Tujuh orang tewas saat hendak menonton Kamerun di Piala Afrika. Insiden tersebut terjadi di luar Stadion Olembe. Saksi mata di stadion menyampaikan, ada beberapa anak-anak yang terjebak dalam kerumunan massa.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
YOUNDE, SELASA – Laga babak 16 besar Piala Afrika 2021 antara tuan rumah Kamerun dan Komoro ternoda dengan insiden kekacauan yang menyebabkan tujuh orang meninggal dunia, Senin (24/1/2022) malam waktu setempat. Kekacauan itu dipicu kebijakan pembatasan penonton di dalam stadion. Para suporter berdesakan dan memaksa masuk stadion sehingga mengakibatkan beberapa di antara mereka terinjak-injak.
Insiden tersebut terjadi di luar Stadion Olembe di Ibu Kota Kamerun, Yaounde. Para pejabat di Kamerun mengatakan, sekitar 50 ribu orang mencoba masuk ke stadion berkapasitas 60 ribu tempat duduk tersebut sebelum gerbang ditutup. Saksi mata di stadion menyampaikan, ada beberapa anak-anak yang terjebak dalam kerumunan itu.
Kapasitas stadion masih mampu menampung jumlah pendukung. Namun, Pemerintah Kamerun mengatur jumlah penonton yang hadir maksimal 80 persen dari kapasitas total stadion itu. Kebijakan itu dimaksudkan untuk meminimalisir kerumunan untuk mencegah penularan Covid-19.
“Ada semacam penyerbuan yang kami saksikan di mana-mana. Belum pernah ada gerakan massa besar semacam ini,” Abel Mbengue, kata juru bicara panitia penyelenggara Piala Afrika, kepada L'Equipe.
Seorang pejabat di Rumah Sakit Messassi, salah satu rumah sakit terdekat dari tempat kejadian perkara, mengatakan, mereka telah menerima sedikitnya 40 orang terluka akibat kecelakaan tersebut. Pada Selasa dini hari pukul 00:15 waktu setempat, semua orang yang terluka di stadion telah dibawa ke rumah sakit.
Seorang perawat di sebuah rumah sakit di Yaounde, Olinga Prudence, mengatakan, beberapa orang yang terluka dibawa ke rumah sakit dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Sebagian di antara mereka perlu dipindahkan ke rumah sakit yang memiliki fasilitas dan peralatan kesehatan yang lebih baik.
Lebih banyak korban
Mbengue menambahkan, pihak panitia Piala Afrika masih menunggu informasi lebih lengkap dan dapat dipercaya mengenai kondisi para korban. Gubernur Wilayah Tengah Kamerun, Naseri Paul Biya, menyampaikan, mungkin ada lebih banyak korban dari yang dilaporkan saat ini.
“Kami tidak dalam posisi untuk memberikan informasi terkait jumlah total korban,” katanya.
Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) mengaku telah mendapat laporan terkait peristiwa tersebut. Dalam sebuah pernyataan resmi, CAF mengatakan sedang menyelidiki insiden itu dan mencoba untuk mendapatkan rincian lebih detail terkait situasi di lokasi kejadian. “Kami terus berkomunikasi dengan pemerintah Kamerun dan panitia penyelenggara kokal,” demikian pernyataan resmi dari CAF.
Kebijakan pembatasan
Insiden para suporter yang berdesakan di luar stadion menjadi salah satu konsekuensi dari kebijakan pengendalian penularan Covid-19 dari Pemerintah Kamerun. Selain membatasi kapasitas tempat-tempat yang berpotensi menjadi lokasi kerumunan, Pemerintah Kamerun juga mengatur hanya orang yang sudah divaksinasi penuh yang bisa masuk.
Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hanya 2,5 persen dari seluruh populasi di Kamerun yang telah divaksinasi penuh. CAF bulan lalu memutuskan hanya akan mengizinkan penonton masuk ke stadion jika mereka sepenuhnya telah divaksinasi.
Insiden para suporter yang berdesakan di luar stadion menjadi salah satu konsekuensi dari kebijakan pengendalian penularan Covid-19 dari Pemerintah Kamerun.
Selain itu, penonton juga harus menunjukkan bukti hasil tes Covid-19 dengan metode reaksi berantai polimerase (PCR) yang berlaku selama tiga hari atau tes antigen dalam 24 jam.
Kamerun belum pernah menjadi tuan rumah Piala Afrika lagi sejak 1972. Mereka mendapatkan kesempatan itu kembali pada 2019. Namun, saat itu, turnamen itu pada akhirnya dipindahkan ke Mesir karena Kamerun dianggap belum siap menggelar turnamen serta adanya masalah keamanan dari kelompok separatis di sana.
Meski di luar stadion terjadi insiden yang menelan korban jiwa, pertandingan antara Kamerun menghadapi Komoro tetap dilanjutkan. Kamerun akhirnya keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1 dan berhak melaju ke babak berikutnya menghadapi Gambia. (AFP/REUTERS)