Marc Marquez merasa musim 2022 ini adalah saat untuk kembali masuk dalam persaingan juara MotoGP. Dia sudah siap melawan generasi baru MotoGP, berbekal motor berkonsep baru serta kondisi fisik yang mendekati 100 persen.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
MANDALIKA, SELASA – Marc Marquez menuju Mandalika membawa optimisme tinggi, dirinya akan menemukan feeling khusus pada motor Honda RC213V yang mengusung konsep baru. Ikatan antara dirinya dan motor itu, menjadi kunci bagi juara dunia enam kali MotoGP tersebut, untuk kembali dalam persaing juara. Kini, Marquez akan berkonsentrasi penuh memahami karakter motor barunya dalam tiga hari tes di Sirkuit Mandalika, 11-13 Februari.
Musim ini, Marquez bisa mempersiapkan diri sejak tes pramusim, menyusul pulihnya penglihatan ganda pada pertengahan Januari. Ini merupakan momentum yang mengejutkan bagi dirinya, karena pemulihan diplopia tidak bisa diketahui pasti, bahkan oleh dokter yang merawat dirinya. Kabar baik itu menjadi angin segar yang mengembalikan semangat dan motivasi Marquez untuk bangkit dan memburu gelar ketujuh juara MotoGP.
"Sekarang, setelah cedera terakhir, saya merasa ini saatnya untuk kembali, dan saya merasa siap, tetapi saya tahu perlu melakukan semuanya setahap demi setahap," ungkap Marquez dalam peluncuran warna baru motor tim Repsol Honda secara daring, Selasa (8/2/2022).
Marquez sudah berada di Indonesia, setelah menyelesaikan tes pramusim pertama di Sepang, Malaysia, 5-6 Februari. Dia menemukan secercah cahaya di ujung lorong, karena dia bisa cepat mencetak waktu putaran yang bagus dengan motor barunya. Perlahan tetapi pasti, Marquez mengurai karakter RC213V yang mengusung konsep baru musim ini.
"Dalam situasi sekarang ini, yang ada adalah kompromi antara kondisi fisik dan feeling pada motor. Dalam beberapa balapan di akhir musim 2021, saya mulai mendapatkan feeling khusus, memang masih belum sempurna tetapi saya merasa semakin kompetitif. Sekarang, target pada 2022 adalah menemukan feeling, jika menemukan feeling khusus itu, hasil akan segera datang," ungkap pebalap asal Spanyol itu.
Rasa pengendalian itulah yang akan dimantapkan oleh Marquez dalam tes tiga hari di Mandalika. Jika misteri motor barunya sudah terjawab, salah satunya perilaku bagian depan motor, dia akan tancap gas untuk melawan para pesaingnya yang lebih muda.
"Target saya tahun ini adalah bersaing meraih gelar juara. Tahun lalu situasinya khusus. Tahun ini situasinya juga kritis pada musim dingin, untungnya seseorang, dokter, dan semua orang membantu saya untuk siap pada balapan pertama. Itu kejutan besar karena kondisinya kritis dengan penglihatan ganda dan tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Namun, saya mengikuti saran dokter dan semuanya berjalan dengan sempurna. Dari titik itu, targetnya adalah bekerja keras di pramusim dan bertarung meraih juara selama musim bergulir," tegas Marquez.
"Saat ini saya tidak bisa menyebutkan pesaing unggulan. Saya tidak bisa menyebutkan lima nama. Namun, dua pebalap akan sangat kencang, yaitu (Fabio) Quartararo dan (Francesco) Bagnaia. Kedua pebalap ini berkendara dengan sangat bagus tahun lalu, khususnya Bagnaia yang finis dengan bagus. Kami juga perlu memahami level motor Ducati. Namun, terlepas dari itu, saya hanya ingin berkonsentrasi pada kotak saya, garasi saya, tim saya, dan jika semua orang dalam posisi yang tepat, kami akan memiliki pilihan," tegas pebalap berusia 28 tahun itu.
Target saya tahun ini adalah bersaing meraih gelar juara. (Marc Marquez)
Keluar dari cangkang
Musim ini, seiring dengan hampir pulihnya kondisi fisik Marquez, serta proses adaptasi Pol Espargaro dengan tim barunya, Honda Racing Corporation (HRC) menargetkan posisi satu dan dua dalam klasemen akhir. Target itu sekaligus menjadi pembuktian hasil pengembangan motor RC213V yang mengalami perubahan besar musm ini.
"Saya pikir ini perubahan besar yang pernah kami lihat dalam masa regulasi saat ini. Konsep mesin 2022 adalah 'keluar dari cangkang kami' untuk meningkatkan performa, jadi mesin secara keseluruhan sepenuhnya berbeda dari dua tahun terakhir," ungkap Direktur HRC Tetsuhiro Kuwata.
Menurut Kuwata, pihaknya mengubah mesin, sasis, dan elektronik dengan konsep ini. "Kami menerapkan konsep baru ini sejak tahun lalu dan kami telah memeriksa performa mesin konsep baru ini. Kami bisa mengonfirmasi bahwa itu berhasil memperbaiki titik lemah kami. Jadi, mesin 2022 ini mengalami evolusi lebih lanjut dengan arah yang sama," tegas Kuwata.
"Target kami selalu sama, memenangi kejuaraan. Dalam kejuaraan ini kami selalu berusaha meraih posisi pertama dan kedua, itu target kami bersama para pebalap Honda," pungkas Kuwata.
Optimisme Honda bisa kompetitif musim ini juga diungkapkan oleh Pol Espargaro yang meraih momentum positif dalam tes di Sepang. Dia bisa langsung mencetak waktu lap yang cepat, serta pace yang kompetitif dengan motor baru. Musim lalu, dia mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan RC213V.
"Gaya berkendara saya bertumpu banyak pada daya cengkeram ban belakang, dan itu yang menjadi basis motor baru. Kami, semua pebalap, mengeluhkan itu tahun lalu dan Honda melakukan pekerjaan dengan sangat bagus. Mereka mengerjakan tepat pada titik di mana kami paling kesulitan tahun lalu," ungkap Espargaro.
"Saya merasa motor kami kini sejalan dengan motor lainnya, dan saya pikir paket awal kami sesuatu yang sangat bagus. Seiring berjalannya musim kami kami semakin baik dan lebih hebat, tetapi saya pikir titik awalnya sangat bagus. Saya pikir mulai (tes pasca musim 2021) Qatar kami akan merasa siap untuk bertarung untuk sesuatu yang sangat besar yang merupakan target kami," tegas Espargaro.