Puncak persaingan IBL akan tersaji dalam 10 hari terakhir musim reguler. Mental pebasket diuji di tengah persaingan ketat dan kejenuhan dikarantina.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Sebanyak 16 klub IBL Tokopedia 2022 memasuki sepuluh hari terakhir musim reguler. Mereka akan menjalani laga penentu berebut delapan tiket playoff. Kekuatan mental pebasket diuji. Selain kompetisi sengit dan jadwal padat, mereka juga sudah memasuki puncak kejenuhan di ”gelembung” Jakarta.
Seluruh tim sudah bermain 15-17 kali pada Minggu (20/3/2022). Mereka menyisakan sepuluh hari terakhir di ”gelembung” untuk melengkapi 22 laga musim reguler. Hingga saat ini, seluruh tim masih punya peluang lolos ke playoff.
Pertarungan paling ketat terjadi di papan tengah klasemen, peringkat ke-4 Rans PIK Basketball (10-7) sampai ke-11 Bumi Borneo Basketball (7-9). Nasib mereka masih sangat mungkin berbalik dalam sisa 5-7 pertandingan ke depan.
”Kami harus lebih cerdik lagi pada akhir musim ini. Menuju playoff semua tim pasti bunuh-bunuhan. Banyak yang nyundul dari bawah,” kata asisten pelatih Rans Abrizalt Hasiholan setelah mengalahkan Evos Thunder 57-49, Minggu.
Rans memang berada di atas angin. Namun, tim debutan ini masih harus menjalani lima laga berat, antara lain lawan tim papan atas Prawira Bandung dan Pelita Jaya Bakrie Jakarta. ”Intinya, bagaimana pemain bisa menghadapi tekanan, seperti dua laga terakhir. Untuk aman ke playoff, kami tidak boleh kalah lebih dari sekali di sisa jadwal,” tambah Abrizalt.
Sangat sulit menebak tim yang lolos playoff. Persaingan musim ini sangat ketat dengan kembalinya para pemain asing. Tim-tim saling mengalahkan. Kekuatan tim juga bisa mendadak berubah karena cedera dan keletihan pemain yang disebabkan jadwal padat di ”gelembung”.
Nasib tim pun bisa berubah drastis hanya dengan satu kekalahan. Lihat saja Amartha Hangtuah Jakarta. Mereka masih menjadi tim papan atas sebelum liga ditunda akibat badai Covid-19 pada Seri 2 Bandung. Lalu mereka tiba-tiba terjerat lima kekalahan ketika IBL berlanjut di ”gelembung”.
Seperti kata Pelatih Hangtuah Antonius Ferry Rinaldo, kunci pada sisa musim ini adalah mentalitas pemain. Mereka harus segera bangkit saat kalah agar tim tidak tenggelam dalam tren buruk. Mereka tak punya waktu berbenah karena jadwal padat, hingga bermain tiga hari beruntun.
”Saya selalu menjaga jangan sampai api para pemain padam. Ibaratnya kapal kalau sudah bocor sana sini, kami harus menjaga jangan sampai tenggelam. Cara menambal itu hanya dengan mental mereka. Kalau punya api itu, kami masih ada kans ke playoff,” ucap Inal.
Kami harus lebih cerdik lagi pada akhir musim ini. Menuju playoff semua tim pasti bunuh-bunuhan. Banyak yang nyundul dari bawah.
Hangtuah sementara berada di peringkat ke-7 klasemen gabungan (8-8). Adapun klasemen Divisi Putih dan Divisi Merah akan digabung pada akhir musim. Delapan tim dengan rekor terbaik lolos playoff. Format ini berbeda dengan musim lalu yang meloloskan empat tim terbaik dari tiap divisi.
Kejenuhan memuncak
Mentalitas para pebasket akan benar-benar diuji dalam 10 hari terakhir. Mereka saat ini sudah memasuki hari ke-20 di “gelembung”. Mayoritas pemain mulai merasakan puncak kejenuhan karena hanya bisa beraktivitas di hotel dan arena.
“Tekanan mental juga terasa selama di gelembung. Tiap hari bangun hanya lihta tembok lagi, tembok lagi. Kami juga sering kali harus main beruntun 2-3 laga. Tetapi mau gimana, itu keadaan sekarang yang harus dihadapi,” ucap point guard Rans, Christan “Coke” Gunawan.
Penyelenggaraan IBL di “gelembung” Jakarta merupakan rencana darurat. Awalnya, musim reguler dijadwalkan berlangsung selama 6 seri di 6 kota. Namun, rencana itu dibatalkan pada seri ke-2 akibat meluasnya Covid-19 yang menimpa anggota tim.
Panitia IBL pun memutuskan sisa musim reguler dipusatkan di “gelembung” Jakarta. Akibat pemusatan itu, pemain tidak hanya harus menjalani karantina, mereka juga harus bermain rata-rata 16 pertandingan selama 1-30 Maret.
Adapun “gelembung” kali ini berbeda dengan musim lalu di Cisarua, Bogor, Jabar. “Gelembung” Cisarua lebih nyaman bagi para pemain karena memiliki banyak tempat terbuka dan udara segar pegunungan. “Target tim sudah ditetapkan, lolos playoff. Kami harus melewatinya (tantangan) bersama-sama untuk bisa mencapai target itu,” pungkas Coke.
Di sisi lain, tim papan bawah belum mau menyerah. Rizky Effendy, kapten Tangerang Hawks, percaya rekan-rekannya bisa memberikan yang terbaik pada sisa musim meskipun saat ini berada di peringkat ke-14 (4-12) klasemen gabungan.
“Saya selalu bilang ke teman-teman, tidak perlu berpikir terlalu jauh. Yang penting kami bisa bermain yang terbaik setiap gim, memainkan yang sudah dilatih. Mau playoff atau apa pun itu urusan belakang. Semoga saja kami bisa mengembalikan spirit untuk menang di setiap laga,” ucap Rizky, yang pernah mengantar Stapac Jakarta juara IBL 2019.