Medvedev dan Zverev Wakili Grup Merah ke Semifinal
Juara bertahan Daniil Medvedev meraih hasil sempurna dengan tak terkalahkan pada tiga laga penyisihan Grup Merah Final ATP 2021 di Torino, Italia. Adapun Alexander Zverev akan menantang Novak Djokovic di semifinal.
Oleh
JOHANES WASKITA UTAMA
·4 menit baca
TORINO, KAMIS — Seperti telah diperkirakan, dua petenis unggulan Daniil Medvedev dan Alexander Zverev lolos ke empat besar turnamen tenis penutup musim Final ATP mewakili Grup Merah. Pada laga terakhir grup di Pala Alpitour, Torino, Italia, Kamis (18/11/2021) atau Jumat (19/11/2021) dini hari WIB, Medvedev mengatasi perlawanan petenis muda tuan rumah, Jannik Sinner, 6-0, 6-7 (5/7), 7-6 (10/8), sedangkan Zverev mengungguli petenis Polandia, Hubert Hurkacz, 6-2, 6-4.
Kemenangan atas Sinner menjadikan Medevedev sebagai juara Grup Merah dengan rekor sempurna, tak terkalahkan dari tiga pertandingan. Petenis Rusia itu lebih dulu mengamankan posisi lolos ke semifinal setelah menundukkan pesaing terberatnya, Zverev, lewat laga sengit, 6-3, 6-7 (3/7), 7-6 (8/6), dalam laga terlama di turnamen ini selama 2 jam 35 menit.
Medvedev kembali dipaksa bermain panjang oleh Sinner yang didukung penonton pada laga terakhir. Setelah tak mampu mengembangkan permainan pada set pertama, Sinner yang baru pertama kali lolos ke Final ATP memberi perlawanan sengit untuk merebut set kedua lewat tie break.
Duel sengit kembali terjadi pada set ketiga. Pukulan keras dan datar Medvedev membuat Sinner tertahan di belakang garis belakang. Set penentu ini juga diselesaikan dengan tie break, dan Medvedev lolos dari dua match point Sinner pada kedudukan 5-6 dan 7-8, sebelum menutup laga dengan kemenangan 10-8 dalam waktu hampir 2,5 jam.
Dengan hasil ini, sang juara bertahan belum terkalahkan pada delapan laga Final ATP. Tahun lalu, dia melaju hingga final dan mengangkat trofi Brad Drewett setelah menundukkan petenis Austria, Dominic Thiem.
Musim ini, penampilan Medvedev cukup memuaskan dengan membawa pulang empat gelar. Dimulai dengan menjuarai ATP Marseille dan Mallorca, petenis berusia 25 tahun ini lalu meraih gelar ATP Masters 1000 keempat dengan menjadi juara di Toronto. Suksesnya berlanjut dengan gelar juara Grand Slam pertamanya di Amerika Serikat, mengakhiri impian petenis Serbia, Novak Djokovic, untuk menyapu bersih empat Grand Slam tahun ini.
Kami praktis betemu pada semua turnamen besar yang berlangsung di lapangan keras tahun ini. Jadi sudah selayaknya kami kembali saling berhadapan di sini.
Pada laga semifinal, Medvedev akan menghadapi pemenang duel antara petenis Norwegia, Casper Ruud, dan petenis Rusia, Andrey Rublev, di Grup Hijau yang berlangsung pada Jumat malam. Adapun Djokovic, petenis nomor satu dunia, telah memastikan posisi juara Grup Hijau dan akan ditantang Zverev di semifinal. Dia akan menjalani laga terakhir grup melawan Cameron Norrie, petenis Inggris Raya yang menggantikan unggulan keempat, Stefanos Tsitsipas. Petenis Yunani itu mundur karena cedera siku sebelum laga kedua.
Incar kemenangan
Setelah memastikan lolos ke semifinal dengan mengalahkan Hurkacz, Zverev bersiap untuk kembali menjalani duel sengit menghadapi Djokovic. Kedua petenis telah bertemu empat kali musim ini dan tak ada laga yang berakhir dengan straight set.
”Kami praktis bertemu pada semua turnamen besar yang berlangsung di lapangan keras tahun ini, mulai dari Piala ATP, Australia Terbuka, Olimpiade Tokyo 2020, dan AS Terbuka. Jadi sudah selayaknya kami kembali saling berhadapan di sini,” kata Zverev, seperti dikutip laman ATP, yang menyingkirkan Djokovic dalam perjalanan meraih medali emas Olimpiade Tokyo.
Djokovic unggul atas Zverev dalam pertemuan pertama keduanya tahun ini di Piala ATP dengan 6-7 (3-7), 6-2, 7-5 pada Februari disusul kemenangan 6-7 (6-8), 6-2, 6-4, 7-6 (8-6) pada perempat final Australia Terbuka. Zverev berganti unggul pada semifinal Tokyo 20202, dengan kedudukan 1-6, 6-3, 6-1, dan Djokovic memenangi pertemuan terakhir di semifinal AS Terbuka, 4-6, 6-2, 6-4, 4-6, 6-2.
Pertemuan pada semifinal turnamen Final ATP akan menjadi laga ke-11 keduanya. Djokovic saat ini unggul 7-3 dan Zverev menanti kesempatan meraih kemenangan keempat.
”Saya tak sabar melawannya. Pertandingan selalu berjalan ketat dan menarik, jadi saya menduga akan berjalan keras. Akan ada banyak reli, kami harus banyak berlari dan harus siap lelah,” ujarnya.
Zverev bertekad mengulang suksesnya menjadi juara Final ATP 2018 saat mengalahkan Djokovic di final dan mencegah ambisi Djokovic untuk meraih gelar Final ATP keenam, menyamai prestasi petenis kawakan Swiss, Roger Federer, yang menjadi petenis putra dengan gelar juara Final ATP terbanyak. Namun, petenis berusia 24 tahun tersebut tahu hal itu tak akan mudah dicapai.
”Semua laga yang kami hadapi berlangsung ketat. Kami harus berada dalam kondisi terbaik dan perbedaan satu-dua poin bisa menentukan hasil akhir. Saya kira di sini pun akan begitu,” ujarnya. (AFP)