Hadapi Thailand, Indonesia Berharap Mentalitas ala Shin Tae-yong
Pelatih Indonesia Shin Tae-yong punya catatan manis saat mengalahkan tim unggulan Jerman di Piala Dunia 2018. Momen manis itu coba ia hadirkan kembali saat tim ”Garuda” bertemu tim unggulan Thailand di final Piala AFF.
Oleh
I Gusti Agung Bagus Angga Putra
·4 menit baca
AP PHOTO/SUHAIMI ABDULLAH
Pemain Indonesia, Fachruddin Aryanto (kanan), dan pemain Singapura, Irfan Fandi, berebut bola sundulan pada laga kedua semifinal Piala AFF 2020 di Singapura, Sabtu (25/12/2021). Indonesia menang 4-2 pada laga itu.
JAKARTA, KOMPAS — Keberuntungan belum pernah berpihak kepada tim nasional sepak bola Indonesia saat meladeni Thailand di final Piala AFF. Catatan duel kedua tim menunjukkan Thailand lebih superior dibandingkan dengan Indonesia. Tahun ini, Thailand kembali difavoritkan berkat kualitas pemain yang mereka miliki. Adapun Indonesia berharap pada mentalitas ala pelatih Shin Tae-yong dalam upaya menjegal Thailand.
Kedua negara akan bertemu kembali pada final Piala AFF di Stadion Nasional, Singapura, Rabu (29/12/2021) pukul 19.30 WIB. Indonesia punya catatan buruk dengan selalu kesulitan mengatasi Thailand di laga-laga krusial Piala AFF. Saat Piala AFF masih bernama Piala Tiger pada 2000, Indonesia dibekuk Thailand, 1-4, di final saat itu. Lalu, pada Piala Tiger edisi 2002, Indonesia dikandaskan tim ”Gajah Perang” melalui drama adu penalti, 2-4, setelah imbang 1-1 di waktu normal.
Inferioritas Indonesia dari Thailand terus berlanjut ketika turnamen itu berubah nama menjadi Piala AFF pada 2008. Pada final tahun 2008, Indonesia gagal mengangkat trofi juara setelah dikalahkan Thailand dengan agregat, 3-1.
”Kutukan” Indonesia tersebut berlanjut hingga ke edisi Piala AFF 2016. Di laga puncak, tim ”Garuda”, yang mengunci kemenangan 2-1 pada laga pertama di Tanah Air, harus memperpanjang puasa gelar setelah kalah 0-2 pada laga kedua yang digelar di Thailand.
AP PHOTO/SUHAIMI ABDULLAH
Ekspresi Pelatih Indonesia Shin Tae-yong saat mendampingi timnya menghadapi Singapura pada laga kedua semifinal Piala AFF 2020 di Singapura, Sabtu (25/12/2021). Indonesia menang 4-2 pada laga itu.
Pada edisi tahun ini, Indonesia bisa saja kembali mengulangi catatan buruk tersebut. Thailand telah mencetak 12 gol di Piala AFF. Skuad asuhan pelatih Alexander Polking itu juga mencatatkan lima laga tanpa kebobolan yang menjadikan mereka salah satu tim dengan pertahanan terkokoh.
Sejak babak penyisihan grup hingga final tahun ini, Thailand belum terkalahkan, termasuk saat menyisihkan Vietnam di semifinal dengan agregat 2-0. Padahal, Indonesia susah payah menahan imbang Vietnam, 0-0, di babak penyisihan grup.
Dari pengalaman itu, saya menerapkan strategi dan mentalitas yang sama kepada pemain. Kami akan mencoba kembali untuk bisa menerapkannya kembali di tim ini. (Shin Tae-yong)
Shin mengakui Thailand dihuni banyak pemain berkualitas. Akan tetapi, dia menilai para pemain Indonesia juga memiliki mental yang tak kalah bagus. ”Sejak laga pertama di penyisihan grup, kami sudah mempersiapkan dengan baik masalah mental,” kata Shin dalam konferensi pers, Selasa (28/12/2021).
Piala Dunia Rusia
Pelatih asal Korea Selatan itu mencoba menularkan mental bertarung ke para pemainnya. Shin mengatakan, dirinya sudah berpengalaman menangani berbagai macam tim. Shin adalah pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia Rusia 2018.
AP PHOTO/SUHAIMI ABDULLAH
Pemain Vietnam, Phan Van Duc (kanan), menjegal penyerang Thailand, Chanathip Songkrasin, pada laga kedua semifinal Piala AFF 2020 di Singapura, Sabtu (25/12/2021).
Saat itu, Shin membuat pencapaian fenomenal dengan menaklukkan dan menyingkirkan juara bertahan Jerman, 2-0. Korsel, yang tidak diunggulkan, ternyata mampu menjungkalkan Jerman dan membenamkannya di dasar Grup F Piala Dunia Rusia. Jerman pun gagal melaju ke babak 16 besar.
Hasil laga itu membuat publik dunia tersentak. Kenangan manis di Rusia itu kini coba dihadirkan Shin di tim Indonesia. ”Dari pengalaman itu, saya menerapkan strategi dan mentalitas yang sama kepada pemain. Kami akan mencoba kembali untuk bisa menerapkannya kembali di tim ini,” ujarnya.
Adapun Polking sudah menganalisis permainan Indonesia. Menurut pelatih asal Brasil itu, Indonesia diisi para pemain muda yang memiliki kecepatan dan piawai mengeksploitasi ruang di pertahanan lawan dengan serangan balik cepat.
”Saya sudah punya cara mengatasinya. Mereka merupakan tim muda yang bertenaga, pekerja keras, dan berbahaya. Semua bergantung pada cara kami mengatasinya,” ujarnya.
AP PHOTO/SUHAIMI ABDULLAH
Para pemain Indonesia berpelukan merayakan kemenangan atas Singapura pada laga kedua semifinal Piala AFF 2020 di Singapura, Sabtu (25/12/2021). Indonesia menang 4-2 pada laga itu.
Pada laga pertama final ini, Thailand tidak bisa diperkuat kiper utamanya, Chatchai Butprom, yang dibekap cedera lutut. Mereka juga kehilangan bek kiri andalannya, Theerathon Bunmathan, akibat akumulasi kartu kuning. Sepanjang Piala AFF 2020, Theerathon telah mencatatkan 1 asis dan 11 umpan kunci di babak penyisihan grup.
Selain itu, Thailand kurang diuntungkan karena memiliki waktu istirahat yang lebih sedikit ketimbang Indonesia. Oleh karena itu, Polking menyebut timnya tidak memiliki banyak waktu untuk berlatih menerapkan strategi. Para pemain Thailand kini lebih berfokus mengembalikan kebugaran jelang laga final pertama.
Adapun kekuatan Indonesia berkurang seiring absennya bek kiri Pratama Arhan karena akumulasi kartu kuning. Bek yang membela klub PSIS Semarang itu memegang peran sentral dalam skuad racikan Shin Tae-yong. Pratama sejauh ini telah mencatatkan dua asis dan dua gol di Piala AFF.