Tertimpa Barbel, Windy Cantika Aisah Urung ke Kejuaraan Dunia
Lifter putri muda andalan Indonesia, Windy Cantika Aisah, batal ke Kejuaraan Dunia 2021 karena cedera ketika berlatih. Dia diminta fokus memulihkan diri dan menatap kualifikasi Olimpiade Paris 2024 yang dimulai 2022.
Oleh
adrian fajriansyah
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Akibat tertimpa barbel saat latihan, lifter putri kelas 49 kilogram andalan Indonesia, Windy Cantika Aisah, batal tampil di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021 di Tashkent, Uzbekistan, 5-17 Desember ini. Lifter asal Jawa Barat itu mengalami cedera tulang kering dan masih menjalani program pemulihan.
”Meski cederanya tidak fatal, tapi dokter pelatnas angkat besi, dr Andi Kurniawan, menyarankan Cantika untuk menjalani pemulihan,” ujar Dirdja Wihardja, pelatih kepala pelatnas angkat besi, dalam keterangan pers, Jumat (3/12/2021).
Dirdja mengatakan, selain Cantika, lifter muda pemegang rekor dunia yunior snatch, clean and jerk, dan total angkatan kelas 73 kg, Rizki Juniansyah, pun batal mengikuti kejuaraan tersebut karena cedera bahu. Sama dengan Cantika, lifter asal Banten ini diminta fokus menjalani pemulihan.
Kebijakan itu untuk kepentingan jangka panjang kedua lifter potensial tersebut. Apalagi, sejumlah ajang bergengsi lainnya menunggu di tahun depan yang juga bagian kualifikasi untuk mengumpulkan poin ke Olimpiade Paris 2024.
”Pada kejuaraan dunia kali ini, tidak ada poin yang diperebutkan untuk kuota Olimpiade 2024. Untuk itu, mereka lebih baik disimpan untuk mengikuti gelaran lain di tahun depan yang ada poinnya,” ungkap Dirdja kemudian.
Adapun Cantika adalah lifter peraih perunggu kelas 49 kg Olimpiade Tokyo 2020. Sementara Rizki merupakan pemilik rekor dunia yunior kelas 73 kg. Bahkan, total angkatan terbaiknya, yaitu 349 kg, melampaui peraih perak kelas 73 kg Olimpiade 2020, Julio Mayora (Venezuela) dengan 346 kg.
Selain itu, angkatan Rizki tersebut juga melampaui capaian peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo asal Indonesia, Rahmat Erwin Abdullah, seberat 342 kg. Rizki dan Rahmat diharapkan bisa menjadi andalan Indonesia untuk merebut emas Olimpiade 2024.
Tidak dibebani
Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) menerjunkan 14 lifter muda ke Kejuaraan Dunia 2021. Mereka terdiri dari delapan lifter putri, yakni Najla Khoirunnisa (Jawa Barat) di 45 kg, Siti Nafisatuh Hariroh (Jawa Tengah) di 49 kg, Juliana Klarisa (Jambi) di 55 kg, Sarah (Jabar) di 59 kg, Nelly (Kalimantan Timur) di 59 kg, Tsabitha Alfiah Ramadani (Jabar) di 64 Kg, Restu Anggi (Kalimantan Barat) di 64 Kg, dan Nurul Akmal (Aceh) di +87 Kg.
Kami tidak membebani target tertentu kepada para lifter kali ini, terutama yang muda. Tujuan utamanya untuk menambah jam terbang. (Dirdja Wihardja)
Adapun enam lifter putra yakni Satrio Adi Nugroho (Jabar) di 55 kg, Muhammad Faathir (Kaltim) di 61 kg, Mohammad Yasin (Kaltim) di 67 kg, Triyatno (Kaltim) di 67 kg, Rahmat Erwin Abdullah (Sulawesi Selatan) di 73 kg, dan Muhammad Zul Ilmi (Aceh) di 89 kg. Selain Dirdja, mereka akan didampingi empat pelatih, yakni Sri Indriyani, Erwin Abdullah, Jajang Supriatna, dan Muhammad Rusli.
Kontingen Indonesia itu bertolak dari Jakarta ke Tashkent melalui Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Jumat pukul 21.45 WIB. ”Kami tidak membebani target tertentu kepada para lifter kali ini, terutama yang muda. Tujuan utamanya untuk menambah jam terbang. Kami berharap mereka tampil maksimal dan mampu membuat kejutan,” kata Dirdja.
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB PABSI Hadi Wihardja menuturkan, para lifter Indonesia diharapkan bisa tampil lebih baik dibandingkan ketika mengikuti Pekan Olahraga Nasional Papua 2021 pada Oktober kemarin. Kejuaraan itu juga menjadi bagian evaluasi keseluruhan selama dibina di Pelatnas Kwini, Jakarta Pusat, setahun terakhir. (*)