Jakarta BNI 46 Kunci Urutan Kedua Klasemen Akhir
Jakarta BNI 46 sukses mengunci urutan kedua klasemen akhir babak penyisihan grup Proliga 2022. Kepastian itu didapat usai mereka menang 3-0 atas Palembang Bank SumselBabel dalam laga seri kedepalan penyisihan grup.
JAKARTA, KOMPAS – Jakarta BNI 46 sukses mengunci urutan kedua klasemen akhir keseluruhan putaran pertama dan kedua babak penyisihan grup PLN Mobile Proliga 2022. Kepastian itu didapat usai mereka menang, 3-0 (25-23, 25-16, 25-18), atas Palembang Bank SumselBabel dalam laga seri kedelapan atau seri terakhir penyisihan grup di Padepokan Bola Voli Sentul, Jawa Barat, Minggu (6/3/2022).
Kemenangan itu membuat BNI 46 terdongkrak dari urutan ketiga ke tempat kedua dengan 19 poin dari 10 laga dan koleksi tujuh kemenangan. Perolehan poin mereka sejatinya satu poin di bawah Bogor LavAni yang turun ke peringkat ketiga dengan 20 poin dari 10 laga dan koleksi enam kemenangan.
Baca juga : Asa Bandung bjb Tandamata Menjuarai Putaran Kedua Sirna
Hanya saja, BNI 46 unggul jumlah kemenangan atas LavAni. Dalam Proliga, posisi di klasemen ditentukan oleh lima faktor utama secara berurutan, yakni jumlah kemenangan, nilai kemenangan, rasio set, rasio poin, dan pemenangan saat kedua tim bertemu atau head to head.
Kendati demikian, kemenangan itu tidak cukup untuk membawa BNI 46 juara putaran kedua. Mereka tertahan di urutan kedua dengan 12 poin dari lima laga dan koleksi empat kemenangan. Jumlah kemenangan, nilai kemenangan, dan rasio set mereka sejatinya sama dengan LavAni selaku pemuncak klasemen putaran kedua. Namun, BNI 46 kalah rasio poin dari LavAni.
Terlepas dari itu, hasil tersebut sudah cukup memuaskan bagi para pemain BNI 46. ”Permainan kami terus membaik dari waktu ke waktu. Para pemain punya tekad kuat untuk terus memperbaiki diri dalam latihan. Dari ini, kami yakin bisa keluar sebagai yang terbaik, juara kompetisi musim ini,” ujar outside hitter BNI 46 Yohanes Dedi Prasasti yang bermimpi bisa menembus timnas Indonesia.
Jalan laga
Dalam laga ini, BNI 46 tidak bisa menurunkan outside hitter Sigit Ardian yang positif Covid-19 dalam tes antigen sebelum laga. Mereka pun tidak memainkan outside hitter Dimas Saputra yang masih pemulihan dari cedera punggung.
Di kubu Bank SumselBabel, mereka tidak diperkuat lima pemain yang positif Covid-19 dalam tes antigen sebelum laga, yakni libero Bastian Tamtomo, middle blocker Adi Putra Firmansyah dan I Made Vandim, serta outside hitter Dedy Maryono dan Achmad Faisal Arifin. Mereka pun tidak bisa menurunkan outside hitter Sandy Akbar yang belum pulih dari cedera lutut.
Baca juga : Bogor LavAni Kembali Rebut Puncak Klasemen
Tanpa Dimas dan Sigit, BNI 46 menurunkan dua spiker mudanya, yakni Dedi yang masih berusia 17 tahun dan opposite Riko Arnanda Pratama yang masih berusia 21 tahun yang bergantian mendampingi outside hitter asal Jepang Takahiro Tozaki. Sebaliknya, Bank SumselBabel praktis hanya mengandalkan outside hitter asal Iran Ehsan Daneshdoust dan opposite asal Brasil Caio Alexandre.
Dengan kuota pemain pengganti lebih ideal, BNI 46 bisa lebih leluasa melakukan variasi strategi dan menjaga stamina pemain. Tak pelak, mereka bermain jauh lebih menggigit dengan servis dan smes keras yang mematikan. Intensitas permainan mereka bisa terjaga dari set pertama hingga ketiga.
Adapun Bank SumselBabel benar-benar keteteran. Selain stamina yang terus terkuras, para pemain juga seperti tidak ada lagi semangat untuk menutup laga terakhirnya di musim ini dengan kemenangan agar bisa pulang dengan kepala tegak.
Makanya, laga seperti tidak imbang. BNI 46 sangat mudah untuk mendapatkan poin, sedangkan Bank SumselBabel sangat mudah kehilangan poin dan sulit menciptakan poin. Laga pun berlangsung tergolong cepat, yakni BNI 46 bisa menyudahi permainan dengan kemenangan cuma dalam 84 menit.
Pada laga ini, kami sebenarnya sengaja menurunkan pemain lapis dua agar pemain-pemain inti bisa lebih bugar untuk final four (pada 11 Maret mendatang). Tapi, ternyata, para pemain pelapis yang diturunkan bisa bermain sangat baik.
”Pada laga ini, kami sebenarnya sengaja menurunkan pemain lapis dua agar pemain-pemain inti bisa lebih bugar untuk final four (pada 11 Maret mendatang). Tapi, ternyata, para pemain pelapis yang diturunkan bisa bermain sangat baik. Mereka bisa mengisi posisi yang ditinggalkan seniornya dengan sangat baik. Itu modal baik untuk final four nanti,” ungkap Kandar K, Manajer Tim BNI 46.
Baca juga : Surabaya Bhayangkara Samator Raih Tiket ke ”Final Four”
Siapkan fisik
Kandar mengatakan, jelang final four, pihaknya fokus untuk menggenjot fisik para pemain. Bagi mereka, final four bukan lagi bicara mengenai kualitas karena pasti kemampuan semua tim peserta tak jauh berbeda. Selain BNI 46, peserta lain final four, yakni Jakarta Pertamina Pertamax, LavAni, dan juara bertahan Surabaya Bhayangkara Samator.
Untuk mental, para pemain BNI 46 dirasa terus membaik dari laga ke laga. ”Di awal-awal kompetisi, mental pemain memang masih ditata. Tapi, selanjutnya, mental mereka terus meningkat. Kini, semuanya semakin bersemangat. Jadi, jelang final four, kami fokus meningkatkan fisik pemain karena laga bakal ketat dan jadwalnya padat. Selebihnya, kami terus memperbaiki setiap kelemahan elementer,” terangnya.
Sementara itu, pelatih Bank SumselBabel Putut Marhaento secara tersirat menuturkan, timnya sangat terpengaruh dengan kehilangan enam pemain tersebut. Untuk itu, permainan mereka relatif datar tanpa tekanan. (*)