Bali United dan Persib Bersaing di Tiga Pekan Final Menuju Juara
BRI Liga 1 2021-2022 memasuki tiga pekan terakhir perebutan juara yang melibatkan Bali United dan Persib Bandung. Persaingan gelar juara pun akan ditentukan oleh Persebaya Surabaya.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Bali United dan Persib Bandung saling tak mau terpeleset pada duel pekan ke-31 BRI Liga 1 Indonesia 2021-2022. Apabila Persib menumbangkan Madura United, Minggu (13/3/2022), tim “Serdadu Tridatu” juga menaklukan Arema FC, 2-1, pada laga di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Selasa (15/3/2022).
Berkat hasil itu, United tetap unggul tiga poin dari Persib di puncak klasemen sementara. Alhasil, tiga pekan laga tersisa pada musim ini akan menjadi final bagi kedua tim untuk menuju tangga juara. United mengejar sejarah untuk menjadi tim pertama yang menjadi juara beruntun sejak era Liga Indonesia 1994-1995, sedangkan Persib berambisi meraih trofi liga ketiga.
Hingga pekan ke-31, United tetap berada di puncak klasemen dengan koleksi 69 poin. Adapun Persib menguntit di peringkat kedua berkat torehan 66 poin dengan jumlah laga yang sama.
Meskipun secara matematis Bhayangkara FC masih berpeluang melampaui poin United, namun sulit tim itu untuk menjadi juara apabila melihat konsistensi yang ditampilkan dua tim teratas saat ini. Bhayangkara kini berada di peringkat keempat dengan torehan 59 poin dari 30 laga,
United dan Persib saling bersaing karena mengakhiri empat laga terakhir dengan kemenangan. Catatan United bahkan lebih apik karena meraih tiga poin pada delapan laga beruntun. Adapun Bhayangkara hanya mengoleksi sembilan poin dari lima pertandingan terakhir.
Atas dasar itu, persaingan menuju tangga juara menjadi pacuan untuk United dan Persib. Dalam tiga laga tersisa, kedua tim akan menghadapi dua lawan yang serupa, yaitu Persebaya Surabaya dan Persik Kediri.
United akan lebih dulu menjamu Madura United. Pada dua laga terakhir di musim ini, Serdadu Tridatu akan menghadapi Persebaya dan Persik, masing-masing pada pekan ke-33 dan 34.
Adapun Persib akan menghadapi Persebaya di pekan ke-32. “Maung Bandung” juga akan menghadapi Persik pada pekan 33. Pada laga pamungkas musim ini, Persib akan berusaha menaklukan Barito Putera.
Peran Persebaya
Apabila melihat kekuatan lawan dan klasemen hingga pekan ke-31, potensi sandungan utama United dan Persib menuju tangga juara adalah Persebaya. “Bajul Ijo” berada di peringkat ketiga dengan koleksi 59 poin dari 31 laga.
Dalam delapan laga terakhir, tim asuhan Aji Santoso itu tidak terkalahkan. Meskipun peluang juara sudah tertutup, Persebaya tentunya ingin mengakhiri musim dengan berada di posisi tiga besar.
Sementara Pelatih Bali United Stefano Cugurra mengatakan, timnya tidak boleh mengendurkan performa yang selalu meraih kemenangan dalam beberapa pekan terakhir. Menurut dia, timnya hanya menyisakan tiga laga untuk mempertahankan gelar Liga 1 yang diraih pada edisi 2019 lalu. Adapun edisi 2020 ditiadakan akibat pandeu Covid-19.
“Kemenangan atas Arema adalah hasil yang penting. Kami wajib meraih tiga poin di tiga laga tersisa,” kata Cugurra yang akrab disapa Teco pada konferensi pers virtual seusai laga.
Gelar liga musim ini akan menegaskan dominasi Teco di Liga 1. Pada dua musim sebelumnya, ia mengantarkan Persija Jakarta dan United menjadi kampiun.
Potensi batu sandungan utama United dan Persib menuju tangga juara adalah Persebaya. “Bajul Ijo” berada di peringkat ketiga dengan koleksi 59 poin dari 31 laga.
Kiper Bali United, Nadeo Argawinata, menuturkan, peluang juara berada di tangan seluruh pemain timnya. Oleh karena itu, ungkap kiper tim nasional Indonesia itu, skuad Serdadu Tridatu wajib tampil dengan penampilan terbaik di sisa pertandingan musim ini.
“Seluruh anggota tim, mulai dari pelatih dan pemain, telah bekerja keras untuk meraih kemenangan (atas Arema) ini. Hanya kemenangan yang membantu kami tetap di puncak klasemen,” ujar Nadeo.
Sempat tertinggal
Pada laga melawan Arema, United sempat tertinggal lebih dulu melalui eksekusi penalti penyerang Arema, Carlos Fortes, pada menit ke-33. Penalti itu hadir setelah penyerang sayap United, Privat Mbarga, menjatuhkan bek sayap kiri Arema, Johan Alfarizi, di kotak penalti.
Gol itu seakan menjadi pelecut United untuk tampil lebih menekan. Tetapi, performa brilian kiper Arema, Adilson Maringa, mampu mengagalkan dua peluang emas Serdadu Tridatu di babak pertama.
Kerja keras United berbuah gol di menit ke-43 melalui bunuh diri pemain Arema, Dendi Santoso. Upaya Dendi memotong umpan tarik Ilija Spasojevic berbuah gol bagi United.
Di babak kedua, inisiatif serangan juga diambil United. Demi mengejar kemenangan, Teco bermain dengan empat penyerang pada 15 menit akhir laga. Keempat penyerang itu ialah Mbarga, Irfan Jaya, Lerby Eliandry, dan Muhammad Rahmat.
Empat pemain itu membuat United lebih banyak menghasilkan peluang. Rahmat, misalnya, memiliki dua peluang emas dalam lima menit terakhir laga, tetapi peluang itu bisa digagalkan Maringa.
Kebuntuan United terpecahkan ketika penetrasi Irfan berbuah tekel dari bek Arema, Fabiano Beltrame, di kotak penalti. Brwa Nouri, gelandang United yang menjadi eksekutor tendangan dari titik putih, tidak membuang peluang untuk menaklukan Maringa pada menit 90+2.
Itu adalah satu-satunya tembakan pemain United yang berhasil menggetarkan jala gawang Arema. Sementara itu, delapan peluang tepat sasaran lain yang dihasilkan skuad UNited bisa diantisipasi oleh Maringa, kiper asal Brasil.
Pelatih Arema Eduardo Almeida tidak menyalahkan dua pemainnya yang membuyarkan keunggulan mereka. Sebaliknya, Almeida justru memuji kerja keras seluruh pemainnya yang bekerja keras untuk menyulitkan United.
“Kami menghadapi lawan berat, tim juara bertahan yang berpeluang kembali menjadi juara di musim ini. Terlepas dari hasil ini, kami bertekad menang di tiga laga tersisa agar menduduki peringkat sebaik mungkin di klasemen akhir,” kata Alemida yang memulai karier kepelatihannya dengan menangani klub Portugal, Benfica U-16.
Arema kini berada di peringkat kelima. Kekalahan dari Unitedmembuat "Singo Edan" tetap memiliki 58 poin.