan menghadapi Akane Yamaguchi dari Jepang. Gregoria akan fokus pada pertandingan mendatang dan melupakan kemenangan pekan lalu.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
KUALA LUMPUR, KAMIS — Gregoria Mariska Tunjung, tunggal putri bulu tangkis Indonesia, akan menghadapi Akane Yamaguchi (Jepang) untuk kali kedua dalam dua pekan. Gregoria harus membuktikan kemenangannya pada Malaysia Terbuka 2022, pekan lalu, bukanlah kebetulan semata.
Pertemuan terbaru mereka akan terjadi pada perempat final Malaysia Masters di Arena Axiata, Kuala Lumpur, Jumat (8/7/2020). Gregoria lolos ke babak itu setelah mengalahkan Kim Ga-eun (Korea Selatan), 21-11, 21-9. Adapun Yamaguchi menang atas Wang Zhi Yi (China), 12-21, 21-13, 21-12.
Gregoria tertinggal 2-8 dalam statistik pertemuan dengan Yamaguchi. Akan tetapi, dia memenangi persaingan terakhir yang terjadi pada babak pertama Malaysia Terbuka di tempat yang sama, pekan lalu. Saat itu Gregoria menang, 21-14, 21-14. Kemenangan itu terjadi berselang empat tahun setelah berjumpa pada pertemuan pertama mereka dalam nomor beregu putri Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
Gregoria, yang delapan kali kalah beruntun dari Yamaguchi setelah Asian Games 2018, harus membuktikan kemenangannya di Malaysia pada pekan lalu bukanlah kebetulan. ”Saya sudah melupakan kemenangan dari Akane. Saya akan bermain tanpa beban lagi dan menampilkan permainan maksimal. (Saya) tidak berpikir menang atau kalah,” ujarnya berjanji.
Sementara kemenangan atas Kim, kemarin, merupakan kali keempat yang didapat Gregoria. Dia mengatakan, kunci kemenangannya itu adalah mengawali pertandingan dengan baik. Gregoria juga berupaya menerapkan taktik mengarahkan kok agar selalu jauh dari jangkauan lawan.
Adapun hasil berbeda didapatkan tunggal putri Indonesia lainnya, Fitriani, yang menghadapi juara Malaysia Terbuka, Ratchanok Intanon (Thailand). Fitriani kalah dari Intanon, 6-21, 15-21, dalam waktu hanya 28 menit pada laga itu.
Memiliki semua wakil
Meskipun demikian, Indonesia memiliki wakil dari semua nomor di perempat final Malaysia Masters. Pada ganda putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, akan menghadapi wakil tuan rumah, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, setelah menyingkirkan unggulan kedelapan, Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva, 21-18, 21-17. Pada pertemuan pertama, dalam semifinal Indonesia Masters, sebulan lalu, Apriyani/Fadia menang atas Tan/Muralitharan, 21-23, 21-14, 21-14.
Pastinya, kami tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi, yang paling utama dalam pertandingan nanti adalah kesiapan di lapangan. Harus lebih fokus dan menyiapkan strategi yang tepat. (Anthony Ginting)
Apriyani/Fadia, pasangan baru yang menjuarai Malaysia Terbuka, pekan lalu, menjadi ganda putri Indonesia tersisa setelah tiga pasang rekan mereka kalah. Ribka Sugiarto/Febby Valencia Dwijayanti Gani disingkirkan Jeong Na-eun/Kim Hye-jeong, 25-23, 17-21, 18-21. Kekalahan juga dialami Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi dan Melani Mamahit/Tryola Nadia.
Pada ganda campuran, Indonesia juga hanya menyisakan satu wakilnya, yaitu Rinov Rivaly/Pitha Haningtyas Mentari. Mereka akan menghadapi pasangan Belanda, Robin Tabeling/Selena Piek.
Sementara nomor tunggal dan ganda putra, masing-masing, memiliki dua wakil. Anthony Sinisuka Ginting dan Chico Aura Dwi Wardoyo akan saling berhadapan untuk pertama kalinya dalam turnamen resmi. ”Pastinya kami tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi, yang paling utama dalam pertandingan nanti adalah kesiapan di lapangan. Harus lebih fokus dan menyiapkan strategi yang tepat,” kata Anthony setelah mengalahkan Parupalli Kashyap (India), 21-10, 21-15.
Adapun Chico bermain tiga gim untuk kedua kalinya. Dia mengalahkan Kantaphon Wangcharoen, 18-21, 21-11, 21-9, setelah sehari sebelumnya menang atas Lee Cheu Yiu 21-16, 17-21, 21-19. Pada ganda putra, Indonesia masih bisa berharap gelar juara dari dua unggulan, yaitu Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (unggulan ke-3) dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (6).