Dari target 1 perak yang ditetapkan Kementerian Pemuda dan Olahraga, 4 pegulat nasional Indonesia berhasil membawa 3 medali perak. Kendati sudah melampaui target, PB PGSI akan melakukan evaluasi menyeluruh.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·2 menit baca
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO
Ketua umum PB PGSI Trimedya Panjaitan (kanan) dan Manager Tim Gulat Indonesia Gusti Randa (kedua dari kanan) berbincang dengan atlet gulat peraih perak SEA Games Vietnam 2021, Kamis (19/5/2022) malam. Dari target 1 perak yang ditetapkan Kementerian Pemuda dan Olahraga, 4 pegulat nasional Indonesia berhasil membawa 3 medali perak.
HANOI, KOMPAS — PB Persatuan Gulat Seluruh Indonesia tetap mengagendakan evaluasi menyeluruh atas penampilan para atletnya di SEA Games Vietnam 2021. Dari target 1 perak yang ditetapkan Kementerian Pemuda dan Olahraga, 4 pegulat Indonesia berhasil membawa pulang 3 medali perak dari ajang tersebut.
Perolehan perak cabang gulat dipersembahkan Muhammad Aliansyah di nomor 67 kg Greco Roman, Andika Sulaeman di nomor 77 kg Greco Roman, dan Kharisma Tantri Herliana di nomor 62 kg gaya bebas putri. Sementara Arbainsyah yang turun di nomor 65 kg gaya bebas putra bertengger di peringkat empat.
”Kami sudah berusaha sebaik mungkin. Terima kasih atas semua dukungan yang diberikan kepada kami. Terima kasih khususnya kepada PB PGSI yang benar-benar telah mengusahakan seluruh kebutuhan kami,” ujar Aliansyah, Kamis (19/5/2022) malam.
Aliyansyah mengatakan, persiapan yang ia dan rekan-rekannya lakukan hanya sekitar 1,5 bulan sebelum berlaga di SEA Games Vietnam 2021. Persiapan itu ia rasakan masih kurang dan sebenarnya bisa dimaksimalkan.
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO
Pegulat Indonesia yang berlaga di SEA Games Vietnam 2021. dari kiri ke kanan, Muhammad Aliansyah (67 kg Greco Roman putra), Andika Sulaeman (77 kg Greco Roman putra), Kharisma Tantri Herliana (62 kg gaya bebas putri), dan Arbainsyah (65 kg gaya bebas putra).
Hal itu dibenarkan Manager Tim Gulat Indonesia Gusti Randa. Ia mengakui persiapan hanya sekitar 50 hari, sejak 20 Maret hingga 20 Mei. Namun, ia bersyukur target 1 medali perak yang ditetapkan Kemenpora bisa dilampaui dengan raihan 3 medali perak.
Ketua umum PB PGSI Trimedya Panjaitan mengungkapkan, semula Indonesia nyaris tak memberangkatkan satu pun atlet ke SEA Games Vietnam 2021. Alasannya, tidak ada penilaian dan patokan prestasi yang didasarkan pada SEA Games sebelumnya.
”Indonesia memang tidak memberangkatkan atlet di SEA Games Filipina 2019. Kalau tidak ada ukuran prestasi yang jadi alasan, kapan kita bisa berlaga di SEA Games. Karena itu, kami berjuang untuk tetap memberangkatkan atlet,” ungkap Trimedya.
Semula, PB PGSI mengajukan 16 nama atlet untuk bisa berlaga di SEA Games Vietnam 2021. Namun, oleh tim pemantau dari Kemenpora jumlah itu dipotong jadi 6 orang. Beberapa hari menjelang keberangkatan, jumlah atlet kembali dipangkas hingga 4 orang.
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO
Ketua umum PB PGSI Trimedya Panjaitan (kiri) memberikan uang saku untuk para atlet gulat dan pelatih seusai berlaga di SEA Games Vietnam 2021, Kamis (19/5/2022) malam.
Kendati sudah melampaui target, Trimedya meminta jajarannya melakukan evaluasi menyeluruh pada kontingennya. Ia menargetkan evaluasi rampung dalam waktu 1 bulan.
Evaluasi ini perlu sebagai bekal untuk menyiapkan SEA Games Kamboja 2023. Ia berharap di SEA Games tersebut atlet-atlet Indonesia mendapat lebih banyak medali.
”Harus diakui, kali ini faktor tuan rumah sangat berpengaruh. Harusnya, kita bisa bawa pulang 1 emas. Namun, lagi-lagi karena kita menghadapi tuan rumah, kesempatan itu raib. Di cabang olahraga gulat, dari 18 nomor yang dipertandingkan, tuan rumah memborong 17 medali. Mereka hanya menyisakan 1 medali untuk Kamboja, tuan rumah SEA Games yang akan datang,” tuturnya.