Panitia Pastikan Liga Selancar Dunia Tuntas Tepat Waktu
Seri Keenam Championship Tour WSL 2022 di Banyuwangi, Jawa Timur, tertunda empat hari karena cuaca tak bersahabat. Namun, panitia memastikan kompetisi tetap dilanjutkan dan dituntaskan sesuai jadwal selambatnya 6 Juni.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
PLENGKUNG, KOMPAS — Seri Keenam Championship Tour Liga Selancar Dunia (WSL) 2022 di Pantai Plengkung atau G-Land, Banyuwangi, Jawa Timur, telah tertunda empat hari, yakni dari Minggu (29/5/2022) hingga Rabu (1/6/2022). Kendati demikian, panitia memastikan kompetisi akan tetap berlanjut dan tuntas tepat waktu selambat-lambatnya pada Senin (6/6/2022). Seri Keenam Championship memang dijadwalkan selama 28 Mei-6 Juni.
Kompetisi kembali dibatalkan hari ini (Rabu). Kami berharap bisa memulainya lagi Kamis (2/6) atau Jumat (3/6). Kami melihat akan ada angin yang lebih baik dan gelombang besar mulai Kamis sore sehingga kompetisi pasti bakal berjalan Kamis atau Jumat dan berakhir Sabtu (4/6) atau Minggu (5/6).
”Kompetisi kembali dibatalkan hari ini (Rabu). Kami berharap bisa memulainya lagi Kamis (2/6) atau Jumat (3/6). Kami melihat akan ada angin yang lebih baik dan gelombang besar mulai Kamis sore sehingga kompetisi pasti bakal berjalan Kamis atau Jumat dan berakhir Sabtu (4/6) atau Minggu (5/6),” ujar Tom Bennet, Manajer Senior Media dan Komunikasi WSL Zona Asia Pasifik (APAC), di Plengkung, Rabu.
Tom mengatakan, semua perlombaan selancar level dunia seperti Championship Tour memang memiliki masa tunggu selama 9-11 hari. Padahal, kegiatan itu bisa tuntas hanya dalam waktu 3,5 hari dengan syarat kondisi alam bersahabat sesuai harapan.
”Waktu menunggu seperti ini sebenarnya hal biasa dalam kegiatan-kegiatan dalam naungan WSL (salah satunya Championship Tour). Tetapi, ini memang agak tidak biasa di Indonesia yang dikenal punya cuaca atau angin yang stabil sepanjang tahun,” katanya.
Di luar prediksi
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PB PSOI) Arya Sena Subyakto menuturkan, situasi cuaca seperti ini di luar prediksi PB PSOI ataupun WSL. Sebab, yang mereka pahami, cuaca di kawasan Plengkung paling baik pada akhir Mei dan Juni. Maka itu, sejak dua tahun lalu, mereka merencanakan Seri Keenam Championship Tour 2022 berlangsung 28 Mei-6 Juni dengan target tuntas lebih cepat pada 31 Mei.
”Tadinya kami cukup percaya diri kompetisi bisa selesai lebih cepat. Apalagi pada hari pertama lomba (babak pembuka, Sabtu), cuaca cerah banget. Jadi, cuaca kurang bersahabat empat hari terakhir ini memang di luar perkiraan. Kondisi ini tidak normal atau jarang terjadi di G-Land. Berdasarkan pantauan prakiraan cuaca, itu akibat ada badai di kawasan barat Australia,” tuturnya.
Menurut Arya, kalau dipaksa lomba sekarang, gelombang yang muncul memang memenuhi syarat, yakni bertinggi sekitar 2 meter. Hanya, anginnya tidak ideal. Angin yang berembus membuat gelombang mudah pecah dan berantakan. Itu menyebabkan peselancar tidak mungkin bisa tampil optimal. Sebagai gambaran, mereka akan kesulitan memasuki terowongan ombak dan mungkin cuma bisa melakukan satu manuver di dinding ombak.
Itu tidak ideal atau sesuai harapan WSL ataupun peselancar. Sebab, dalam ajang sekelas Championship Tour, mereka ingin menyuguhkan penampilan terbaik. Yang mereka inginkan adalah cuaca seperti hari pertama lomba pada Sabtu lalu. Saat itu, tinggi ombak yang dihasilkan rata-rata mencapai 4 meter sehingga peselancar bisa bermain-main dalam tabung ombak dan melakukan 4-5 manuver di dinding ombak.
”Situasi ini tidak sesuai yang diharapkan dari G-Land. Untuk itu, baik panitia maupun peselancar mau menunggu sampai datang ombak terbaik. Sebab, ini ajang Championship Tour. Semua ingin melakukan yang terbaik. Peselancar ingin menunjukkan penampilan terbaik dan juri ingin memberikan penilaian untuk lomba yang terbaik,” tuturnya.
Tidak mungkin molor
Terlepas dari itu, lanjut Arya, PB PSOI dan WSL memastikan Seri Keenam Championship Tour 2022 tidak mungkin molor atau lewat dari 6 Juni. Sebab, WSL sudah membuat agenda permanen untuk musim ini. Kalau molor, itu bakal merusak jadwal-jadwal selanjutnya. Belum lagi, sehabis dari Banyuwangi, Championship Tour masih menyisakan lima seri lain di lima negara dengan seri terakhir di San Clemente, California, Amerika Serikat, 8-16 September mendatang.
Karena itu, kalau cuaca belum juga sesuai harapan pada Jumat, kompetisi akan tetap dilanjutkan pada Jumat atau Sabtu agar minimal tuntas pada Senin. ”Mau bagaimanapun kondisinya nanti, tanpa memedulikan kualitas ombak, kompetisi harus selesai setidaknya pada Sabtu-Minggu atau minimal Senin. Yang jelas, tiga hari cukup untuk menuntaskan lomba,” ujarnya.
Sebelumnya, para peselancar tidak mempermasalahkan penundaan tersebut. Sebab, mereka juga menginginkan ombak terbaik. Apalagi untuk peselancar yang tampil di babak eliminasi, itu menjadi kesempatan terakhir mereka menembus 16 besar di kategori putra dan perempat final di putri.
Selama menunggu cuaca bersahabat, para peselancar tetap mengisi waktu dengan produktif. Mereka berlatih pada pagi atau sore hari. Seusai latihan, ada yang memilih beristirahat dan ada yang mengisi waktu bermain atau nongkrong bersama peserta lain, kerabat, atau keluarganya yang ikut ke G-Land.
”Dengan ada penundaan, beberapa peselancar bisa beristirahat lebih optimal, terutama yang baru menjalani kompetisi padat dan perjalanan panjang. Saya, contohnya, baru pulang dari Sydney, Australia, 17-24 Mei (juara di Sydney) dan langsung ke G-Land. Sebenarnya, saya masih lelah banget. Tetapi, karena ada penundaan beberapa hari, saya bisa memanfaatkannya untuk memulihkan tubuh,” ungkap peselancar Indonesia, Rio Waida.