Kekalahan dari tim Divisi Championships, Nottingham Forest, menjadi pengingat bahaya bagi Arsenal. Tim "Meriam London" perlu segera memperdalam skuadnya, terutama di lini tengah dan depan, pada bursa transfer Januari.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
LONDON, SENIN - Arsenal secara mengejutkan disingkirkan tim kasta kedua Liga Inggris, Nottingham Forest, pada babak ketiga Piala FA dengan skor tipis 0-1, di Stadion City Ground, Senin (10/1/2022) dini hari WIB. Kekalahan itu menjadi peringatan keras bagi tim ”Meriam London” untuk segera memperdalam skuadnya pada bursa transfer Januari ini.
Untuk kedua kalinya dalam 26 musim terakhir, Arsenal tersingkir di babak ketiga Piala FA. Pada 2018, Arsenal juga gagal melaju ke babak keempat menghadapi lawan yang sama, Nottingham Forest. Kala itu, Arsenal besutan manajer Arsene Wenger takluk dengan skor 2-4.
Sejarah kembali terulang di musim ini. Gol semata wayang Lewis Grabban di menit ke-83 sudah cukup untuk mengirim Arsenal pulang. Meski mendominasi laga, Arsenal gagal membahayakan gawang Forest yang dikawal Brice Samba. Dari 10 percobaan tembakan ke gawang oleh Arsenal, tiada satu pun yang tepat mengarah ke gawang Forest.
”Arsenal bermain sangat buruk. Kecepatan, operan, pengambilan keputusan, dan umpan ke belakang garis pertahanan mereka benar-benar buruk," ujar Roy Keane, pengamat sepak bola di Sky Sports.
Arsenal kehilangan kontrol di lapangan tengah sejak awal laga itu. Banyaknya pemain tengah yang absen karena cedera, tertular Covid-19, dan membela negaranya di Piala Afrika, berdampak besar bagi Arsenal. Tidak adanya jembatan penghubung dari lini belakang ke depan membuat Arsenal hanya bisa berharap pada keterampilan individu dari penyerang Eddie Nketiah untuk membobol gawang Forest.
Kegagalan dini di Piala FA itu membuka tabir Arsenal yang kini mengalami krisis pemain. Sinyal bahaya itu sudah diutarakan Arteta sebelum laga melawan Forest. Ia meragukan skuadnya yang kekurangan pemain di tengah.
Arteta berharap manajemen klub bisa memenuhi keinginannya membeli pemain pada bursa transfer Januari, apalagi agenda Arsenal ke depan padat dan berat.
Granit Xhaka terpaksa absen karena tertular Covid-19. Adapun Emile Smith Rowe menepi karena cedera. Pemain tengah Arsenal lainnya, Thomas Partey dan Mohamed Elneny, tidak bisa tampil karena sedang bertugas membela Ghana di Piala Afrika.
Arsenal sebenarnya masih memiliki pemain tengah lainnya, yaitu Ainsley Maitland-Niles. Akan tetapi, ia telanjur dilepas ke AS Roma dengan status pinjaman. Alhasil, Arteta terpaksa menurunkan pemain muda yang belum berpengalaman, Charlie Patino. Ia dan pemain muda lainnya, Albert Sambi Lokonga, tampil sejak menit awal di lini tengah Arsenal.
Berkaca dari hal itu, Arteta berharap manajemen klub bisa memenuhi keinginannya membeli pemain pada bursa transfer Januari, apalagi agenda Arsenal ke depan padat dan berat. Mereka akan ditantang Liverpool di babak semifinal Piala Liga Inggris. Lalu, melawan Tottenham Hotspurs di Liga Inggris.
Menambal lubang di lini tengah menjadi keharusan agar Arsenal bisa tetap bersaing. Mereka tidak bisa menunggu sampai jendela transfer musim panas tiba untuk mendatangkan pemain demi penguatan lini tengah.
Bahkan, ketika Partey dan Elneny kembali dari Piala Afrika, Arsenal masih belum cukup dalam di lini tengah. ”Kami akan mencari opsi karena pilihan pemain kami sangat terbatas sekarang. Kami akan bergerak (di bursa transfer)," kata Arteta.
Selain gelandang, Arteta juga merasa perlu mendatangkan penyerang. Arsenal selama ini kerap dikaitkan dengan gelandang Olympique Lyon, Bruno Guimaraes, dan penyerang Fiorentina, Dusan Vlahovic. Guimaraes mengakui telah didekati Arsenal. Meski begitu, Arsenal saat ini belum membuat penawaran secara resmi. (AP/REUTERS)