Stadion Internasional Jakarta (JIS) resmi menjalani debutnya menggelar laga sepak bola sejak selesai dibangun pada Maret 2022. Tim-tim mancanegara ataupun para pemain terkesan ketika menjajal stadion megah itu.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Untuk pertama kalinya sejak selesai dibangun pada Maret 2022, Stadion Internasional Jakarta menggelar laga sepak bola, Rabu (13/4/2022). Tim muda Atletico Madrid dan Bali United berkesempatan menjajal stadion baru tersebut dalam ajang International Youth Championship 2021. Para pesepak bola memuji kualitas stadion yang sudah memenuhi standar internasional itu.
Stadion berkapasitas 82.000 kursi itu dibangun sejak 2019 di atas lahan seluas 26 hektar dengan anggaran mencapai Rp 4,5 triliun. Selain ajang olahraga, ke depan, stadion yang megah itu juga akan diperuntukkan sebagai lokasi pementasan kegiatan-kegiatan hiburan, seperti konser musik.
Setelah selesai dibangun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaksanakan soft launching Stadion Internasional Jakarta (JIS), kemarin. Berbarengan dengan acara itu, digelar pula International Youth Championship (IYC) 2021 sebagai uji kelayakan JIS.
Turnamen sepak bola usia muda itu seharusnya digelar pada tahun lalu. Namun, pandemi Covid-19 memaksa IYC 2021 ditunda ke tahun ini. Ada empat tim yang berpartisipasi dalam turnamen itu.
Sebanyak tiga klub mengirimkan para pemain di bawah usia 18 tahun. Ketiga tim itu adalah Barcelona, Atletico Madrid, dan Bali United. Satu tim lagi, Indonesia All Stars, menurunkan para pemain berusia di bawah 20 tahun.
Keempat tim itu akan bertemu satu sama lain. Tim peringkat pertama dan kedua di klasemen akhir akan kembali berlaga di partai final. Demikian pula tim peringkat ketiga dan keempat akan berduel lagi memperebutkan tempat ketiga.
Pada laga pembuka, kemarin, Bali United menjajal Atletico. Tim asuhan pelatih I Made Pasek Wijaya belum bisa mengimbangi kekuatan tim muda Atletico. Bali United pun takluk, 0-5.
Di ruang ganti juga ada kasur es. Pemain yang kelelahan setelah bertanding bisa langsung menjalani pemulihan di sana. Dari segi fasilitas sudah tidak ada yang diragukan lagi. Sangat bagus, memenuhi standar internasional. (Jovanni Renaldi)
Meskipun kalah telak, Pasek mengaku senang karena timnya berkesempatan menghadapi Atletico yang jauh lebih unggul pengalaman, taktik, dan teknik. Bali United dihuni mayoritas pemain kelahiran Bali. Pengalaman menghadapi Atletico, kata Pasek, sangat berharga bagi pemainnya untuk mengarungi kompetisi musim depan.
Selain itu, Pasek menyebut para pemainnya sempat dibuat takjub ketika menjajal JIS untuk pertama kalinya. ”Bermain di stadion sebesar dan semegah ini menjadi kesan tersendiri bagi para pemain. Itu juga agak memengaruhi mental anak-anak,” ujar Pasek dalam konferensi pers seusai pertandingan itu.
Setara kelas dunia
Jovanni Renaldi, gelandang Bali United, memuji kualitas JIS yang menurut dia sudah setara stadion-stadion berkelas dunia. Jovanni pun bangga bisa menjadi salah satu pesepak bola yang berkesempatan menjajal rumput JIS untuk pertama kalinya.
”Di ruang ganti juga ada kasur es. Pemain yang kelelahan setelah bertanding bisa langsung menjalani pemulihan di sana. Dari segi fasilitas sudah tidak ada yang diragukan lagi. Sangat bagus, memenuhi standar internasional,” ucap Jovanni.
Jovanni kian terkesan karena bisa bertanding di hadapan 2.500 penonton. Sudah lama ia tidak merasakan berlaga di stadion yang dihadiri penonton. Pandemi Covid-19 sempat membuat semua laga sepak bola di Indonesia tidak bisa dihadiri penonton untuk mencegah penularan virus korona baru yang kemudian berkali-kali bermutasi.
Pujian juga datang dari Pelatih Atletico Madrid U-18 Daniel Perez. Menurut dia, atmosfer penonton di stadion yang atapnya bisa dibuka-tutup otomatis itu sangat menakjubkan. ”Ini pertama kalinya para pemain saya bermain di stadion sebesar ini. Meskipun cuaca panas dan kelembaban tinggi di Jakarta menghadirkan kesulitan bagi kami, anak-anak bisa cepat beradaptasi dan memenangi laga,” kata Perez.