Lifter Putri Jawa Timur Juara Dunia Remaja Kelas 49 Kilogram
Luluk Diana Tri Wijayana, lifter muda asal Jawa Timur, menjadi juara dunia remaja baru di kelas 49 kg. Prestasi itu memotivasinya untuk bisa tampil di Olimpiade.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
LEON, SELASA – Luluk Diana Tri Wijayana, lifter muda asal Jawa Timur, menjadi juara dunia remaja kelas 49 kilogram atau kg. Atlet kelahiran Pacitan, 9 Agustus 2005, ini memastikan gelar tersebut seusai meraih medali emas snatch dengan 75 kg, clean and jerk 95 kg, dan total angkatan 170 kg dalam Kejuaraan Dunia Remaja Angkat Besi IWF 2022 di Leon, Guanajuato, Meksiko, Selasa (14/6/2022) dini hari WIB.
Prestasi itu sangat memotivasi Luluk untuk bisa tampil di Olimpiade dalam waktu dekat. ”Saya sangat bangga dapat memberikan hasil yang terbaik untuk Indonesia pada ajang ini. Hasil ini menjadi tambahan motivasi bagi saya untuk tampil di Olimpiade kedepannya,” ujar Luluk yang dibina oleh pelatih Samsuri.
Pada kelas 49 kg, Luluk bersaing dengan 12 lifter lain dari 11 negara. Sejak percobaan pertama angkatan snatch, Luluk langsung mendominasi dengan angkatan 70 kg. Atlet berusia 16 tahun itu semakin sulit dibendung karena sukses menyelesaikan angkatan kedua dengan 72 kg dan menutup aksinya dalam angkatan ketiga dengan 75 kg.
Luluk menjaga dominasinya di angkatan clean and jerk. Dia langsung melesat di percobaan pertama dengan angkatan 90 kg. Posisinya di puncak kian kokoh karena sukses menyelesaikan angkatan kedua dengan 95 kg. Dirinya berusaha menajamkan capaiannya dengan mencoba mengangkat barbel 100 kg pada percobaan ketiga.
Sayangnya, percobaan terakhir itu tidak bisa diselesaikan Luluk dengan sempurna. Kendati demikian, hasil sebelumnya sudah cukup baginya untuk mengamankan urutan pertama di angkatan clean and jerk. Ia pun berhak atas emas snatch, clean and jerk, dan total angkatan.
Adapun lifter putri Polandia, Oliwia Weronika Drzazga, merebut perak snatch dengan 70 kg, perak clean and jerk 91 kg, dan perak total angkatan 161 kg. Lifter putri Kazakhstan, Darya Balabayuk, merengkuh perunggu snatch dengan 69 kg; lifter putri Turki, Bahar Kirat, meraih perunggu clean and jerk dengan 86 kg; dan lifter putri Meksiko, Joseline Lopez Gonzalez, membawa pulang perunggu total angkatan dengan 153 kg.
Belum menyamai Cantika
Luluk, yang menjadi satu-satunya wakil Indonesia dalam Kejuaraan Remaja Dunia IWF 2022 itu, masih belum bisa mematahkan rekor dunia remaja milik seniornya di pelatnas, Windy Cantika Aisah, yang dicetak pada SEA Games Filipina 2019. Waktu itu, Cantika membukukan angkatan snatch terbaik 86 kg, clean and jerk 104 kg, dan total angkatan 190 kg.
Luluk adalah salah satu lifter putri muda potensial yang diharapkan bisa menggantikan para seniornya di pelatnas kelak. Hal itu sejalan program PB PABSI yang berupaya mempersiapkan pelapis untuk tim senior.
Kendati demikian, capaian Luluk patut diapresiasi. Sebab, prestasinya terus menanjak dalam tiga tahun terakhir. Namanya mulai menjadi sorotan dunia angkat besi nasional saat meraih tiga emas dari angkatan snatch, clean and jerk, dan total angkatan kelas 45 kg pada Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur VI 2019. Kemudian, dia duduk di peringkat keenam kelas 49 kg pada Piala Dunia Remaja IWF 2020.
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) Hadi Wihardja mengatakan, Luluk adalah salah satu lifter putri muda potensial yang diharapkan bisa menggantikan para seniornya di pelatnas kelak. Hal itu sejalan program PB PABSI yang berupaya mempersiapkan pelapis untuk tim senior.
”Kami selalu berusaha menyiapkan pelapis untuk menjaga regenerasi atlet pelatnas. Maka itu, kami mengharapkan pula perhatian dari semua pihak agar pembinaan dapat terus berkesinambungan, terutama dari daerah. Kami berterima kasih kepada Pengprov PABSI Jawa Timur yang memberikan dukungan penuh sehingga Luluk berhasil menjadi juara dunia remaja,” ungkap Hadi. (*)