Lifter Windy Cantika, yang diharapkan jadi tulang punggung tim angkat besi, justru gagal meraih medali di SEA Games Vietnam 2021. Dia tampil di bawah standar karena dibayangi cedera dan kelelahan.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
HANOI, KOMPAS – Lifter andalan Indonesia, Windy Cantika Aisah (19), pulang dengan tangan hampa dari SEA Games Vietnam 2021. Windy, peraih emas kelas 49 kilogram di gelaran sebelumnya, tidak berhasil meraih satu pun medali seusai gagal dalam seluruh percobaan angkatan
clean and jerk
di Hanoi Sports Training Center, Kamis (19/5/2022).
Windy hanya mampu mencatatkan total angkatan 86kg. Catatan itu hanya berasal dari angkatan snatch. Dia tidak berhasil mengeksekusi tiga kali percobaan clean and jerk pada berat 100 kg. Dia pun gagal mempertahankan medali emas SEA Games di Vietnam.
Windy berkata, ia tidak optimal karena baru pulang dari Kejuaan Dunia Yunior di Yunani, awal Mei, dan ada masalah cedera. "Karena cedera, jerk (teknik) diganti. Jadi, kurang nguasain. Tekniknya baru dari split jadi standing. Intinya, mungkin bukan rezeki saja," ucapnya.
Medali emas direbut oleh lifter Thailand, Khambao Surodchana, yang bisa kembali tampil setelah hukuman kasus doping. Surodchana tampil dominan dengan total angkatan 198 kg (snatch 88 kg dan cleand and jerk 110 kg).
Windy memulai dengan angkatan snatch 82 kilogram. Angkatan pertama itu sukses dieksekusi tanpa kesulitan. Setelah itu, Surodchana yang memulai angkatan pertama dengan 83 kg juga berhasil mengangkat dengan mudah.
Panggung persaingan jadi milik dua lifter ini. Lima lifter lain tidak ada yang melampaui 81 kg. Pertarungan strategi antara tim Indonesia dan Thailand pun tersaji. Windy menaikkan angkatan kedua dari 83 kg ke 85kg. Lalu, Surodchana mengikuti jadi 85 kg.
Selang beberapa detik, Windy kembali menaikkan angkatan jadi 86 kg. Iya berusaha menyamai rekor SEA Games. Namun, lagi-lagi, sang kompetitor menyamakan angkatan kedua tersebut. Windy pun harus mengangkat lebih dulu.
Ini akan jadi bahasan evaluasi kamu untuk kualifikasi Olimpiade November nanti. (Dirdja Wihardja)
Di angkatan kedua, Windy tampak yakin. Dia agak kesulitan saat ingin bangun dari posisi jongkok. Namun, peraih perunggu Olimpiade Tokyo 2022 ini bisa berdiri dengan tegak dan menyelesaikan angkatan kedua. Windy langsung berteriak ke arah atap gedung. Angkatan itu ternyata juga bukan masalah untuk Surodchana. Hasil angkatan snatch kembali sama.
Angkatan ketiga menjadi pembeda di pertarungan snatch. Di beban 88 kg, Windy tidak sanggup bangkit dari posisi jongkok. Sementara itu, Surodchana kembali bisa mengangkat beban tersebut yang sekaligus menciptakan rekor SEA Games baru.
Performa Windy anjlok di angkatan clean and jerk. Dia tidak mampu mengangkat beban 100 kg dalam tiga kali percobaan. Padahal, menurut pelatih Jajang Supriatna, angkatan itu hanya untuk mengamankan medali. Artinya, beban itu masih di bawah kapasitas sang lifter.
Adapun Windy mampu menuntaskan angkatan clean and jerk 102 kg pada Kejuaraan Dunia Yunior. Sebelumnya dia juga berhasil menciptakan angkatan 110 kg di clean and jerk pada Olimpiade Tokyo 2020. "Ini akan jadi bahasan evaluasi kamu untuk kualifikasi Olimpiade November nanti," ucap Dirdja Wihardja, pelatih kepala tim angkat besi Indonesia.