Tantangan menghadang para pebulu tangkis untuk menyiasati jadwal pertandingan yang sangat padat. Menjaga kondisi fisik dan mental bertanding menjadi keharusan agar tetap siap berlaga.
Oleh
Yulia Sapthiani
·4 menit baca
ODENSE, RABU — Perubahan jadwal turnamen akibat pandemi Covid-19 membuat pebulu tangkis menghadapi jadwal turnamen yang teramat padat. Selain lawan di lapangan, mereka pun ditantang untuk menjaga kondisi fisik dan mental dalam menghadapi persaingan ketat.
Skuad bulu tangkis Indonesia tampil dalam tiga turnamen pada pekan ini di Eropa, salah satunya Denmark Terbuka di Odense, 19-24 Oktober. Turnamen berkategori BWF World Tour Super 1000 ini menjadi ajang ketiga dari rangkaian turnamen Eropa yang diikuti pemain-pemain Tim ”Merah Putih” sejak akhir September hingga pekan pertama November.
Kejuaraan yang telah dilewati adalah Piala Sudirman di Finlandia serta Piala Thomas dan Uber 2020 di Denmark yang menghasilkan gelar juara Piala Thomas bagi Indonesia. Setelah itu, pemain memencar ke tiga turnamen, seperti para pemain utama yang tampil di Denmark Terbuka.
Pemain lain di tim Piala Sudirman dan Piala Thomas-Uber bergabung dengan tim dari Jakarta untuk mengikuti Ceko Terbuka dan Denmark International Series level yunior, yang juga berlangsung pekan ini.
Setelah itu, Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan akan mengikuti Perancis Terbuka Super 750 (26-31 Oktober), diikuti Hylo Terbuka di Jerman, 2-7 November. Setelah istirahat sepekan, mereka kembali menghadapi tiga turnamen beruntun di Bali, yakni Indonesia Masters (16-21 November), Indonesia Terbuka (23-28 November), dan BWF World Tour Finals (1-5 Desember).
Lima turnamen di Eropa dalam lima pekan beruntun menjadi yang terpanjang yang harus dijalani pemain. Selama ini, mereka tampil dalam dua hingga turnamen berturut-turut. Umumnya, kondisi dan penampilan mereka bisa terjaga optimal dalam dua pekan beruntun.
”Memasuki pekan ketiga, biasanya mulai menurun,” ungkap pemain ganda putra, Hendra Setiawan, beberapa waktu lalu.
Mental bertanding
Selain menjaga kondisi fisik agar selalu bugar, menjaga mental tak kalah penting. Tampil dalam turnamen beruntun bisa menurunkan fokus akibat lelah fisik atau jenuh.
”Turnamen memang nyambung terus, jadi saya pun harus selalu siap fisik dan mental. Untuk menjaga fisik, biasanya saya siasati dengan latihan sendiri di tempat latihan kebugaran. Untuk menjaga mental, cara saya adalah melupakan apa yang telah lewat agar fokus untuk pertandingan di depan terjaga. Setelah kalah, saya harus bangkit,” tutur tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.
Tunggal putri peringkat ke-21 dunia itu melangkah ke babak kedua Denmark Terbuka setelah mengalahkan pemain tuan rumah, Julie Dawall Jakobsen, 21-9, 21-12, Rabu (20/10/2021).
Untuk menjaga fisik, biasanya saya siasati dengan latihan sendiri di tempat latihan kebugaran. Untuk menjaga mental, cara saya adalah melupakan apa yang telah lewat agar fokus untuk pertandingan di depan terjaga.
Sebelumnya, Gregoria yang berstatus tunggal putri nomor satu Indonesia, tampil pada dua laga Piala Sudirman dan empat laga Piala Uber. Dia kalah pada dua pertandingan terakhir, salah satunya ketika tim putri Indonesia kalah 2-3 dari Thailand pada perempat final Piala Uber.
Dua ganda putri terbaik Indonesia juga harus menghadapi tantangan yang sama. Sebelum tampil dalam tiga turnamen di Eropa, Greysia Polii/Apriyani Rahayu bahkan bersaing hingga laga puncak Olimpiade Tokyo 2020 yang memberi mereka medali emas. Setelah itu, mereka mengikuti banyak rangkaian acara pemberian penghargaan di Jakarta.
Meski demikian, pasangan peringkat keenam dunia itu masih mampu menjaga fokus dengan melangkah ke babak kedua Denmark Terbuka. Mereka menghadapi perlawanan ketat pemain Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, dan menang, 17-21, 21-13, 21-14, pada Selasa.
”Pikiran saya belum siap pada gim pertama, tetapi, Puji Tuhan, kami bisa lebih baik pada gim kedua dan ketiga,” ujar Gresyia yang akan berhadapan dengan wakil tuan rumah, Maiken Fruergaard/Sara Thygesen, pada babak kedua.
Saat tampil dalam Piala Uber, Greysia mengatakan, dirinya selalu mencoba menikmati setiap pertandingan meski dalam kondisi fisik yang tidak fit penuh. Dia sempat diistirahatkan karena cedera bahu kanannya terasa kembali.
Hasil berbeda didapat Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto yang menjalani babak pertama pada Rabu. Mereka kalah dari Yuki Fukushima/Arisa Higashino (Jepang), 14-21, 17-21.
Kekalahan juga dialami ganda putra peringkat kedua dunia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, pada babak pertama. Tampil dengan banyak melakukan kesalahan, ganda berjulukan ”The Daddies” itu disingkirkan pasangan Jerman, Mark Lamsfuss/Marvin Seidel, 17-21, 13-21.
Wakil lain yang juga tersingkir adalah Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja. Unggulan kedelapan ganda campuran ini kalah dari Tan Kian Meng/Lai Pei Jing, 17-21, 14-21.