Masyarakat Antusias Menonton Sesi Latihan Bebas MotoGP
Hari pertama rangkaian MotoGP Mandalika tidak banyak dihadiri penonton. Meski demikian, mereka yang hadir tetap antusias menyaksikan jalannya sesi latihan bebas para pebalap.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
PRAYA, KOMPAS — Meskipun belum ramai, antusiasme masyarakat untuk menyaksikan rangkaian balap MotoGP seri Indonesia pada hari pertama, Jumat (18/3/2022), di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika cukup tinggi. Antusiasme itu terlihat dari terisinya tribune-tribune penonton walau tidak penuh, pada hari latihan bebas MotoGP. Ada pula warga yang menonton tanpa tiket dari bukit di tepi sirkuit.
Penyelenggara memprediksi penonton baru akan ramai pada hari kedua dan hari terakhir, Minggu (13/2/2022), atau saat balapan utama MotoGP di Mandalika digelar. Tercatat, semua tiket hari Minggu terjual dengan estimasi penonton sekitar 63.000 orang.
Pada Jumat ini, penonton yang membeli tiket telah datang sejak pagi ke kawasan Mandalika. Mereka menggunakan bus dari sejumlah titik di Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Timur, dan Bandara Internasional Lombok.
Begitu tiba, mereka langsung dibawa ke parkir timur atau parkir barat. Ada yang langsung menukarkan tiket dengan gelang, tetapi ada juga yang langsung naik shuttlebus sesuai tribune karena telah menukarkan tiket sebelumnya di Mataram.
Setelah mendapatkan tiket, mereka kemudian menuju tribune masing-masing menggunakan shuttle. Terpantau, hampir seluruh tribune diisi penonton. Namun, kursi penonton di tiap-tiap tribune tidak penuh terisi, baik dari kelas premiere dan deluxe, premium, standar, maupun general admission.
Penonton di general admission atau festival juga tidak begitu banyak. Dari dua area menonton yang berupa lapangan kosong, hanya satu area yang terlihat ada penonton. ”Baru sekali ini nonton. SaatWSBK (Superbike) lalu tidak ke sini. Meskipun dari area ini, sudah cukup puas,” kata Amran (38), penonton asal Lombok Tengah.
Cuaca yang panas juga membuat para penonton tidak berlama-lama di tribune. Maka, tidak sedikit yang melihat sebentar jalannya latihan bebas, kemudian menghabiskan waktu berkeliling di area festival, tempat gerai-gerai berbagai produk dijajakan.
”Jadi, ya, turun naik tribune. Mumpung sekarang masih sepi. Kalau hari kedua atau ketiga, pasti akan ramai banget,” kata Yung Intan Mheutia, penonton asal Mataram.
Mheutia mengaku datang ke Mandalika lebih hanya untuk mengobati rasa penasaran. ”Berhubung saya orang awam soal MotoGP, jadi datang menonton sekadar merasakan euforia MotoGP di Indonesia. Selama ini, kan, cuma lihat di televisi,” katanya.
Tidak hanya warga lokal, ada juga penonton dari luar NTB, seperti Mario Manuhutu (38) asal Timika, Papua. Menurut Mario, ia membeli tiket untuk tiga hari menonton. Hari pertama di area festival, sementara hari kedua dan ketiga di salah satu kategori tribune.
”Saya sebenarnya ingin ke Sepang untuk melihat (Valentino) Rossi. Tetapi, tidak jadi. Maka, sekarang ke Mandalika. Tidak apa-apa. Saya senang,” kata Mario.
Antusiasme tidak hanya diperlihatkan penonton pemegang tiket. Warga yang tidak memiliki tiket juga tetap datang untuk menonton. Seperti pada kegiatan balap motor di Mandalika sebelumnya, yaitu tes pramusim MotoGP 2022, Februari lalu, mereka menonton dari atas bukit.
Pemandangan itu, antara lain, terlihat di salah satu bukit di sisi utara sirkuit. Dari sana, warga bisa melihat langsung aksi pebalap di tikungan 15 dan 16. ”Saya tidak ada uang untuk membeli tiket, jadi menonton dari sini saja,” kata Rahman Susanto (58), warga Kuta, Pujut.
Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria mengatakan, untuk sesi latihan, memang belum banyak orang yang ingin menonton. ”Kami lihat datang paling satu sampai tiga jam, kemudian pulang atau ke area bazar. Saya rasa, di mana-mana seperti itu. Penonton baru ramai di hari kedua (Sabtu) pada sesi kualifikasi dan pada hari ketiga saat balapan,” kata Priandhi.
Menurut Priandhi, Mandalika telah mendapatkan homologasi dari Federasi Balap Motor Internasional (FIM) untuk melaksanakan kualifikasi pada Sabtu dan balapan pada Minggu. Dia berharap semua berlangsung dengan baik dan tidak ada kendala yang terjadi.
”Sehingga kita bisa menyelenggarakan MotoGP seri kedua (musim 2022) dan nama Indonesia semakin terkenal di dunia internasional,” kata Priandhi.