Pemuncak Klasemen Takluk dari Peselancar ”Wildcard”
Kejutan terjadi dalam perempat final putri CT WSL 2022 di Banyuwangi, Jatim. Peselancar putri Kosta Rika pemuncak klasemen, Brisa Hennessy, kalah dari peselancar Australia, Bronte Macaulay, yang berstatus ”wildcard”.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Kejutan terjadi dalam babak perempat final putri Seri Keenam Championship Tour (CT) Liga Selancar Dunia (WSL) 2022 di Pantai Plengkung atau G-Land, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (4/6/2022). Pada heat 3, peselancar putri Kosta Rika sekaligus pemuncak klasemen sementara CT WSL, Brisa Hennessy, takluk dari peselancar putri Australia, Bronte Macaulay, yang berstatus wildcard.
”Saya tahu ini adalah pertarungan super. Saya pikir penampilan Macaulay sangat luar biasa, dia melakukan beberapa aksi gila. Saya sudah melihat perkembangannya dari 2020 dan saya paham dia akan menjadi pesaing berat. Saya harap bisa memiliki momen yang lebih baik dan membahagiakan ke depan,” ujar Hennessy.
Dalam lomba yang berdurasi 46 menit per heat itu, Hennessy dan Macaulay sama-sama mendapatkan lima ombak. Cuaca yang lebih baik membuat gelombang yang muncul lebih berkualitas untuk lomba, yakni muncul tabung ombak, dinding ombak 3-4 meter, dan ombak kiri panjang. Hal itu menyebabkan keduanya bisa mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya.
Namun, Macaulay mampu tampil lebih baik. Peselancar berusia 28 tahun itu bisa mengumpulkan total skor 12,43 poin dari akumulasi skor dua ombak terbaik, yakni 7,83 poin di ombak pertama dan 4,60 poin di ombak kelima. Adapun Hennessy puas dengan total skor 9,83 poin, yakni 5,33 poin di ombak kedua dan 4,50 poin di ombak keempat.
Lewat hasil itu, Macaulay melaju ke heat 2 semifinal dan akan bertemu peselancar Perancis urutan kedelapan klasemen sementara Johanne Defay. Itu capaian yang tidak biasa. Sebab, Macaulay yang berada di peringkat ke-14 klasemen sementara sejatinya telah terlempar dari persaingan CT WSL 2022.
Ini semacam mimpi, saya bisa sejauh ini di acara ini. Tapi, saya kira itu semua karena saya tidak terlalu mengkhawatirkan hal lain, terkait skor dan hasil. Saya hanya mencoba menikmati perlombaan ini.
Karena gagal menembus 10 besar sampai pertengahan musim dalam Seri Kelima CT WSL 2022 di Bells Beach, Victoria, Australia, 24 April-4 Mei, dia tersingkir dari persaingan untuk lima seri tersisa. Akan tetapi, dirinya diberi wildcard untuk berlomba di seri keenam. ”Ini semacam mimpi, saya bisa sejauh ini di acara ini. Tapi, saya kira itu semua karena saya tidak terlalu mengkhawatirkan hal lain, terkait skor dan hasil. Saya hanya mencoba menikmati perlombaan ini,” terang Macaulay.
Hasil itu sangat menguntungkan untuk peselancar Hawaii sekaligus urutan kedua klasemen sementara Carissa Moore. Peselancar berusia 29 tahun itu menyisihkan peselancar Australia Sally Fitzgibbons pada heat 1 perempat final. Dalam lomba itu, dia mengumpulkan total skor 14,87 poin (7,50 poin di ombak keempat dan 7,37 poin di ombak keenam), sedangkan Sally puas dengan total skor 13,14 poin (6,27 poin di ombak keenam dan 6,87 poin di ombak ke-11).
Pada heat 1 semifinal, Moore bakal berjumpa peselancar Brasil peringkat ke-10 klasemen sementara Tatiana Weston-Webb. Peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 itu diprediksi bisa mengatasi Weston-Webb dan menjuarai seri kali ini. ”Saya mencoba mengeluarkan kemampuan terbaik. Saya bersyukur mendapatkan dukungan dari orang-orang sekitar, seperti suami saya yang ada di sini. Kami menikmati berada di tempat ini,” kata Moore.
Medina tebar ancaman
Dari kelompok putra, juara bertahan CT WSL asal Brasil, Gabriel Medina, menebar ancaman. Medina datang dengan status wildcard karena absen dari lima seri sebelumnya akibat masalah mental sejak September 2021. Namun, performa tidak sedikit pun menurun.
Pada heat 1 perempat final, Medina menumbangkan rekan senegaranya, Jadson Andre. Medina mengumpulkan total skor 17,27 poin (8,50 poin di ombak pertama dan 8,77 poin di ombak kelima), sedangkan Andre puas dengan total skor 11,66 poin (6,33 poin di ombak pertama dan 5,33 poin di ombak kedelapan).
Melalui capaian itu, Medina lolos ke heat 1 semifinal dan akan menghadapi peselancar Australia sekaligus urutan ketiga dunia, Jack Robinson. ”Puji Tuhan, saya benar-benar bisa merasakan kedamaian di sini. Saya sangat menikmati setiap gelombang yang ada. Itu sangat menyenangkan. Saya cuma ingin berselancar dengan sebaik mungkin. Semoga saya bisa masuk final,” ungkap Medina.
Langkah apik Medina diikuti oleh rekan senegaranya yang lain, Filipe Toledo. Toledo yang berada di puncak klasemen sementara itu menang atas peselancar Amerika Serikat, Griffin Colapinto, pada heat 3 perempat final. Toledo mengumpulkan total skor 12,60 poin (5,83 poin di ombak pertama dan 6,77 poin di ombak kelima), sedangkan Colapinto hanya mendapatkan total skor 8,84 poin (1,17 poin di gelombang keempat dan 7,67 poin di ombak keenam).
Pada heat 2 semifinal, Toledo bakal menghadapi peselancar Australia peringkat ke-18 klasemen sementara, Connor O’Leary. Toledo kemungkinan besar bisa melaju ke partai puncak dan berpeluang besar bertemu Medina. Itu duel idaman yang dinanti-nanti penggemar selancar dunia. ”Saya berusaha terus melakukan yang terbaik yang saya bisa. Seusai semifinal, semoga ada perjumpaan antar-Brasil di final,” pungkasnya.