Liga 1 dan Liga 3 Digelar Tanpa Penonton di Jawa Tengah
Stadion Moch Soebroto dipilih menjadi lokasi penyelenggaraan pertandingan sepak bola Liga 1 dan Liga 3 . Dua liga ini akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat dan tanpa penonton.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Pertandingan sepak bola Liga 1 dan Liga 3 siap digelar di Stadion Moch Soebroto, Kota Magelang, Jawa Tengah, mulai pertengahan Oktober ini. Dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat, pertandingan dua liga ini dipastikan akan digelar tanpa penonton atau suporter.
”Untuk memastikan agar benar-benar tidak ada suporter, pintu-pintu Stadion Moch Subroto nantinya dipastikan akan dikunci selama pertandingan berlangsung,” ujar Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Magelang Wulandari Wahyuningsih, Sabtu (9/10/2021). Stadion Moch Subroto berkapasitas 20.000 penonton.
Wulandari mengatakan, Stadion Moch Subroto sudah melalui tahap verifikasi dan secara keseluruhan, mulai dari kondisi rumput yang menjadi area bertanding hingga tempat parkir, semuanya dianggap layak sebagai tempat penyelenggaraan kompetisi.
Kekurangan hanya terjadi pada masalah penerangan karena daya lampu yang tersedia hanya sekitar 160.000 watt.
”Karena keterbatasan daya, pihak panitia memastikan akan mengatasinya, menambah daya, dengan memakai sejumlah genset,” ujarnya.
Liga 1 akan diselenggarakan selama seminggu, pada 16 Oktober, 22 Oktober, 25 Oktober, 29 Oktober, 1 November dan 5 serta 6 November 2021. Faktor penerangan menjadi penting karena pertandingan digelar sore dan malam hari. Dari tujuh hari tersebut, di empat hari di antaranya digelar pertandingan di atas pukul 18.00, dan jadwal paling malam pada pukul 20.45.
Untuk memastikan agar benar-benar tidak ada suporter, pintu-pintu Stadion Moch Subroto nantinya dipastikan akan dikunci selama pertandingan berlangsung. (Wulandari Wahyuningsih)
Sementara itu, pertandingan Liga 3 direncanakan akan berlangsung selama tiga hingga empat pekan dan untuk sementara dijadwalkan dimulai 24 Oktober mendatang.
Penyelenggaraan pertandingan, baik Liga 1 maupun Liga 3, termasuk setiap orang dari tim dan kepanitiaan yang hadir, nantinya akan diawasi secara ketat dan harus terlebih dahulu menjalani tes usap antigen.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Sport Centre di kompleks Gelora Sanden, Bayu Saputro, mengatakan, untuk mendukung pelaksanaan pertandingan, pihaknya telah menyiapkan satu ruangan khusus untuk pelaksanaan tes usap antigen.
”Ruangan yang biasanya menjadi ruang bagi panitia akan difungsikan sebagai ruangan untuk tes dan ruangan bagi tim medis,” ujarnya.
Selama Kota Magelang berada di level 4 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), GOR Samapta dan Stadion Moch Soebroto sepi karena ditutup untuk kegiatan pertandingan dan latihan.
Setelah Kota Magelang ditetapkan turun level 3 sejak 20 September lalu, sejumlah tim dari berbagai cabang olahraga, seperti basket, sepatu roda, voli hingga sepak bola, mulai kembali berlatih.
Namun, karena dilaksanakan di tengah pandemi, latihan pun dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat dengan sejumlah pembatasan. Dalam setiap sesi latihan, jumlah atlet, panitia, dan pelatih dibatasi maksimal hanya 50 orang.
Pengaturan secara ketat juga dilakukan dengan membatasi latihan hanya melibatkan warga dari lokal Kota Magelang.
”Demi pencegah risiko terjadi penularan dari luar daerah, maka untuk sementara ini, semua atlet dan pelatih asal luar kota, tidak boleh datang untuk bergabung berlatih di sini (GOR Samapta dan Stadion Moch Soebroto),” ujarnya.