Balapan MotoGP seri Finlandia ditunda hingga 2023 karena kendala homologasi serta keamanan akibat perang Rusia-Ukraina. Kymiring sempat dinilai oleh para pebalap penguji terlalu sempit untuk MotoGP.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
MUGELLO, RABU – MotoGP seri Finlandia kembali ditunda akibat kendala homologasi atau pengesahan sirkuit untuk balapan level Grand Prix serta situasi geopolitik yang panas akibat perang Rusia-Ukraina. Balapan di Sirkuit Kymiring itu ditunda hingga musim 2023.
Penundaan itu merupakan yang kedua setelah pandemi Covid-19. Kondisi trek Kymiring sempat dinilai terlalu sempit dan kurang cocok untuk MotoGP saat tes oleh para pebalap penguji pada 2019. Pelebaran sejumlah tikungan kemudian dilakukan, tetapi pekan ini para pebalap kembali membahas kondisi trek tersebut dalam pertemuan dengan Komisi Keselamatan MotoGP di Sirkuit Le Mans, Perancis.
Kymiring, yang rencananya akan dipakai untuk balapan pada 8-10 Juli, belum mendapat homologasi atau pengesahan dari Federasi Balap Motor Dunia (FIM). Situasi menjadi lebih rumit akibat memanasnya situasi geopolitik di kawasan sekitar Finlandia akibat perang Rusia-Ukraina.
Balapan kemudian diputuskan ditunda hingga 2023 oleh FIM, asosiasi tim-tim balap (IRTA), serta promotor MotoGP Dorna Sports. Penundaan ini mengurangi jumlah balapan musim 2022 menjadi 20 seri. Kondisi ini menggeser jadwal jeda balapan musim panas menjadi setelah seri Belanda di Assen pada akhir 26 Juni. Awalnya, jeda musim panas dimulai setelah seri Finlandia. Balapan akan kembali bergulir di Silverstone, Inggris, 5-7 Agustus.
"Kondisi yang terjadi saat ini telah menyebabkan penundaan-penundaan dan membuat pekerjaan di sirkuit beresiko. Semua pihak kemudian menyepakati bahwa debut trek ini harus dituda hingga 2023 di mana MotoGP menantikan bisa kembali untuk pertama kali dalam empat dekade ," bunyi pernyataan bersama FIM, IRTA, dan Dorna Sports, Rabu (25/5/2022).
Kali terakhir Sirkuit Kymiring menjadi lokasi balapan Grand Prix adalah pada 1982. Jadwal balapan seri Finlandia itu menjadi perhatian para pebalap setelah balapan seri Perancis di Le Mans. Salah satu perhatian pebalap adalah aspek keselamatan, menyusul kondisi trek yang sempit dan belum mendapat homologasi.
"Beberapa pebalap khawatir karena trek sangat kecil. Sejumlah pebalap mengatakan hanya (bisa memakai) gigi satu, dua, tiga. Itu sama bagi semua orang," ungkap Alex Rins, pebalap Suzuki, dikutip Crash.
Sirkuit Kymiring sempat mengalami perubahan di beberapa tikungan atas masukan para pebalap penguji setelah tes tujuh jam pada Agustus 2019. Tes dilakukan oleh Michele Pirro (Ducati), Sylvain Guintoli (Suzuki), Bradley Smith (Aprilia), Mika Kallio (KTM), Jonas Folger (Yamaha), dan Stefan Bradl (Honda).
"Ini trek yang berbeda, sangat berbeda dengan semua yang pernah kita lihat. Ini cukup sempit dan berkelok-kelok serta sedikit lembat dalam pace. Akan tetapi, kami juga memiliki tempat seperti Silverstone yang tancap gas di semua bagian," ungkap Bradley Smith waktu itu.
Smith memberi masukan untuk perbaikan di beberapa tikungan, terutama perubahan chamber di beberapa tikungan yang sangat sulit dilalui dengan motor MotoGP.
"Jika saya perlu mengatakan sesuatu sekarang, saya yakin ada beberapa tikungan yang perlu kami ubah. Pada dasarnya, kami perlu memiliki semacam jarak antartikungan. Sekarang, motor berbelok ke kiri atau kanan sepanjang waktu. Itu tidak ideal untuk (motor) MotoGP. Jadi, kami memerlukan trek lurus yang sedikit lebih panjang antartikungan. Itu pendapat saya," ungkap Kallio dikutip Motorsport.