Hasil imbang 1-1 kontra Swiss membuat Italia harus menunggu hingga laga terakhir menghadapi Irlandia Utara untuk memastikan tiket ke Piala Dunia 2022 Qatar.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
ROMA, SABTU — Italia membuang kesempatan untuk menyegel tiket ke Piala Dunia 2022 Qatar lebih cepat setelah hanya memetik hasil imbang 1-1 dengan Swiss di Stadion Olimpico, Roma, Italia, Sabtu (13/11/2021) dini hari WIB. Dalam laga ini, gelandang Jorginho menyia-nyiakan peluang untuk membuat Italia meraih poin penuh karena gagal mengeksekusi penalti di pengujung laga.
Penalti Jorginho menjadi momentum yang paling krusial di laga ini. Kedua tim bermain imbang 1-1 hingga menit ke-90. Kesempatan bagi Italia datang di menit-menit akhir setelah Domenico Berardi dilanggar bek Swiss, Ulisses Garcia, dan wasit memutuskan memberikan penalti kepada Italia.
Keberhasilan mengeksekusi penalti akan membuat Italia memastikan tiket lebih awal tanpa harus menunggu hingga laga terakhir Grup C. Namun, kesempatan itu disia-siakan Jorginho. Sepakannya melambung dan mengenai mistar gawang Swiss yang dikawal Yann Sommer.
Ini adalah kali ketiga secara berturut-turut Jorginho gagal mengeksekusi penalti untuk Italia. Kegagalan pertama adalah saat Italia bertemu Inggris di final Piala Eropa 2020. Kegagalan kedua saat menghadapi Swiss bulan lalu. Kegagalan Jorginho mengeksekusi penalti juga membuat kedua tim harus puas bermain imbang 0-0 kala itu.
Jorginho adalah penendang penalti kami. Jika dia ingin mengambilnya, itu berarti bahwa dia yakin bisa melakukannya.
”Sayangnya, begitulah adanya. Kami gagal mengeksekusi penalti di setiap pertandingan melawan Swiss. Jorginho adalah penendang penalti kami. Jika dia ingin mengambilnya, itu berarti bahwa dia yakin bisa melakukannya,” ujar Pelatih Italia Roberto Mancini, dikutip dari laman resmi UEFA.
Kegagalan penalti Jorginho menyisakan pekerjaan rumah bagi Italia. Mereka mesti mengalahkan tuan rumah Irlandia Utara di laga pamungkas Grup C kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa untuk memperoleh tiket lolos langsung ke Qatar.
Bila gagal mengatasi Irlandia Utara sementara Swiss mampu menaklukkan Bulgaria, Italia harus melalui babak playoff demi memastikan diri berpartisipasi di Piala Dunia. Skenario tersebut hendak dihindari Mancini. Sebab, Italia punya pengalaman pahit gagal lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia setelah gagal melewati hadangan Swedia di babak playoff.
Tampil menyerang
Bermain di hadapan pendukungnya sendiri, Italia tampil dengan formasi dasar 4-3-3. Mancini menempatkan Federico Chiesa, Andrea Belotti, dan Lorenzo Insigne di lini depan. Namun, ketiga penyerang tersebut belum sempat membahayakan gawang Swiss karena para pemain Italia lebih banyak berkonsentrasi melindungi pertahanan mereka.
Para pemain Swiss berkali-kali menciptakan peluang, tapi masih belum menemui sasaran. Upaya Swiss terjawab di menit ke-11. Noah Okafor yang mendapat bola terobosan berlari hingga mencapai kotak penalti Italia. Mendapat pengawalan dari bek Italia, Okafor mengirim bola ke ruang kosong yang kemudian disambar Silvan Widmer dan menghunjam gawang Gianluigi Donnarumma.
Setelah unggul, Swiss tidak mengendurkan serangan. Barisan depan Swiss mengeksploitasi sisi kanan pertahanan Italia yang dikawal Giovanni Di Lorenzo. Italia baru dapat keluar dari tekanan di pertengahan babak pertama. Nicolo Barella mendapat peluang emas saat terjadi kemelut di depan gawang Swiss. Akan tetapi, sepakannya masih belum berbuah gol karena kiper Yan Sommer bergerak lebih cepat menutup ruang.
Italia akhirnya berhasil menyamakan kedudukan melalui sundulan Di Lorenzo yang memanfaatkan umpan tendangan bebas dari Insigne. Wasit sempat agak lama mengesahkan gol Di Lorenzo karena ada potensi bek kanan tersebut sudah berada di posisi offside. Setelah melihat tayangan video pembantu wasit, gol Di Lorenzo pada akhirnya dinyatakan sah.
”Saya senang dengan gol saya. Tetapi, saya menginginkan kemenangan lebih dari segalanya. Sekarang kami harus fokus pada pertandingan pada hari Senin melawan Irlandia Utara dan memberikan segalanya untuk menang,” katanya.
Di Lorenzo mengakui Italia sangat kerepotan membendung serangan Swiss di awal-awal babak pertama. Setelah ini, para pemain harus meningkatkan performa mereka karena ia menilai laga melawan Irlandia Utara akan rumit. Italia hanya punya waktu dua hari untuk mempersiapkan diri.
Sementara itu, Pelatih Swiss Murat Yakin merasa cukup puas dengan hasil imbang yang diraih timnya. Menurut Yakin, kunci menahan imbang Sang Juara Eropa tersebut adalah berhasil melesakkan gol di menit-menit awal.
”Kami harus mencetak banyak gol melawan Bulgaria karena kami harus unggul selisih gol dengan Italia. Hari ini kami meraih hasil yang bagus, tetapi pertandingan berikutnya akan benar-benar berbeda,” kata Yakin.