Lifter putri Indonesia Windy Cantika Aisah merebut tiga emas di Kejuaraan Dunia Yunior IWF 2022. Meski meraih emas, catatan angkatan Cantika di kejuaraan tersebut belum melampaui angkatan terbaik yang pernah dia buat
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Lifter nasional, Windy Cantika Aisah, menuliskan kata "semangat" di tali pengikat tangan miliknya ketika istirahat sejenak di tengah berlatih di pelatnas angkat besi PB PABBSI di Mako Marinir TNI AL, Jakarta, Senin (25/4/2022). Sebanyak 13 lifter nasional dipersiapkan untuk mewakili Indonesia dalam SEA Games Vietnam 2021.
JAKARTA, KOMPS Menjelang SEA Games Vietnam 2021, lifter putri Indonesia, Windy Cantika Aisah, mendapatkan suntikan motivasi dari Kejuaraan Dunia Yunior Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) di Heraklion, Yunani, 2-10 Mei 2022. Ia meraih tiga emas. Namun, catatan angkatannya di kejuaraan itu tidak lebih baik dibandingkan capaian sebelumnya.
Cantika menjadi yang terbaik di kelas 49 kilogram (kg), Selasa (3/5/2022). Dalam tiga kali angkatan snatch, Cantika tidak terpatahkan. Ia sukses melakukan angkatan pertama 77 kg. Pada kesempatan kedua dan ketiga, Cantika juga mampu menyelesaikan angkatan, masing-masing 81 kg dan 83 kg.
Angkatan snatch Cantika itu lebih baik dari dua lifter India pesaing terdekatnya, Gyaneshwari Yadah yang membukukan angkatan 73 kg dan V Rithika dengan angkatan 69 kg. Dengan begitu, Cantika merebut medali emas. Gyaneshwari meraih perak, sementara Rithika mendapatkan perunggu.
Pada angkatan clean and jerk, Cantika sukses memulai dengan angkatan seberat 97 kg. Ia kemudian menaikkan beban menjadi 102 kg yang juga mampu diselesaikannya. Medali emas kembali menjadi milik Cantika di angkatan ini karena pesaingnya, Gyaneshwari, hanya mampu membukukan angkatan 83 kg. Adapun perunggu diraih lifter Maroko, Maha Fajreslam, dengan angkatan terbaik 82 kg.
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO (WAK)
Lifter putri Jabar, Windy Cantika Aisah, melakukan angkatan dengan sempurna saat tampil di kelas 49 kg angkat besi PON Papua 2021 di Auditorium Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura, Rabu (6/10/2021). Windi meraih medali emas setelah tampil dominan dengan total angkatan 193 kg yang terdiri dari snatch 87 kg dan clean and jerk 105 kg.
Cantika memilih tak melanjutkan ke angkatan ketiga karena total angkatannya, yaitu 185 kg, sudah cukup menyegel emas untuk angkatan total. Dengan hasil itu, Cantika unggul atas dua lifter India, Gyaneshwari Yadah dan V Rithika, di tempat kedua dan ketiga. Gyaneshwari merebut medali perak dengan membukukan angkatan total 156 kg. Adapun medali perunggu direbut V Rhitika yang mencatatkan angkatan total 150 kg.
Gelar juara dunia yunior di kelas 49 kg putri itu pun menjadi pemantik semangat Cantika yang akan turun di SEA Games Vietnam 2021 pada 12-23 Mei 2022. Ia akan memulai perjuangannya di Vietnam pada 15 Mei 2022 mendatang.
Meskipun merebut tiga medali emas di Yunani, capaian angkatan Cantika tidak lebih baik dibandingkan saat tampil di Olimpiade Tokyo 2020 lalu. Cantika, yang juga tampil di kelas 49 kg, membukukan angkatan snatch 84 kg pada saat itu. Pada angkatan clean and jerk, ia lalu menciptakan angkatan 110 kg. Maka, total angkatan Cantika di Olimpiade Tokyo adalah 194 kg yang mengantarkannya meraih medali perunggu.
SEA Games dijadikan ajang pemanasan atau batu loncatan sebelum menjalani babak kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Angkatan Cantika di Kejuaraan Dunia Yunior IWF kali ini juga masih di bawah total angkatannya ketika tampil di SEA Games Filipina 2019, yaitu seberat 190 kg. Total angkatan yang berbuah medali emas SEA Games itu menjadi rekor dunia angkat besi di kelas 49 kilogram yunior.
AGUNG SETYAHADI
Lifter Indonesia kelas 49 kilogram, Windy Cantika Aisah, meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 setelah bersaing ketat dengan lifter Amerika Serikat, Jourdan Elizabeth Delacruz, di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Sabtu (24/7/2021). Cantika unggul dengan total angkatan 194 kilogram (snatch 84 kg, clean and jerk 110 kg).
Menurut Dirdja Wihardja, pelatih kepala tim angkat besi Indonesia, ia memang sengaja meminta para atlet, termasuk Cantika, agar tidak tampil habis-habisan di Yunani. ”Dalam latihan sehari-hari, total angkatannya bisa melebihi yang ia capai di kejuaraan dunia ini. Namun, saya tekankan agar ia tak terlalu ngotot karena setelah ini akan tampil di SEA Games Vietnam,” kata Dirdja.
Persaingan angkat besi di SEA Games 2021 diprediksi akan kian ketat seiring terbebasnya Thailand dari sanksi Badan Antidoping Dunia (WADA). Selain Thailand, persaingan cabang angkat besi di Asia Tenggara selama ini dikuasai Indonesia dan Vietnam.
Namun, Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) tak mematok target khusus kepada para lifter di Filipina. Alasannya, SEA Games dijadikan ajang pemanasan atau batu loncatan sebelum menjalani babak kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Di Olimpiade Tokyo, Indonesia meloloskan lima lifter. Pada Olimpiade Paris mendatang, PB PABSI berharap bisa mengirim lebih banyak atlet atau minimal lima orang.
ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Lifter putri Indonesia, Windy Cantika Aisah, bersiap melakukan angkatan snatch dalam kelas 49 kg putri Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Sabtu (24/7/2021). Windy meraih perunggu.
Sementara itu, kemarin, cabang olahraga sepak bola dan rowing telah melepas atlet untuk berlaga di Vietnam. Kedua cabor itu berangkat lebih awal untuk kebutuhan aklimatisasi karena mereka sudah mulai bertanding sebelum pembukaan SEA Games Vietnam pada 12 Mei 2022 mendatang.
Timnas sepak bola Indonesia akan meladeni tuan rumah Vietnam di laga perdana penyisihan Grup A pada 6 Mei. Selain Vietnam, Indonesia tergabung bersama Filipina, Timor Leste, dan Myanmar.
Adapun tim rowing akan mulai menjalani kiprahnya di Vietnam pada 9 Mei. Total ada 40 orang rombongan kontingen rowing dan tim advance. Sedangkan cabor sepak bola memberangkatkan 20 atlet dan delapan ofisial tim.
Ferry J Kono, Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang juga menjabat Ketua Kontingen Indonesia di SEA Games 2021, menyampaikan, kondisi para atlet rowing dan sepak bola yang berangkat dalam keadaan bugar dan siap berlaga di SEA Games.
KOMITE OLIMPIADE INDONESIA
Ketua Kontingen Indonesia untuk SEA Games Vietnam Ferry Kono (tengah) melepas keberangkatan timnas sepak bola Indonesia di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Selasa (3/5/2022).
Manajer Timnas Sepak Bola Indonesia untuk SEA Games Uden Kusuma Wijaya menjelaskan, kondisi timnya saat ini dalam keadaan baik. Setiba di Vietnam, kata Uden, Shin Tae Yong pelatih timnas Sepak bola Indonesia, juga akan menjadwalkan sesi latihan untuk “Garuda Muda”.
“Anak-anak dalam keadaan baik dan kami dari juga akan terus memotivasi mereka. Kami akan memanfaatkan peluang sekecil apa pun selama di SEA Games nanti,” kata Uden.
SEA Games Vietnam akan dibuka pada 12 Mei hingga berakhir pada 23 Mei. Indonesia berpartisipasi di 32 cabor dari 40 cabor yang dipertandingkan. (IGA)