Dihukum Pengurangan Poin, Persipura Kian Terancam Turun Kasta
Bak sudah jatuh tertimpa tangga, Persipura dihukum kalah dari Madura United sekaligus pengurangan tiga poin. Maka, guna bertahan di Liga 1, tim "Mutiara Hitam" wajib menang di lima laga tersisa pada musim ini.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Komite Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menjatuhkan hukuman kalah 0-3 serta pengurangan tiga poin kepada Persipura Jayapura yang menolak menjalani laga kontra Madura United, 21 Februari lalu. Akibat hukuman itu, tim “Mutiara Hitam” semakin sulit untuk keluar dari zona degradasi.
Dalam putusan sidang, Rabu (9/3/2022), Komdis PSSI menyatakan, Persipura telah melanggar Pasal 58 Ayat (1) juncto Pasal 141 Kode Disiplin PSSI Tahun 2018. Dengan dasar hukum itu, Persipura diberi hukuman sanksi kalah 0-3 dari Madura United serta pengurangan tiga poin. Persipura juga dijatuhi denda sebesar Rp 250 juta.
“Tim Persipura Jayapura tidak hadir di tempat pertandingan, meskipun sudah dijadwalkan sebelumnya. (Putusan) itu diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran kode disiplin,” bunyi putusan Komite Disiplin PSSI.
Komdis PSSI juga menyebutkan ada empat fakta yang menjadi bahan pertimbangan sehingga tidak menjatuhi hukuman lebih berat kepada Mutiara Hitam. Empat fakta itu adalah kompetisi dilaksanakan dalam kondisi pandemi Covid-19, Persipura telah menerapkan prinsip kehati-hatian dengan melakukan tes usap antigen mandiri pada 21 Februari lalu, Persipura juga telah melaporkan perkembangan kesehatan pemain kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB), serta PT LIB seharusnya tetap melaksanakan rapat darurat untuk mendengar permasalahan kekurangan pemain yang dilaporkan Persipura.
Duel Persipura melawan Madura adalah laga pekan ke-22 BRI Liga 1 Indonesia 2021-2022 yang seharusnya digelar pada 1 Februari. Tetapi, akibat mayoritas pemain Madura United positif Covid-19, maka laga itu ditunda.
Kemudian, PT LIB menentukan laga tunda diselenggarakan, 21 Februari. Pada hari pertandingan, Persipura tidak datang ke stadion. Padahal, wasit dan seluruh pemain "Laskar Sape Kerrab", sebutan Madura United, telah bersiap untuk memulai pertandingan yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, itu.
Selain tim, Manajer Persipura Arvydas Ridwan Madubun dijatuhi pula hukuman larangan beraktivitas di sepak bola selama satu tahun dan denda Rp 50 juta. Ridwan dinilai berperan aktif untuk menganjurkan dan menyuruh skuad Persipura untuk tidak hadir dalam pelaksanaan laga tunda itu.
Sambil menunggu proses banding, saya meminta tim tetap fokus dan menjalani pertandingan sisa dengan sangat serius. (Benhur Tomi Mano)
Ketua Umum Persipura Benhur Tomi Mano menegaskan, pihaknya akan mengajukan banding kepada Komite Banding PSSI atas sanksi kepada Persipura dan Ridwan. Benhur pun telah menunjuk Rudy Maswi untuk kembali menjadi manajer Persipura di sisa musim ini.
Rudy menjabat sebagai manajer Mutiara Hitam dalam satu dekade terakhir, terutama di masa keemasan tim sejak meraih gelar Liga Indonesia musim 2010-2011. Di masa kepemimpinan Rudy, Persipura meraih dua gelar liga serta menjadi juara Indonesia Soccer Championship A.
Rudy lantas mundur dari jabatan manajer Persipura, Maret 2021. Sejak itu, Ridwan, yang menduduki posisi asisten manajer, naik pangkat untuk mengisi jabatan Rudy.
“(Rabu) siang tadi Pak Rudy Maswi dan Pak Sekretaris Umum (Rocky Bebena) telah berangkat ke Bali. Sambil menunggu proses banding, saya meminta tim tetap fokus dan menjalani pertandingan sisa dengan sangat serius. Saya pun akan menyusul ke Bali setelah kegiatan tanggal 10 Maret di Jayapura untuk menemani tim,” kata Benhur.
Terancam degradasi
Dengan hukuman kekalahan dan pengurangan poin, maka Persipura semakin tertahan di zona degradasi. Mutiara Hitam baru mengumpulkan 23 poin dari 29 pertandingan, sehingga berada di peringkat ke-16.
Persipura tertinggal empat poin dari Barito Putera yang menduduki peringkat ke-15 atau posisi terakhir untuk bertahan di Liga 1. Mutiara Hitam akan menghadapi lima laga penentu di sisa musim ini.
Kelima laga itu adalah versus PSM Makassar, Bhayangkara FC, PS Sleman, PSIS Semarang, dan Persita Tangerang. Seluruh tim itu masih memiliki kepentingan di sisa musim ini. Bhayangkara, misalnya, berada dalam persaingan menuju gelar juara. Sementara itu, PS Sleman, PSIS, dan Persita, berambisi mengakhiri musim ini di peringkat 10 besar.
Meskipun sulit, Benhur meminta seluruh pemain Persipura dan elemen tim tetap optimistis untuk menghadapi lima laga final. “Lima pertandingan tersisa wajib dimenangkan supaya memastikan posisi aman. Tidak ada yang mustahil, terus berjuang dengan gigih dan keras,” kata Benhur.
Adapun Persipura adalah salah satu dari empat tim yang belum pernah terdegradasi sejak era Liga Indonesia dimulai pada musim 1994-1995. Capaian itu menyejajarkan Mutiara Hitam dengan tim legendaris lain, seperti Persija Jakarta, PSM, dan Persib Bandung.
Di sisi lain, hasil Komite Disiplin itu sedikit mengangkat beban Madura United yang juga terancam masuk ke zona degradasi. Hasil putusan itu membuat posisi Laskar Sape Kerrab meroket dari peringkat ke-14 menjadi berada di posisi ke-12. Madura mengoleksi 34 poin dari 28 laga.
Alberto Goncalves dan kawan-kawan berpeluang menembus papan tengah karena masih memiliki dua tabungan laga dibandingkan Persikabo 1973 yang menduduki peringkat ke-11. Lalu, Madura punya satu tabungan laga dibandingkan dua tim lain yang menduduki posisi ke-10 dan 9, yakni Persita dan Persik Kediri.