Presiden Joko Widodo minta masalah sanksi WADA egera diselesaikan dan hasil investigasi diumumkan kepada publik. Tim Satgas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA bekerja cepat untuk menuntaskan masalah tersebut.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH/SUHARTONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Terkait adanya sanksi Badan Antidoping Dunia (WADA) terhadap Lembaga Antidoping Indonesia (LADI), Presiden Joko Widodo meminta LADI bisa segera mengatasi masalah yang ada. Tim Satgas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA yang dibentuk Kementerian Pemuda dan Olahraga bekerja cepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Presiden Jokowi juga menginstruksikan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk melakukan evaluasi internal dan investigasi menyeluruh terkait persoalan sanksi yang diberikan WADA kepada Indonesia. Presiden Jokowi juga meminta Kemenpora melakukan reformasi secara total terhadap LADI menyusul sanksi yang memalukan bangsa Indonesia tersebut.
Menpora diminta segera memperbaiki komunikasi dengan Badan Antidoping Dunia agar masalah ini bisa segera diselesaikan serta nama dan citra Indonesia bisa dipulihkan.
”Menpora diminta segera memperbaiki komunikasi dengan Badan Antidoping Dunia agar masalah ini bisa segera diselesaikan serta nama dan citra Indonesia bisa dipulihkan,” ujar Deputi Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Kementerian Setneg Bey T Machmuddin saat dikonfirmasi mengenai hasil rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi, Jumat (22/10/2021), di Istana Merdeka, Jakarta.
Akibat sanksi WADA itu, bendera Indonesia tidak dapat berkibar di ajang internasional, salah satunya saat tim putra bulu tangkis Indonesia menjuarai Piala Thomas 2020 di Denmark, Minggu (17/10/2021).
Sang ”Merah Putih” lantas digantikan bendera logo Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Sanksi itu dijatuhkan WADA karena LADI dinilai tidak patuh dalam menjalankan aturan dan program antidoping yang efektif.
Presiden memantau
”Presiden terus memantau dan mencermati setiap perkembangan masalah ini. Tadi, kami telah menyampaikan informasi terakhir mengenai itu. Kami sudah mengabarkan bahwa kami telah membentuk tim (Satgas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA) dan bekerja cepat untuk memenuhi kebutuhan LADI yang diminta WADA. Prinsipnya, tim berusaha membantu LADI sebelum melapor kepada WADA,” ujar Zainudin Amali dalam konferensi pers terpisah, Jumat.
Kemudian, lanjut Zainudin, Presiden memberikan arahan kepada semua pihak terkait untuk melakukan akselerasi dalam menyelesaikan masalah tersebut. Maka itu, Presiden meminta agar semua yang diminta WADA segera dipenuhi LADI.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum LADI Musthofa Fauzi menyampaikan, pihaknya dibantu pihak lain yang terkait, sedang berusaha memenuhi semua permintaan WADA itu dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Adapun Presiden juga mempersilakan ada pendampingan dari pihak lain untuk membantu LADI. Sejauh ini, selain ada pihak-pihak terkait dari dalam negeri, LADI juga mendapatkan supervisi dari Lembaga Antidoping Jepang (JADA) yang berkomitmen membantu menyelesaikan masalah tersebut.
Lalu, Presiden minta ada investigasi kenapa masalah itu terjadi dan wajib diumumkan secara terbuka atau tidak boleh ada yang ditutupi kepada publik. Presiden ingin dilakukan investigasi terhadap siapa saja yang terlibat dan bertanggung jawab atas masalah tersebut.
”Kami sudah membentuk tim khusus yang terdiri dari tujuh orang (dua dari NOC/KOI, dua dari LADI, dua dari cabang olahraga, dan satu dari pemerintah). Salah satu tugas tim itu, melakukan investigasi yang tujuannya agar peristiwa ini tidak terulang lagi. Yang jelas, leading sector masalah ini tetap LADI karena WADA hanya menerima komunikasi dari LADI,” pungkas Zainudin.