Toni Nadal menjadi sosok yang saat ini punya peran bagi dua petenis, Rafael Nadal dan Felix Auger-Aliassime. Ketika keduanya akan berhadapan pada babak keempat Perancis Terbuka, Toni akan menikmatinya dari tempat netral.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
Toni Nadal berada di tribun Felix Auger-Aliassime ketika anak didiknya itu memastikan lolos ke babak keempat Grand Slam Perancis Terbuka. Pada hari lain, dia menyaksikan penampilan keponakannya, Rafael Nadal. Namun, Paman Toni tak akan berada di tribun tim saat mereka tampil pada babak keempat di Roland Garros, Paris, Minggu (29/5/2022).
Paman Toni akan berada di tempat yang netral saat keduanya bertanding. Itu karena Auger-Aliassime akan berhadapan dengan Nadal.
Kemenangan atas Filip Krajinovic 7-6 (3), 7-6 (2), 7-5 pada babak ketiga, Jumat (28/5/2022) waktu setempat atau Sabtu dinihari waktu Indonesia, mengantarkan Auger-Aliassime pada babak keempat Perancis Terbuka untuk pertama kalinya. Adapun Nadal menang atas Botic Van De Zandschulp 6-3, 6-2, 6-4.
Auger-Aliassime pernah mencapai tahap lebih baik di arena Grand Slam, yaitu semifinal Amerika Serikat Terbuka dan perempat final Wimbledon 2021, serta perempat final Australia Terbuka 2022. Namun, dia selalu kesulitan ketika tampil di turnamen tanah liat. Dalam dua tahun sebelumnya di Roland Garros, petenis berusia 21 tahun itu selalu tersingkir pada babak pertama, termasuk setelah didampingi Toni pada Perancis Terbuka 2021.
Berbeda dengan perannya terhadap Nadal, Toni mendampingi Auger-Aliassime ketika petenis unggulan kesembilan tersebut telah memasuki arena profesional. Mereka menjalin kerjasama sejak April 2021, meski Auger-Aliassime tetap diasuh pelatih lama, Frederic Fontang. Sementara, Toni mendidik Nadal bermain tenis sejak keponakannya itu berusia tiga tahun hingga meraih 16 dari total 21 gelar Grand Slam.
Pertemuan Nadal dan Auger-Aliassime di Roland Garros sebenarnya bukan yang pertama. Nadal pernah mengalahkan salah satu petenis “Next Gen” itu pada babak pertama Madrid Masters 2019. Akan tetapi, pertandingan yang akan berlangsung pada awal pekan kedua Perancis Terbuka ini menjadi yang pertama sejak Toni mendampingi Auger-Aliassime.
Laga itu telah diantisipasi Auger-Aliassime dan Toni hingga dicatat dalam kontrak ketika mereka pertama kali bekerja sama. “Kami tahu akan ada kemungkinan saya melawan Rafa saat saya dilatih Toni. Itu akhirnya terjadi di sini, di ajang Grand Slam. Toni akan menonton kami dari tempat netral dan menikmatinya,” kata Auger-Aliassime.
Toni, bahkan, tak akan memberi masukan untuk mengalahkan Nadal. “Saya tidak tahu, apakah saya membutuhkan pendapat tentang Rafa, yang pasti, semua tahu bagaimana dia tampil sangat baik di Roland Garros. Pada akhirnya, saya sendiri yang harus mencari solusi di lapangan,” kata Auger-Aliassime dalam laman tennis.com.
Kami tahu akan ada kemungkinan saya melawan Rafa saat saya dilatih Toni. Itu akhirnya terjadi di sini, di ajang Grand Slam. (Felix Auger-Aliassime)
Petenis yang baru mendapat satu gelar juara dari turnamen Tur ATP tersebut telah mengantisipasi banyaknya pertanyaan tentang hubungan dia, Toni, dan Nadal. Namun, Auger-Aliassime akan memandang laga itu seperti pertandingan lain selama berkarier di arena profesional sejak 2017.
Meski tak akan mengambil peran dalam laga melawan Nadal, Toni telah berperan dalam perkembangan permainan Auger-Aliassime. Dia belajar cara bergerak yang baik di berbagai jenis lapangan.
“Intensitas gerakan kaki saya bertambah. Saya bisa bertahan dengan lebih baik dan menerapkan strategi dengan lebih tepat. Toni selalu langsung memberi respons setiap latihan dan dia juga membangkitkan kepercayaan diri saya,” tuturnya.
Toni memang dikenal sebagai pelatih yang sangat memperhatikan setiap detail. Ketika menjadi pelatih Nadal, dia, bahkan, dikenal dengan sikapnya yang keras dan disiplin. Nadal kecil pun sering menangis saat saat pulang setelah latihan.
Meski demikian, Nadal selalu mengatakan bahwa dia tidak akan bisa menjadi sosok seperti saat ini, yang tetap memiliki semangat dan kecintaan pada tenis, tanpa peran pamannya itu. Karakternya yang sangat kompetitif disegani banyak petenis, termasuk petenis putri nomor satu dunia, Iga Swiatek. Satu-satunya calon favorit juara tunggal putri itu meraih kemenangan ke-31 beruntun pada tahun ini ketika mengalahkan Danka Kovic 6-3, 7-5 pada babak ketiga, Sabtu.
Nadal pun bertemu Toni, setelah memenangi babak ketiga, untuk berbicara tentang pertandingannya melawan Auger-Aliassime. “Bagi saya, ini hal sederhana. Dia paman saya dan saya pikir dia tak ingin saya kalah. Namun, dia juga sosok profesional yang saat ini menjadi pelatih petenis lain. Saya tidak mempermasalahkan dia akan berada di mana ketika kami bertanding, apakah di tribun tim saya atau Felix. Jadi, ini bukan masalah besar bagi saya,” tutur Nadal.
Masalah lebih besar kemungkinan akan datang jika dia bisa mengalahkan Auger-Aliassime dan bertemu Novak Djokovic (yang akan melawan Diego Schwartzman di babak keempat) pada perempat final. Pertemuan Djokovic dan Nadal itu sangat diantisipasi penggemar tenis sejak undian Perancis Terbuka dirilis panitia.
Mereka menjadi bagian undian “neraka” paruh atas karena berkumpulnya para favorit juara di sini. Nadal juara Perancis Terbuka 13 kali, adapun Djokovic dua kali juara, termasuk pada 2021.
Selain itu, terdapat bintang baru, Carlos Alcaraz, yang juga memanaskan persaingan pada paruh yang sama. Setelah mengalahkan Sebastian Korda 6-4, 6-4, 6-2, petenis 19 tahun yang telah meraih empat gelar pada 2022 ini akan bertemu dengan Karen Khachanov. (AP/AFP)