Atlet-atlet Indonesia Menguasai Dua Seri Piala Dunia di Amerika
Indonesia kian meneguhkan dominasinya di nomor kecepatan Piala Dunia Panjat Tebing di Salt Lake City, AS. Pelatih dan pengurus FPTI berupaya menjaga performa bagus mereka agar bisa meraih emas di Olimpiade Paris 2024.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Tim nasional panjat tebing Indonesia mengukir hasil manis di nomor kecepatan pada seri Piala Dunia Panjat Tebing IFSC di Salt Lake City, Amerika Serikat, Sabtu (28/5/2022) dini hari WIB. Dua atlet panjat tebing andalan Indonesia, Kiromal Katibin dan Veddriq Leonardo, bergantian menjadi juara dalam dua seri beruntun.
Tak hanya itu, Kiromal bahkan mampu mempertajam rekor dunia yang diukirnya. Hasil ini kian mengukuhkan dominasi Indonesia di nomor kecepatan panjat tebing dunia.
Veddriq kembali merebut panggung di nomor kecepatan Piala Dunia Panjat Tebing IFSC dengan menjuarai seri keempat pada 27-29 Mei 2022 di Salt Lake City. Ia mengalahkan atlet panjat tebing Austria, Tobias Plangger, di final. Veddriq mencatatkan waktu 6,33 detik, adapun Plangger gagal menyelesaikan lomba itu setelah terpeleset.
Berkat hasil itu, Veddriq pun mengulangi capaian tahun lalu, yaitu menjuarai seri Piala Dunia Panjat Tebing IFSC di tempat yang sama. Ketika itu, Veddriq menjadi juara dengan catatan waktu 5,20 detik yang sekaligus membuatnya memecahkan rekor dunia.
”Dilihat dari catatan waktu, kita sudah on the track. Cuma, ada beberapa hal yang membuat mereka (Veddriq dan Kiromal) tidak bertemu di final. Minggu lalu, Veddriq terpeleset. Kali ini, gantian Kiromal yang terpeleset,” ujar Hendra Basir, pelatih tim nasional panjat tebing Indonesia, dihubungi dari Jakarta, kemarin.
Di final, Veddriq sebetulnya juga sempat sedikit terpeleset. Hal itu membuat catatan waktunya menjadi lebih lambat. Padahal, kata Hendra, Veddriq dan Kiromal selalu mencatatkan waktu panjat di kisaran 5 detik saat latihan.
Hendra kini berupaya menjaga performa Veddriq dan Kiromal agar tetap bagus untuk menyongsong Olimpiade Paris 2024. Mereka adalah tumpuan Indonesia meraih emas Olimpiade. Sejauh ini, hanya cabang panahan, angkat besi, dan bulu tangkis, yang mempersembahkan medali untuk Indonesia di Olimpiade. Dari ketiga cabang itu, bahkan hanya bulu tangkis yang sejauh ini telah menyumbangkan emas.
”Tujuan utama kita adalah ke Paris. Sebisa mungkin kita bisa berada di jajaran elite dunia untuk bersaing di Olimpiade nanti. Makanya, paling tidak, jam terbang bertanding atlet kita harus sama dengan elite-elite dari negara lainnya,” kata Hendra kemudian.
Salt Lake City menjadi tuan rumah seri ketiga dan keempat Piala Dunia Federasi Panjat Tebing Internasional (IFSC). Mengacu agenda IFSC, tahun ini digelar 14 seri Piala Dunia. Kota Meiringen, Swiss, menjadi tuan rumah seri pertama. Seri kedua dilanjutkan di Kota Seoul, Korea Selatan.
Di Seoul, Indonesia juga berjaya seiring keberhasilan Veddriq menjadi juara di nomor kecepatan putra. Veddriq mengungguli rekan setimnya, Kiromal, dengan waktu 6,965 detik. Adapun Kiromal harus puas finis di peringkat kedua karena salah posisi start.
Kiromal lalu menebus kesalahannya dengan finis tercepat di final seri Salt Lake City I yang berlangsung pada 20-22 Mei 2022. Atlet asal Batang, Jawa Tengah, itu meraih medali emas dengan catatan waktu 5,643 detik.
Adapun Veddriq di peringkat ketiga dengan waktu 5,595 detik. Ia mengalahkan wakil Italia, Ludovico Fossali, di laga perebutan tempat ketiga. Fossali gagal finis seusai terjatuh. Veddriq lalu gantian menjadi juara di Salt Lake City II.
Nomor kecepatan akan dilombakan di Olimpiade Paris untuk pertama kalinya. Peluang Indonesia merebut medali emas di sana sangat terbuka mengingat dominasi atlet-atletnya di nomor kecepatan.
Selain merebut gelar juara, Indonesia memperkuat dominasinya di nomor kecepatan dengan kembali memecahkan rekor dunia melalui Kiromal.
Pertajam rekor dunia
Ia mempertajam rekor dunia atas namanya sendiri setelah mencatatkan waktu 5,10 detik pada sesi kualifikasi Salt Lake City I. Sebelumnya, ia memecahkan rekor dunia, yaitu 5,20 detik milik Veddriq, saat tampil di Piala Dunia IFSC seri Seoul pada Mei 2022 dengan waktu 5,17 detik.
Hendra sudah menduga Kiromal bakal mampu kembali mempertajam rekor dunia miliknya. Sebab, performa Kiromal dalam latihan menunjukkan hal tersebut. Menurut Hendra, saat berlatih, Kiromal pernah menorehkan catatan waktu fenomenal, 5,05 detik.
”Seharusnya (catatan waktu), Kiromal bisa lebih dari itu (saat tampil di final). Belum rezeki saja,” ucap Hendra.
Secara terpisah, Sekretaris Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Hendricus Mutter berkata, performa Veddriq dan Kiromal di Amerika sesuai dengan yang diharapkan pengurus. Hendricus lantas meminta kedua atlet itu mempertahankan pencapaian besar tersebut hingga Olimpiade Paris 2024.
Nomor kecepatan akan dilombakan di Olimpiade Paris untuk pertama kalinya. Peluang Indonesia merebut medali emas di sana sangat terbuka mengingat dominasi atlet-atlet nomor kecepatan. Kiromal dan Veddriq kini berada di barisan teratas daftar atlet putra dunia di nomor speed.
Untuk menggapai mimpi meraih medali di Paris, FPTI pun sadar mereka harus mendukung para atlet panjat tebing menjalani kompetisi sebanyak-banyaknya, termasuk berpartisipasi di seluruh seri Piala Dunia yang melombakan nomor kecepatan. Namun, keinginan itu masih tergantung pada ketersediaan dana.
”Kalau ada dana, pasti akan berangkat ke semua seri Piala Dunia. Tadinya, kami bahkan mau mengirim banyak (atlet). Tetapi, mengingat keterbatasan dana, jadinya kami mengirim atlet yang itu-itu saja," kata Hendricus ketika dihubungi dari Jakarta.
Indonesia akan menjadi tuan rumah seri ke-11 Piala Dunia Panjat Tebing IFSC di Jakarta pada 22-24 September 2022. Ada dua nomor yang akan dilombakan, yaitu kecepatan dan lead. Jakarta merupakan pengganti Bali yang awalnya direncanakan menjadi kota tuan rumah.
Belum adanya kepastian terkait kesiapan Bali sebagai tuan rumah lantas membuat FPTI menggeser lokasi seri itu ke Jakarta. Hendricus pun menargetkan atlet-atlet panjat tebing Indonesia, khususnya di nomor kecepatan, bisa meraih medali emas atau bahkan kembali mempertajam rekor dunia ketika tampil di rumah sendiri.