Kasus Covid-19 di Liga 1 kini telah mencapai 8,4 persen dari total pemain. Karena itu, sistem ”full bubble” mulai diterapkan alih-alih menunda sementara kompetisi.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Berdasarkan hasil tes usap PCR pada 31 Januari hingga 1 Februari, tingkat positif Covid-19 di kalangan pemain BRI Liga 1 2021-2022 mencapai 8,4 persen. Itu merujuk data 52 pemain yang positif hasil tes PCR dari 618 pemain yang terdaftar di kompetisi musim ini. Meski begitu, PT Liga Indonesia Baru, operator kompetisi, belum akan menunda seri keempat Liga 1 yang tengah berlangsung di Bali.
Selain pemain, ada pula 16 ofisial tim yang harus menjalani isolasi mandiri. Mereka berasal dari 12 tim yang berbeda.Masifnya penularan Covid-19 di Liga 1 saat ini meningkatkan kewaspadaan semua pihak di kompetisi, mulai dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), PT Liga Indonesia Baru (LIB), klub, pemain, pelatih, dan ofisial. Saat ini, ada dua tim yang tidak bisa memenuhi ketentuan minimum, yaitu 14 pemain yang siap tampil. Kedua klub itu ialah Madura United dan Persib Bandung.
Kedua tim itu masing-masing hanya memiliki 13 pemain yang siap tampil menjalani laga pekan ke-22. Alhasil, laga Madura versus Persipura Jayapura yang seharusnya digelar pada Selasa (1/2/2022) dan laga PSM Makassar kontra Persib Bandung, Rabu (2/2/2022), ditunda akibat minim pemain.
Direktur Operasional PT LIB Sudjarno mengatakan, pihaknya menerapkan full bubble alias gelembung penuh kepada semua klub mulai awal pekan ini untuk menekan penyebaran Covid-19 di liga itu. Sebelumnya, PT LIB hanya menerapkan sistem semi-bubble di Bali sehingga sejumlah klub bisa mengatur aktivitasnya sendiri di luar jadwal latihan dan pertandingan.
Lewat sistem gelembung penuh itu, PT LIB akan melarang semua peserta keluar dari hotel kecuali untuk kebutuhan latihan resmi dan latihan. Hal itu serupa pada pelaksanaan Piala Menpora 2021 pada Maret hingga April tahun lalu.
”Pengetatan aturan lewat full bubble itu komitmen kami dalam mencegah penularan virus korona galur baru di kompetisi. Kami akan melakukan evaluasi dari laga ke laga. Belum ada rencana penghentian seri keempat,” ujar Sudjarno dalam konferensi pers virtual, kemarin.
Ia menambahkan, evaluasi di setiap laga menjadi opsi yang dipilih PT LIB agar tidak mengganggu jalannya kompetisi yang telah disusun dan disepakati untuk selesai pada akhir Maret 2022. Ditunda atau tidaknya sebuah laga harus sesuai dengan hasil tes PCR terkini, yaitu beberapa jam sebelum peluit awal laga.
Sebagai contoh, Persib melakukan tes usap PCR pada Selasa lalu pukul 10.00 Wita yang menunjukkan belasan pemainnya positif Covid-19. Maka, Persib meminta penundaan laga versus PSM. Kemudian, PT LIB melakukan tes usap lagi kepada skuad Persib, Rabu pukul 07.00 Wita, yang mengonfirmasi kembali hanya ada 13 pemain yang negatif Covid-19.
Manfaatkan akademi
Untuk menunda laga, PT LIB merujuk Pasal 52 Ayat (7) Regulasi Liga 1 2021-2022 yang menentukan setiap klub harus mempunyai minimal 14 pemain untuk bisa berlaga. PT LIB lantas meminta semua klub memanggil pemain akademi, seperti tim U-20 dan U-18, untuk menyiasati kekurangan pemain di pekan-pekan berikutnya.
”Mulai pekan berikutnya, kami berharap klub menyertakan pemain yuniornya agar tidak ada lagi masalah kekurangan pemain,” ucapnya.
Pelatih Borneo FC Fakhri Husaini mendukung peningkatan sistem gelembung di seri keempat Liga 1 musim ini. Ia mengungkapkan, ketika sejumlah klub mulai lengah selama di Bali, manajemen timnya tetap memberlakukan aturan ketat untuk mengatur aktivitas pemain hingga memastikan pemain dan ofisial menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Pemain serta para pendukung tentu amat berharap semua tim bisa kembali tampil dengan kekuatan terbaik agar liga berjalan lebih menarik. Semoga tidak ada lagi penambahan kasus (positif) yang tinggi.
Tak heran, Borneo FC hanya kehilangan satu anggota tim yang harus menjalani isolasi mandiri. Menurut dia, lengahnya pelaksanaan prokes akan memberikan dampak buruk bagi keberlangsungan kompetisi.
”Tugas semua pemangku kepentingan di kompetisi ialah menjaga prokes. Apabila kian banyak pemain terkena Covid-19, itu akan berdampak pada makin banyaknya laga yang ditunda sehingga durasi liga akan semakin panjang,” kata Fakhri seusai timnya ditahan Persita Tangerang, 1-1, Rabu.
Kim Jeffrey Kurniawan, gelandang sekaligus kapten PS Sleman, menilai, prokes ketat dengan selalu memakai masker menjadi hal yang tidak boleh dilanggar setiap individu. Semua tim mengalami ancaman Covid-19 yang amat mengganggu persiapan menjelang pertandingan.
”Pemain serta para pendukung tentu amat berharap semua tim bisa kembali tampil dengan kekuatan terbaik agar liga berjalan lebih menarik. Semoga tidak ada lagi penambahan kasus (positif) yang tinggi,” kata Kim.
Gejala ringan
Alfan Nur Asyhar, anggota Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Liga 1 2021-2022, mengungkapkan, sejumlah pemain yang positif Covid-19 hanya mengalami gejala ringan. Mereka hanya merasakan tenggorokan gatal, flu ringan, dan suhu tubuh yang agak meningkat di kisaran 36,5 hingga 36,8 derajat celsius.
Untuk penanganan para pemain yang menjalani isolasi mandiri di ruang hotel terpisah, PT LIB memberikan obat flu, antinyeri, serta suplemen dan vitamin. Ia menekankan, tidak ada pemain yang memiliki komorbid, demam tinggi, hingga membutuhkan bantuan infus.
”Dalam hasil pemeriksaan, 1 Februari, sudah ada 19 orang yang telah sembuh atau hasil tesnya menjadi negatif,” kata Alfan yang juga dokter tim PSIS Semarang.