Potensi Bibit Siklon NTT Menguat, Tingkatkan Hujan hingga Mandalika
Potensi bibit siklon tropis terus bertahan di Laut Timor, Nusa Tenggara Timur, dan diperkirakan menguat dalam 72 jam ke depan. Hal ini berpotensi meningkatkan cuaca ekstrem hingga ke Mandalika di Lombok.
Oleh
AHMAD ARIF
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Potensi bibit siklon tropis terus bertahan di Laut Timor, Nusa Tenggara Timur, dan diperkirakan menguat dalam 72 jam ke depan. Hal ini bisa berdampak tidak langsung terhadap potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, termasuk di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang tengah bersiap menggelar kejuaran MotoGP.
”Sistem ini saat ini masih berupa potensi bibit siklon tropis. Kecepatan angin di pusat pusaran anginnya mencapai 46 km per jam, sementara kategori siklon minimal 65 km per jam,” kata Deputi Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto, secara daring, di Jakarta, Jumat (18/3/2022).
Menurut Guswanto, potensi bibit siklon tropis ini bergerak ke barat hingga ke barat daya dan cenderung persisten. ”Sepanjang 72 jam ke depan diperkirakan cenderung menguat,” katanya.
Berdasarkan perkiraan BMKG, pada Sabtu (19/3/2022), di Mandalika berpotensi dilanda hujan sedang lebat dari pagi sampai malam hari.
Menurut Guswanto, siklon tropis ini akan berdampak tidak langsung terhadap potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, seperti hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi tiga hari ke depan di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Jawa Timur.
Cuaca di Mandalika
Guswanto mengatakan, saat ini Pusat Siklon Tropis-BMKG terus memantau perkembangan bibit siklon tropis ini, termasuk dampaknya terhadap kondisi cuaca di sekitar Sirkuit Mandalika yang tengah menghelat MotoGP.
Kepala Pusat Meteorologi BMKG Fachri Radjab mengatakan, periode saat ini adalah musim tumbuhnya siklon tropis di wilayah selatan Indonesia. ”Tipikalnya siklon tropis di wilayah ini muncul di akhir musim hujan. Untuk Mandalika, BMKG meng-update perkembangan melalui Stasiun Meteorologi Lombok,” katanya.
Perkiraan cuaca di Mandaila diupdate secara khusus dan bisa dipantau di situs BMKG ini. Menurut perkiraan BMKG, pada Sabtu (19/3/2022), di Mandalika berpotensi dilanda hujan sedang lebat dari pagi sampai malam hari. Keesokan harinya, Minggu (20/3/2022), cuaca diperkirakan cerah, tetapi ada potensi angin kencang.
Bibit siklon 91B
Di Samudra Hindia barat Aceh juga terpantau bibit siklon tropis 91B yang memiliki kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1003,8 hPa. Sistem ini bergerak ke arah utara timur laut dan memiliki potensi untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada pada kategori rendah.
Sisteminimembentukdaerahpertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi)yang memanjang dariSamudra Hindiabarat Aceh hingga perairan utara Aceh. Kondisi tersebut mampumeningkatkanpertumbuhanawanhujan,kecepatanangin,danketinggiangelombang laut di sekitar wilayah bibit siklon tropis dan di sepanjang daerahkonvergensi tersebut.
Selain itu, di Samudra Hindia barat Banten juga terbentuk daerah konvergensiyang memanjang di Samudra Hindia barat Sumatera Barat-Lampung dan di SamudraHindia barat daya Banten.Sirkulasi siklonikjuga terpantau di Laut China Selatan utaraKalimantan, di Laut Jawa, dan di Laut Timor yang membentuk daerah konvergensiyang memanjang dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Tengah, dari Laut Timorhingga Laut Flores, dan di Laut Banda.
Daerah konvergensi juga terpantau memanjangdari Riau hingga Selat Malaka, dari perairan selatan Jawa Barat hingga Selat Sunda,dari Sulawesi Utara hingga Gorontalo, dari Papua bagian utara hingga Laut Serambagian timur, dan dari perairan selatan Papua hingga Papua bagian tengah. Kondisitersebut mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujandi sekitar wilayah pusattekanan rendah/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.