Dewa United Surabaya berubah wajah dari tim polos menjadi berkarakter juara. Kehadiran pemain baru yang membawa kultur juara sangat berpengaruh kepada tim.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·5 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Lima kemenangan beruntun di awal IBL Tokopedia 2022 cukup untuk menandakan Dewa United Surabaya bukan lagi tim ”polos” seperti musim lalu. Dengan tambahan dua mantan Most Valuable Player IBL, Xaverius Prawiro (35) dan Kaleb Ramot Gemilang (30), mereka jauh lebih dewasa musim ini. Mereka selalu memperlihatkan mentalitas juara saat momen kritis.
Dewa United, setelah menyapu bersih seri 1, membuka perjalanan di seri 2 Bandung dengan kemenangan dramatis atas Bumi Borneo Basketball Pontianak, 83-78, di GOR C-Tra Arena, Sabtu (29/1/2022). Mereka pun menjadi tim pertama yang meraih lima kemenangan di liga musim ini.
Xaverius dan Kaleb, duo pemain baru yang pernah juara liga, menjadi pahlawan kemenangan. Xaverius yang mencetak 6 dari 8 percobaan tiga angka menyumbang total 28 poin dan 6 asis. Kaleb, sang kapten, mencatat 20 poin dari akurasi lemparan keseluruhan 44 persen (8-18).
Tim asuhan pelatih Andika Saputra ini meraih kemenangan dengan susah payah lewat pertarungan hingga detik terakhir. Bumi Borneo yang belum menang sekali pun musim ini tampil agresif sejak awal laga dengan dimotori dimotori duet pemain asing, yaitu Randy Bell (19 poin, 13 rebound) dan Austin Mofunanya (22 poin, 12 rebound).
Bumi Borneo menutup paruh pertama dengan keunggulan 47-38 lewat dominasi di area bawah ring lawan. Namun, perlahan Xaverius dan rekan-rekan berhasil menyusul dengan pertahanan lebih solid. Kuncinya terletak di kuarter ketiga saat Dewa United menungguli lawannya sebanyak 12 poin, 25-13.
”Kami bersyukur bisa diberikan kemenangan lagi di gim pertama seri Bandung. Laga ini berlangsung ketat sejak awal, tetapi di kuarter ketiga kami bisa mengambil pelan-pelan. Semua ini berkat kerja sama anak-anak yang semakin baik. Mereka bermain solid hingga akhir,” ucap Andika.
Dewa United kembali menunjukkan, mereka tidak hilang fokus saat tertinggal ataupun momen kritis penentu kemenangan. Adapun mereka meraih tiga kemenangan sebelumnya dengan hanya unggul satu bola, tidak lebih dari 2 poin, atas lawan-lawannya. Kemenangan itu datang dari penguasaan bola terakhir.
Xaverius, MVP IBL 2017, pernah merasakan dua gelar juara bersama Aspac Jakarta ketika liga masih bernama Liga Bola Basket Nasional (NBL). Dari pengalamannya, tim berkarakter juara selalu identik dengan mentalitas kuat. Hal itu yang dilihatnya terdapat di Dewa United musim ini.
”Elemen terpenting dari tim juara adalah mentalnya. Kalau saya lihat di tim ini, kami sedang menuju ke sana. Kemenangan di gim ketat memperlihatkan itu. Gim ketat bukan tentang kemampuan, tetapi lebih ke mentalitas dan pengalaman yang berbicara,” kata Xaverius, yang kembali dari pensiun pada musim ini.
Berkat kedatangan Xaverius dan Kaleb, wajah Dewa United berubah drastis. Musim lalu, mereka memang berhasil menembus semifinal. Namun, tim ini terlalu bergantung kepada forward naturalisasi, Jamarr Johnson. Mereka dianggap terlalu polos karena mayoritas berisi pemain muda, seperti Kevin Moses Poetiray dan Dio Tirta Saputra.
Kami bersyukur bisa diberikan kemenangan lagi di gim pertama seri Bandung. Laga ini berlangsung ketat sejak awal, tetapi di kuarter ketiga kami bisa mengambil pelan-pelan. Semua ini berkat kerja sama anak-anak yang semakin baik.
Klub yang musim lalu bernama Louvre ini jauh lebih komplet kali ini. Xaverius dan Kaleb tidak hanya menularkan nyali juara, mereka juga membantu sangat banyak dalam kontribusi poin. Bahkan, Dewa United masih dominan saat mesin serangan musim lalu, Jamarr, baru menyumbang rata-rata 2,7 poin.
Tim asuhan Andika masih menyimpan senjata rahasia. Pemain asing mereka, Dishon Lurell Lowery dan Darryl James Palmer, belum beradaptasi sempurna. Keduanya total baru menyumbang rata-rata 14,2 poin, lebih rendah dari catatan rerata Kaleb (18,4 poin). Artinya, mereka bisa semakin berbahaya jika Lowery dan Palmer sudah menemukan ritme.
Di sisi lain, Bumi Borneo masih belum mampu meraih kemenangan pertama musim ini. Terlepas dari hasil, klub debutan IBL ini sebenarnya memperlihatkan peningkatan signifikan sejak seri 1. Salah satunya dalam rebound. Untuk pertama kali, mereka mengungguli rebound tim lawan, 57-47. Pemain lokal dan asing juga lebih padu di lapangan.
”Hasil pertandingan tadi disayangkan karena kami tidak konsisten. Kami sudah belajar dari gim-gim sebelumnya. Masalah rebound dan lambat start bisa diatasi. Sayang tim berisi anak-anak muda ini belum bisa menjaga skor tetap unggul,” ucap asisten pelatih Bumi Borneo, Rimbun Sidahuruk.
Laga ditunda
IBL memutuskan menunda laga Satria Muda Pertamina Jakarta lawan Evos Thunder Bogor yang akan berlangsung pada Sabtu sore. Laga ditunda karena salah satu rookie Satria Muda, Arif, dinyatakan positif Covid-19. Adapun Arif sempat melakukan kontak dengan rekan-rekannya saat latihan.
Sebelumnya, Arif telah dinyatakan negatif dalam tes PCR sebelum berangkat ke Bandung. Dia kembali dipastikan tidak reaktif Covid-19 ketika menjalani tes kedua sebelum memasuki ”gelembung” di Bandung. Namun, dia kembali dites karena merasakan gejala demam seusai latihan.
Hasil tes terakhir itu dipastikan positif. Karena itu, semua anggota Satria Muda juga akan menjalani tes ulang. Sebanyak 24 anggota tim yang menjalani tes dinyatakan negatif. Meskipun begitu, IBL tetap menunda pertandingan ini karena seluruh anggota tim akan menjalani tes berikutnya.
”Pertandingan ditunda karena semua pemain Satria Muda melakukan kontak dengan Arif saat latihan dan memerlukan asesmen lebih lanjut. Penundaan pertandingan ini sesuai dengan prinsip kami sejak awal yakni mengutamakan protokol kesehatan yang menjadi standar pelaksanaan IBL,” tutur Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah.
Setelah rangkaian tes selesai, tim dokter pendamping penyelenggara IBL akan memutuskan kelanjutan rencana laga Satria Muda pada Senin, Rabu, dan Jumat pekan depan. Adapun jadwal baru Satria Muda melawan Evos akan disusun ulang setelahnya.