Tim pendatang baru Bogor LavAni kembali merebut puncak klasemen sementara Proliga 2022 dari Jakarta Pertamina Pertamax. Raihan itu didapat usai mereka melumat Palembang Bank SumselBabel 3-1 dalam laga seri kedelapan.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Usai kalah dari BNI 46 dalam PLN Mobile Proliga 2022 pekan lalu, tim pendatang baru Bogor LavAni bisa menemukan lagi bentuk permainan terbaiknya yang mengejutkan sepanjang putaran kedua. Dalam laga seri kedelapan atau seri pamungkas penyisihan grup di Padepokan Bola Voli Sentul, Jawa Barat, Jumat (4/3/2022), tim milik Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono ini sukses melumat Palembang Bank SumselBabel, 3-1 (25-20, 27-29, 25-15, 27-25).
Kemenangan itu mengantarkan LavAni kembali ke puncak klasemen keseluruhan dengan 20 poin dari 10 laga dengan koleksi enam kemenangan. Mereka menggeser posisi Jakarta Pertamina Pertamax yang melorot ke urutan kedua dengan 17 poin dari delapan laga dengan koleksi enam kemenangan.
LavAni sempat merebut pimpinan klasemen dari Pertamina Pertamax usai menang 3-1 atas juara bertahan Surabaya Bhayangkara Samator dalam laga seri keenam, Jumat (18/2), sebelum diambil alih lagi oleh Pertamina Pertamax. Kini, posisi LavAni pun tetap berada di bawah bayang-bayang Pertamina Pertamax yang masih menyisakan dua laga sisa, yakni melawan Kudus Sukun Badak yang belum ditentukan jadwal ulangnya dan Bhayangkara Samator, Sabtu (5/3).
Khusus untuk putaran kedua, LavAni memimpin klasemen dengan 12 poin dari lima laga dan koleksi empat kemenangan. Posisi mereka belum aman karena diintai Jakarta BNI 46 di peringkat kedua dengan 6 poin dari tiga laga dan koleksi dua kemenangan, serta Pertamina Pertamax di tempat ketiga dengan 6 poin dari tiga dan koleksi dua kemenangan.
”Kami bersyukur bisa mengamankan tiket ke final four (babak empat besar yang dimulai 11 Maret) dan berada di puncak klasemen sementara. Kami memang jauh membaik di putaran kedua dibanding putaran pertama. Namun, bermain di final four, situasinya berbeda lagi. Nanti, semua lawan kemampuannya merata dan siap tempur. Kami harus terus memperbaiki diri agar mampu bersaing, terutama dari servis yang belum stabil dan blok juga,” ujar asisten pelatih LavAni Erwin Rusni.
Jalan laga
Dalam laga ini, kedua tim sama-sama bisa diperkuat oleh pemain andalannya. Namun, sejak awal, laga ini diprediksi tidak terlalu ketat. Sebab, LavAni sudah mengamankan tempat di final four. Sedangkan, pintu Bank SumselBabel ke final four telah tertutup.
Nyatanya, permainan justru berlangsung sangat sengit dan menarik. Kedua tim tetap sama-sama ngotot mengeluarkan kemampuan terbaik. Dua jagoan smes LavAni, opposite asal Brasil Leandro Martins Da Silva dan outside hitter asal Kuba Jorge Gonzales Garcia tidak sedikit mengurangi ambisi dan energinya dalam memukul bola sekeras mungkin ke pertahanan lawan.
Pertahanan LavAni, antara lain oleh middle blocker Daffa Naufal Mauluddani dan Muhammad Malizi pun tidak setengah hati untuk menjaga dengan rapat pertahanannya dari setiap serangan lawan. Bahkan, sesekali mereka turut menyumbangkan poin lewat bola-bola cepat dan tipuan dari posisi ketiga.
Bermain di final four, situasinya berbeda lagi. Nanti, semua lawan kemampuannya merata dan siap tempur. (Erwin Rusni)
Hal yang sama ditunjukkan para pemain Bank SumselBabel. Opposite asal Brasil Caio Alexandre seperti kesetanan. Dia bermain penuh dengan intesitas yang stabil dari set awal hingga akhir. Berkali-kali, dia melepas servis keras yang langsung masuk dan smes-smes dengan lompatan tinggi serta pukulan yang mematikan.
Bola menjadi melesat bak roket yang terus berpindah kencang dari satu sisi lapangan ke sisi lainnya. Kejar-kejaran poin terus terjadi. Pada akhirnya, siapa yang lebih displin mengurangi kesalahan yang keluar sebagai pemenangan. Poin penting itu berhasil dijalani oleh LavAni sehingga bisa membalas kekalahan 2-3 dari Bank SumselBabel yang dialami pada putaran pertama, 29 Januari lalu.
”Salah satu faktor yang menyebabkan permainan kami terus meningkat dari waktu ke waktu, yakni motivasi semua pemain yang ingin membuktikan bahwa kami layak berada di kompetisi ini. Bahkan, kami cukup percaya diri bisa menjuarai kompetisi ini meskipun berstatus sebagai tim debutan,” terang Daffa.
Sementara itu, pelatih Bank SumselBabel Putut Marhaento menilai, kegagalan timnya musim ini karena tidak bisa melakukan persiapan dengan optimal. Mereka tidak bisa memainkan setter I Made Adhi Suartama sebagai pemain inti karena mengalami cedera. Maka itu, performa tim tidak sesuai harapan. ”Di sisi lain, pemain asing kami kurang apik sehingga tidak bisa mengangkat penampilan tim,” jelasnya.