Filipe Toledo Siap Balas Dendam kepada Rio Waida di 16 Besar
Di babak 16 besar, pemuncak klasemen Championship Tour 2022, Filipe Toledo, bertemu lagi dengan peselancar Indonesia, Rio Waida, yang mengalahkannya di babak pembuka. Kali ini, Toledo bertekad mengalahkan Rio.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS – Filipe Toledo, peselancar asal Brasil sekaligus pemuncak klasemen sementara Championship Tour (CT) Liga Selancar Dunia (WSL) 2022, mengalahkan rekan senegaranya, Yago Dora, dalam babak eliminasi putra seri keenam CT WSL 2022 di Pantai Plengkung atau G-Land, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (3/6/2022). Di babak 16 besar, Toledo akan bertemu lagi dengan Rio Waida, peselancar Indonesia yang mengalahkannya pada babak pembuka, Sabtu (28/5) lalu.
Toledo tidak ingin mengulangi kesalahan serupa pada babak sebelumnya. Pada kesempatan kedua ini, dia bertekad untuk membalas dendam kepada Rio yang dianggap peselancar potensial dan berbahaya. ”Saya harus percaya diri dengan bakat dan keterampilan saya. Tapi, Rio adalah peselancar yang baik dan berbahaya. Saya mesti mewaspadainya,” ujar Toledo.
Toledo dan Dora berjumpa di heat 1 babak eliminasi yang dimulai Jumat sekitar pukul 10.00 WIB. Duel itu sempat ditunda dua kali dari pukul 07.15 dan pukul 08.45 WIB. Lomba itu dilaksanakan di tengah cuaca yang masih kurang ideal, yakni mendung, air pasang, dan ombak yang pecah berantakan, sehingga tidak menghasilkan tabung ombak.
Namun, Toledo tampaknya tidak mau ambil pusing demi menembus 16 besar. Tak pelak, baru saja lomba berlangsung, peselancar berusia 27 tahun itu langsung melesat mengambil ombak yang ada. Aksinya pun tidak main-main. Dia menunjukkan kelasnya sebagai salah satu peselancar terbaik dunia saat ini.
Toledo memang tidak bisa meluncur masuk ke dalam tabung ombak. Akan tetapi, dia masih bisa melakukan manuver snap atau gerakan mengubah arah papan selancar secara radikal dari bagian bawah ke atas dinding ombak sehingga menimbulkan efek cipratan air.
Yang mengesankan, kalau banyak peselancar lain hanya mengakhiri manuver dengan cipratan air, beberapa kali Toledo menuntaskan manuver dengan terbang ke atas dinding ombak dan berputar dua kali di udara sebelum kembali terjun ke air. Namun, aksinya itu tidak sepenuhnya sempurna. Saat mendarat di air, dia selalu jatuh terhempas.
Luar biasa bisa bertemu kembali dengan Rio. Dia peselancar yang sangat bagus, tahu apa yang dia lakukan. Saya pertama kali berjumpa dengannya di Meksiko dan dia lebih baik dari saya kemarin (Sabtu). (Filipe Toledo)
Namun, itu sudah cukup untuk Toledo mendapatkan dua skor terbaik dari delapan ombak yang ditungganginya, yakni 6,50 poin di ombak kedua dan 6,90 poin di ombak ketujuh. Secara keseluruhan, dia mengumpulkan total skor 13,40 poin. Adapun Dora seperti kewalahan dengan keadaan alam yang tak ideal tersebut. Peselancar berusia 26 tahun itu cuma mendapatkan dua ombak dengan total skor 10,63 poin.
Ombak agak lambat
Toledo mengatakan, ombak yang ada lumayan bagus, tetapi kecepatannya agak lambat. Realitas itu agak berbeda dengan karakter ombak G-Land yang banyak dikenal oleh peselancar internasional. Selama ini, ombak G-Land dinilai kuat dan keras yang bisa menimbulkan tabung ombak, dinding ombak tinggi, dan ombak kiri yang panjang dan mulus. Hal itu membuat ombak G-Land dianggap salah satu terbaik di dunia.
”Untuk peselancar seperti saya, butuh pengalaman untuk berlomba di situasi tersebut. Sebab, saya peselancar berkarakter yang butuh ombak berangin,” ungkap Toledo yang kelahiran Ubatuba, Sao Paulo, Brasil tersebut.
Hasil itu mengembalikan kepercayaan diri Toledo yang kalah di heat 4 babak pembuka, Sabtu. Saat itu, dia berada di urutan ketiga dengan total skor 10,80 poin. Dirinya berada di bawah Rio dengan total skor 11,83 poin dan peselancar Amerika Serikat, Nat Young, dengan total skor 11,66 poin.
Hasil itu agak aneh untuk Toledo, apalagi dia kalah dari Rio yang berstatus wild card dan baru pertama kali berkompetisi di level CT WSL. Tak pelak, di heat 5 babak 16 besar, dia ingin menaklukan Rio walaupun tidak mudah. ”Luar biasa bisa bertemu kembali dengan Rio. Dia peselancar yang sangat bagus, tahu apa yang dia lakukan. Saya pertama kali berjumpa dengannya di Meksiko dan dia lebih baik dari saya kemarin (Sabtu),” kata Toledo.
SVP of Tours and Head of Competition WSL Jessi Miley-Dyer menyampaikan, pihaknya memprediksi cuaca kurang ideal di G-Land berakhir pada Jumat pagi dan akan lebih baik siang harinya. Untuk itu, mereka melaksanakan lomba mulai Jumat pukul 10.00.
Mereka menargetkan bisa menuntaskan dua babak (eliminasi dan 16 besar) sampai Jumat petang. ”Kami berharap bisa memiliki cuaca yang baik hari ini dan besok (Sabtu, 4/6). Kalau semuanya sesuai harapan, kami bisa menyelesaikan perlombaan besok,” tutur Jessi.