Kehadiran penonton di laga IBL 2022 mengakhiri era kegelapan industri olahraga nasional semasa pandemi. Meskipun baru 20 persen dari kapasitas arena, kembali penonton memberikan warna berbeda yang sempat hilang.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·5 menit baca
Tanpa kehadiran penonton di lapangan, pertandingan olahraga bagai sayur tanpa garam. Hambar. Nyaris dua tahun terkurung pandemi, sosok "roh" di dalam arena pertandingan ini berangsur kembali. Hall Basket Senayan, tempat penyelenggaraan Liga Bola Basket Indonesia atau IBL Tokopedia 2022, menjadi saksi bisu kembalinya para penggemar.
Dinding di sekeliling arena Hall Basket Senayan bergetar keras pada Sabtu (16/1/2022) malam. Sorakan penonton menghasilkan gemuruh berdesibel tinggi. Emosi mereka memuncak ketika kuarter terakhir laga pembuka musim baru IBL antara Pelita Jaya Bakrie Jakarta versus Satria Muda Pertamina Jakarta berjalan. Duel ini merupakan ulangan final musim lalu.
Para penonton terbelah dalam laga derbi Jakarta yang dimenangi Pelita Jaya, 69-65, itu. Dukungan di tribune arena terlihat kontras pada semenit terakhir. Ketika forward Satria Muda, Avan Seputra, mencetak poin, penonton di tribune sebelah kiri bersorak kencang.
Tak lama berselang, mereka menutup kepalanya saat center Pelita Jaya, Vincent Kosasih, membuat timnya kembali unggul sekaligus memastikan kemenangan. Penonton di tribune sebelah kanan, mayoritas penggemar Pelita Jaya, pun gantian bersorak. Ada beberapa di antaranya yang sampai berdiri sambil menunjuk ke lapangan, lalu memberi standing applause.
“Rasanya pasti berbeda banget, ya, dibandingkan nonton dari rumah. Di sini bisa terasa atmosfernya, sangat hidup. Energinya beda. Kami jadi lebih semangat karena bisa interaksi dengan pemain. Kalau nonton di rumah sering ketiduran, bosan,” ucap Banu (22), penonton setia IBL, yang sudah tidak datang langsung ke arena sejak 2019.
Kehadiran penonton, yang sering dikatakan sebagai pemain tambahan dari luar lapangan, begitu terasa malam itu. "Oase" yang sudah dinanti selama dua tahun selama pandemi itu telah kembali. IBL merupakan liga profesional pertama di Indonesia yang diizinkan mendatangkan langsung para penggemarnya ke arena laga.
Kerumitan penonton
Kembalinya penonton dimulai pada seri 1 di Jakarta, 15-22 Januari 2022. Penyelenggara liga menetapkan batas pengunjung hanya 20 persen dari kapasitas Hall Basket Senayan atau 500 orang. Dengan kapasitas yang sedikit, para pencinta bola basket Tanah Air harus bertarung memperebutkan tiket lewat penjualan daring.
Penonton dari Bekasi, Bima (22), bercerita, perlu usaha ekstra untuk membeli tiket pada hari pembuka. Saat membeli, alamat situs sering mengalami gangguan. Ujungnya, penggemar yang berencana menonton Satria Muda versus Pelita Jaya itu terpaksa menonton laga sebelumnya antara West Bandits Solo dan Rans PIK Basketball.
“Tidak apa-apalah yang penting bisa nonton dulu. Saya maklum saja karena pasti semua pencinta basket sudah menanti hari ini. Jadi, pasti rebutan kalau hanya 20 persen penonton,” katanya.
Musim Baru IBL Tokopedia 2022 Infografik
IBL menampilkan rerata empat pertandingan setiap hari. Jadi, ada empat tiket berbeda yang dijual. Penonton akan bergantian keluar-masuk setiap satu pertandingan sesuai tiket yang dimiliki.
Adaptasi terhadap sistem baru ini membuat laga terakhir tertunda sekitar satu jam. Adapun musim-musim sebelumnya, IBL menjual tiket untuk menonton sehari penuh. Penjualan tiket per pertandingan dilakukan demi mengakomodasi permintaan besar para penggemar.
Banyak selebritis ternama yang turut hadir, misalnya Wulan Guritno, Lukman Sardi, dan Asri Welas. IBL pun kini sekilas terasa seperti NBA.
Di tengah pandemi, penyelenggara mensyaratkan penerapan protokol kesehatan untuk seluruh penonton. Mereka wajib melakukan registrasi terlebih dulu lewat aplikasi Peduli Lindungi di gerbang masuk. Lalu, mereka akan diminta menunjukkan bukti vaksin Covid-19 dan tes antigen Covid-19. Penonton baru boleh masuk setelah itu.
Penonton yang datang langsung dari Ambon, Acel (29), menilai, tiket per pertandingan memang lebih murah, hanya berkisar Rp 30.000-Rp 35.000. Namun, biaya yang dikeluarkan lebih banyak karena harus tes antigen. “Jadi, kalau dihitung, ya sama saja (harganya). Tetapi, buat saya harga itu pantas. Yang penting, kami bisa menonton dan merasa aman juga (dari virus),” katanya.
Gairah pemain
Moral para pemain terangkat di lapangan. Mereka tampak lebih ekspresif dan bersemangat karena disaksikan langsung oleh penggemar, sahabat, ataupun keluarga. Tidak seperti musim lalu, laga berlangsung sunyi karena penonton hanya ditampilkan lewat layar besar.
“Kangen banget saya meskipun baru sekitar 20 persen. Belum penuh, tetapi setidaknya sudah ada penonton. Itu buat kami rasanya ada semangat lebih. Berharap bisa jadi normal ke depannya. Jadi, bisa penuh dengan penonton lagi,” kata kapten Pelita Jaya, Andakara Prastawa.
Hal serupa juga dirasakan pemain musim kedua West Bandits, Rio Disi. Dia menjadi bintang kemenangan West Bandits atas Rans PIK. Guard bertubuh kurus ini mencetak 12 poin lewat lemparan tiga poin beruntun di kuarter pamungkas.
Setelah mencetak poin, penonton tribune bagian tengah langsung menggila. Rio membalas dukungan itu dengan menunjuk ke arah tribune. Ternyata, yang ditunjuknya adalah kedua orangtua yang turut hadir sore itu. “Pertama kali saya ditonton oleh orangtua. Rasanya senang sekali,” sebut Rio.
Tribune penonton memberikan warna lain pada IBL 2022. Banyak selebritis ternama yang turut hadir, misalnya Wulan Guritno, Lukman Sardi, dan Asri Welas. Mereka tampak menikmati laga dari tribune. Kedatangan mereka merupakan efek dari terlibatnya beberapa publik figur dalam dapur klub, seperti Raffi Ahmad (Rans) dan Baim Wong (Satri Muda). IBL pun kini sekilas terasa seperti NBA.
Oase di IBL tersebut hanyalah awal. Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah menyebut, kehadiran penonton tidak hanya demi bola basket, tetapi juga industri olahraga secara keseluruhan. Dia berharap, liga-liga lain bisa menyusul. “Ini bukan euforia untuk sekadar ramai-ramaian. Kami mencari cara untuk memulai kehadiran penonton sebagai sesuatu yang normal di tengah pandemi,” katanya.