Bertamu ke Belfast, "Gli Azzurri" Dibayangi Tragedi
Agar lolos ke Piala Dunia 2022, Italia wajib menang besar atas Irlandia Utara, Selasa dini hari WIB. Misi itu tidaklah mudah karena ”Gli Azzurri” dibayangi kutukan belum pernah menang di Belfast.
Oleh
Muhammad Ikhsan Mahar
·5 menit baca
BELFAST, MINGGU - Setelah 63 tahun berlalu, Italia kembali ke Stadion Windsor Park di Kota Belfast, Irlandia Utara, untuk menentukan langkah ke babak utama Piala Dunia Qatar 2022. ”Gli Azzurri” wajib menang besar di laga Selasa (16/11/2021) pukul 02.45 WIB demi mempertahankan posisi puncak Grup C sekaligus mengunci tiket ke Qatar.
Windsor Park menghadirkan kenangan buruk bagi Italia. Pada 15 Januari 1958, Italia menghadapi Irlandia Utara untuk memerebutkan satu tiket ke Piala Dunia Swedia 1958 dari Grup 8 zona Eropa. Italia tumbang, 1-2. Untuk kali pertama, Azzurri gagal tampil di Piala Dunia. Kejadian itu lantas dikenang publik Italia sebagai ”tragedi Belfast”.
Kondisi kedua tim saat ini berbeda dibandingkan 63 tahun silam. Irlandia Utara tidak lagi punya kans tampil di Qatar. Namun, tim berjuluk ”Norn Iron” itu bisa kembali mengganjal langkah Italia untuk meraih satu tiket langsung ke Qatar dari Grup C.
Jika gagal menang di Belfast pada laga terakhir kualifikasi Grup C itu, posisi Italia di puncak grup itu berpeluang digusur Swiss, tim yang akan menjamu Bulgaria. Seusai menjalani tujuh laga Grup C, Italia dan Swiss sama-sama mengemas 15 poin. Italia berada di puncak karena punya selisih gol lebih baik, yaitu 11 gol. Adapun Swiss surplus 9 gol.
Jika berada di peringkat kedua pada klasemen akhir Grup C, Italia harus menjalani laga playoff menghadapi salah satu dari sembilan runner-up grup lainnya. Tampil di playoff tidak akan mudah bagi Italia mengingat mereka masih menyimpan trauma. Azzurri disingkirkan Swedia, 0-1, pada fase playoff Piala Dunia 2018.
Pelatih Italia Roberto Mancini mengakui, duel di Belfast tidak akan mudah. Italia belum pernah menang dalam dua kali berlaga di Windsor Park. Setelah tumbang 1-2 pada 1958, Italia ditahan tanpa gol pada laga kualifikasi Piala Eropa 2012, 8 Oktober 2010.
Tangguh di kandang
Bukan hanya ”kutukan” di Windsor Park, Italia juga harus mengatasi tangguhnya Irlandia Utara yang belum terkalahkan di tiga laga kandang sebelumnya di ajang kualifikasi Piala Dunia 2022.
”Kami akan tampil di sana (Belfast) memainkan gaya sepak bola kami sesungguhnya agar menang. Tim ini selalu memberikan penampilan terbaik dan semoga memiliki keberuntungan lebih baik dibandingkan laga melawan Swiss lalu,” ucap Mancini, mencoba tetap optimistis, seperti dilansir La Gazzetta dello Sport.
Mancini menganggap perebutan tiket langsung ke Piala Dunia Qatar, yaitu antara Italia dan Swiss, akan berjalan rumit. Setelah ditahan Swiss, 1-1, di Roma, Sabtu (13/11) lalu, Italia juga wajib menjaga keunggulan selisih gol di grup.
Untuk menjamin tiket ke Qatar, Italia perlu menang dengan keunggulan minimal dua gol atas Irlandia Utara. Hal itu mengingat Swiss selalu mencetak tiga gol pada dua laga kandang terakhirnya menghadapi Bulgaria. Jika poin dan selisih gol Italia setara Swiss, maka Swiss akan memuncaki grup. Swiss punya rekor head to head lebih baik atas Italia.
Badai cedera
Meskipun memiliki materi pemain yang lebih baik dari Irlandia Utara, Mancini bakal kesulitan mengeluarkan kemampuan terbaik timnya. Pada dua laga pamungkas fase grup kualifikasi Piala Dunia 2022, Italia tidak bisa dibela tiga pemain kunci, yaitu kapten dan bek Giorgio Chiellini, striker Ciro Immobile, dan gelandang Marco Verratti. Mereka tengah dibekap cedera.
Tanpa para pemain itu, Mancini harus memutar otak agar Italia tampil lebih baik keitmbang saat ditahan imbang Swiss. Absennya Chiellini berpotensi menghilangkan ketenangan di lini belakang Italia, tim juara Eropa 2020. Adapun tanpa Verratti, Italia hanya bergantung kepada Jorginho untuk menjaga tempo permainan serta menjadi penyambung antara lini belakang dan depan.
Sementara itu, ketidakhadiran Immobile membuat Italia kehilangan sosok predator tajam di kotak penalti. Dua pemain pengganti, Andrea Belotti dan Gianluca Scamacca, tidak memiliki pengalaman internasional yang setara dengan striker Lazio itu. Ketika menghadapi Swiss, Belotti dan Scamacca gagal menghasilkan satu pun tembakan tepat sasaran ke arah gawang Swiss yang dikawal kiper Yann Sommer.
Di sisi lain, Mancini juga telah memulangkan empat pemain, yaitu Alessandro Bastoni (bek tengah), Davide Calabria (bek sayap), dan Cristiano Biraghi (bek sayap), dan Salvatora Sirigu (kiper). Sebagai gantinya, Mancini memanggil dua pemain pengganti, Davide Zappacosta (bek sayap) dan Gian Marco Ferrari (bek tengah) sebelum berangkat ke Belfast, Minggu pagi.
Saya sangat percaya diri mereka (Italia) bisa menang di Belfast. Skuad Italia saat ini adalah grup yang tenang dan cerdas, termasuk sang pelatih. Mereka memahami cara untuk menang. (Marcello Lippi)
Marcello Lippi, pelatih yang mempersembahkan trofi Piala Dunia 2006 untuk Italia, optimistis Azzurri bisa mengatasi situasi sulit tersebut. Menurut Lippi, Italia memiliki pelatih dan pemain yang berpengalaman untuk menghadapi tekanan dan tuntutan menang di sebuah laga penting.
“Saya sangat percaya diri mereka bisa menang di Belfast. Skuad Italia saat ini adalah grup yang tenang dan cerdas, termasuk sang pelatih. Mereka sangat memahami cara untuk menang,” kata Lippi.
Sementara itu, Pelatih Irlandia Utara Ian Baraclough bertekad menjaga Windsor Park tetap angker bagi Italia. Meskipun dipastikan tidak akan tampil di Qatar 2022, Norn Iron akan tampil habis-habisan untuk mencatatkan hasil positif di laga terakhir pada tahun ini.
“Pada duel pertama di Parma, kami mampu mengimbangi Italia di babak kedua dengan menghadirkan sejumlah peluang yang merepotkan mereka. Saya menginstruksikan pemain untuk menampilkan permainan terbaik itu selama 90 menit di Windsor Park,” ucap Baraclough kepada Belfast Telegraph.
Adapun Pelatih Swiss Murat Yakin berambisi menang mutlak atas Bulgaria. Hal itu demi membuka peluang Swiss lolos langsung ke Qatar 2022. “Pada Senin nanti (Selasa dini hari WIB), kami akan bermain di stadion sendiri yang tiketnya telah terjual habis. Tujuan kami adalah secepat mungkin mencetak gol,” kata Yakin dilansir laman UEFA. (AFP)