Persaingan tunggal putra pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2021 sangat terbuka. Sejumlah kandidat juara dan pemain unggulan bertumbangan sebelum mencapai perempat final.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
HUELVA, RABU — Absennya Kento Momota dan kelelahan yang dialami atlet akibat agenda padat membuat persaingan tunggal putra Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2021 sulit ditebak sebelum ajang tersebut digelar di Huelva, Spanyol, 12-19 Desember. Saat kejuaraan bergulir, persaingan kian terbuka dengan tersingkirnya favorit juara sejak dini.
Kejutan terjadi sejak awal ketika Viktor Axelsen, tunggal putra terfavorit juara setelah absennya Momota, tersingkir pada babak pertama. Pemain nomor satu dunia itu disingkirkan pemain Singapura, Loh Kean Yew, yang berada dalam penampilan terbaik dalam dua bulan terakhir. Loh melaju ke babak ketiga setelah mengalahkan Luka Wraber (Austria), 21-4, 21-8, hanya dalam waktu 25 menit.
Tanpa Axelsen, kandidat juara beralih kepada unggulan terbaik berikutnya, salah satunya sesama pemain Denmark, Anders Antonsen, yang ditempatkan sebagai unggulan ketiga. Selain itu, ada Chou Tien Chen (Taiwan) dan juara All England, Lee Zii Jia (Malaysia).
Namun, kandidat kembali berkurang dengan tersingkirnya Chou pada babak kedua. Di Palacio de los Deportes Carolina Marin, Selasa (14/12/2021) waktu setempat, Chou kalah dari pemain China, Lu Guangzu, 21-14, 15-21, 15-21. Unggulan keempat itu pun gagal mencapai targetnya, meraih hasil lebih baik dari pencapaian terbaiknya dalam Kejuaraan Dunia, yaitu perempat final.
Situasi ini membuat persaingan tunggal putra pun kian terbuka dengan hanya menyisakan dua kandidat terkuat, Antonsen dan Lee. Pada babak kedua, Rabu, Lee dipaksa bermain tiga gim oleh pemain Brasil, Ygor Coelho, hingga akhirnya menang, 21-14, 22-24, 21-14, sementara Antosen berhadapan dengan pemain Sri Lanka, Niluka Karunaratne.
Jika mereka bisa menjaga performa dan melewati babak ketiga, kandidat juara dunia tunggal putra akan berkurang lagi. Antonsen dan Lee berpeluang bertemu pada perempat final paruh bawah undian. Pemain lain pada paruh yang sama, termasuk pemain nonunggulan, bisa memanfaatkan kesempatan dalam persaingan terbuka ini.
Pada paruh atas, dari delapan pemain yang lolos ke babak ketiga, hanya Kidambi Srikanth yang berstatus unggulan, yaitu unggulan ke-12. Pemain India berperingkat ke-14 dunia itu, bersama rekan senegaranya, Lakhsya Sen (ranking ke-19), menjadi dua tunggal putra dengan peringkat tertinggi tersisa. Selain mereka, ada Lu Guangzu, Kevin Cordon (Guatemala), Nguyen Nhat (Irlandia), Zhao Junpeng (China), Brian Yang (Kanada), dan Mark Caljouw (Belanda).
Nama-nama ”asing” itu muncul setelah pemain-pemain top pada paruh atas tersingkir awal dan absen. Selain Chou, pada bagian undian ini terdapat nama Momota (juara dunia 2018 dan 2019) yang absen karena cedera punggung, serta dua pemain Indonesia, yaitu Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.
Tim Indonesia, kecuali ganda campuran dari PB Djarum, Dejan Ferdinansyah/Serena Kani, batal tampil karena khawatir situasi pandemi Covid-19 di Eropa, terutama dengan munculnya varian Omicron. Dejan/Serena menjalani babak kedua melawan unggulan ke-11, Mark Lamsfuss/Isabel Lohau (Jerman), pada Kamis dini hari WIB.
Kami telah mencoba fokus pada setiap poin, tetapi tetap tak bisa mengimbangi mereka. Kami akan menganalisis apa yang salah dari kami.
Selain tunggal putra, kejutan lain muncul pada ganda campuran dengan tersingkirnya pasangan China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong. Juara dunia 2018 dan 2019 itu kalah dari Chang Tak Ching/Ng Wing Yung (Hongkong), 21-16, 13-21, 17-21, pada babak kedua.
Setelah mendapat bye pada babak pertama, pertandingan melawan Chang/Ng menjadi yang pertama bagi Zheng/Huang seusai kalah dari rekan senegara mereka, Wang Yilyu/Huang Dongping, dalam final Olimpiade Tokyo 2020 pada Agustus.
”Saya pikir, kami bermain cukup buruk. Kami tidak sesabar dan stabil seperti mereka. Kami telah mencoba fokus pada setiap poin, tetapi tetap tak bisa mengimbangi mereka. Kami akan menganalisis apa yang salah dari kami,” kata Zheng dalam laman resmi BWF. Kekalahan pada babak-babak awal turnamen tak pernah dialami sejak Zheng/Huang mengundurkan diri pada babak pertama Korea Terbuka 2018.
Tersingkirnya Zheng/Huang membuat ganda campuran nomor satu dunia, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, memperbesar peluang menjadi juara dunia untuk pertama kali. Penampilan mereka sangat stabil tahun ini hingga bisa merebut tujuh gelar juara. Mereka melaju ke babak ketiga setelah mengalahkan Patrick Scheiel/Franziska Volkmann (Jerman), 21-7, 21-13.