Pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong menargetkan kemenangan pada laga kedua final Piala AFF. Ia berusaha menjaga suasana positif di dalam timnya dengan tak membebani pemain dengan keharusan mencetak banyak gol.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pelatih tim nasional sepak bola Indonesia Shin Tae-yong berfokus memulihkan stamina dan mental para pemain seusai kekalahan telak 0-4 dari Thailand pada laga pertama final Piala AFF. Shin berusaha menjaga suasana positif di dalam timnya dan tak membebani pemain dengan keharusan mencetak banyak gol. Dengan begitu, pemain bisa tampil lebih tenang dan mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Meski begitu, bukan berarti Shin tidak menginginkan timnas memenangi laga final kedua. Ia menegaskan, timnas Indonesia tetap berupaya mendapatkan hasil positif pada laga pamungkas. Namun, dengan tidak membebani anak asuhnya dengan target harus menang dengan selisih gol besar.
Bagi Shin, kemampuan terbaik para pemain timnas akan muncul bila mereka bermain tenang tanpa terbebani target tinggi. Pada laga final pertama, Indonesia kecolongan gol cepat ketika laga baru berjalan dua menit. Shin mengatakan, gol itu terjadi karena para pemain tampil gugup di awal laga.
”Dengan pengalaman kekalahan pada laga pertama, saya berusaha membuat suasana yang baik di tim. Saya tidak bisa pastikan kami bisa menang besar pada laga kedua, tetapi kami berusaha membuat suasana positif untuk dapat hasil yang baik. Saya percaya kepada para pemain,” ujar Shin dalam konferensi pers, Jumat (31/12/2021), sehari sebelum laga final kedua pada Sabtu (1/1/2022) pukul 19.30 WIB.
Timnas Indonesia akan kembali meladeni Thailand pada laga kedua final Piala AFF. Di final laga pertama, timnas Indonesia menelan kekalahan telak 0-4. Meski berlangsung sebanyak dua kali, partai final Piala AFF tidak menggunakan aturan gol tandang.
Untuk laga kedua, kalau ingin juara, memang harus menang dengan skor yang besar. Namun, Thailand adalah tim yang kuat. Maka, yang lebih penting adalah para pemain harus tampil lebih tenang.
Untuk menjadi juara, timnas Indonesia paling tidak harus mengejar defisit empat gol demi memaksakan pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu atau adu penalti. Timnas Indonesia juga bisa mengunci gelar juara bila mampu menyarangkan lebih dari empat gol dan tidak kebobolan.
Namun, skenario itu dinilai terlampau berat diciptakan menghadapi Thailand yang sejauh ini baru kebobolan satu gol di Piala AFF. Dengan demikian, Thailand tercatat sebagai tim dengan jumlah clean sheet terbanyak, yaitu enam kali.
Thailand menyingkirkan tim favorit juara lainnya, Vietnam, di babak semifinal. Pada laga semifinal pertama, Thailand memetik kemenangan 2-0. Tim ”Gajah Perang” mampu mempertahankan keunggulan dua gol tersebut pada laga semifinal kedua. Vietnam yang tampil menyerang total dibuat tidak berdaya. Kedua tim memetik hasil imbang 0-0 pada laga semifinal kedua. Thailand pun melaju ke final dengan agregat 2-0.
”Untuk laga kedua, kalau ingin juara, memang harus menang dengan skor yang besar. Namun, Thailand adalah tim yang kuat. Maka, yang lebih penting adalah para pemain harus tampil lebih tenang,” kata Shin.
Pemulihan stamina
Jeda waktu selama dua hari dimanfaatkan pelatih asal Korea Selatan itu untuk pemulihan stamina dan mental para pemain. Ia meminta para pemainnya untuk lekas melupakan hasil buruk pada laga pertama. Terkait kemungkinan rotasi pemain, Shin belum bisa membeberkan hal tersebut, termasuk kemungkinan taktik yang akan ia terapkan.
Dalam kesempatan yang sama, gelandang timnas Indonesia, Evan Dimas Darmono, menyampaikan, para pemain sudah berusaha melupakan hasil buruk pada laga pertama. Menatap laga kedua, Evan mengatakan, para pemain Indonesia akan tampil maksimal dengan rasa lapar akan kemenangan.
”Apa pun yang terjadi, pada laga kedua kami harus bisa memenangi laga,” kata Evan.
Di sisi lain, Pelatih timnas Thailand Alexander ”Mano” Polking enggan jemawa dengan kemenangan besar yang diraih timnya atas Indonesia pada laga pertama. Ia memperingatkan para pemainnya untuk tidak cepat berpuas diri. Mano mewaspadai kebangkitan Indonesia dengan para pemain mudanya.
Bagi Mano, laga final Piala AFF belum berakhir. Oleh karena itu, ia meminta para pemainnya untuk tetap fokus dan tampil bagus tanpa cela pada laga kedua. ”Tidak ada alasan untuk mengubah (cara bermain). Kami mendapat hasil bagus pada laga pertama. Kami masih memiliki rasa lapar yang sama dan akan bermain dengan cara yang persis sama,” kata Mano.
Dalam sejarahnya, Indonesia belum pernah menaklukkan Thailand pada laga puncak Piala AFF. Kedua tim telah bertemu di final sebanyak empat kali. Saat ini Thailand menjadi negara dengan koleksi gelar Piala AFF terbanyak, yaitu lima kali. Bila mampu mempertahankan performa seperti pada laga pertama, Thailand akan mengunci gelar Piala AFF keenam mereka.