Menpora Minta Kedisiplinan Penerapan Prokes Dijaga
Menpora Zainudin Amali meninjau penerapan protokol kesehatan Liga 1. Dia menilai prokes telah dijalani dengan baik dan berharap terus displin agar Liga 1 bisa terus berlanjut dan Liga 2 bisa menyusul bergulir.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengevaluasi penerapan protokol kesehatan liga sepak bola utama Indonesia, Liga 1 BRI di sela laga Arema FC lawan Bhayangkara FC di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Minggu (12/9/2021). Menurut Zainudin, prokes telah diterapkan dengan baik dan dia minta segenap pihak terkait menjaga kedisplinan penerapan prokes tersebut.
”Penerapan prokes sudah sesuai dengan yang disampaikan PSSI (Persatuan Sepak Bola Indonesia) maupun PT LIB (Liga Indonesia Baru) dalam rapat koordinasi yang dilakukan berkali-kali. Saya minta kedisplinan menjalani prokes ini terus terjaga demi keberlanjutan liga. Apalagi selain Liga 1, PSSI dan PT LIB berencana mengelar Liga 2 (direncanakan akhir September ini),” ujar Zainudin dalam konferensi daring, Minggu.
Selain itu, Zainudin meminta agar semua pihak bisa menjaga para suporter tetap displin tidak hadir ke stadion dan melakukan nonton bareng di luar stadion. Sebab, itu menjadi salah satu kekhawatiran banyak pihak sebelum liga bergulir.
”Namun, sejak liga dimulai pada 27 Agustus sampai sekarang, saya memberikan apresiasi kepada para suporter yang tetap mendukung klub kesayangannya dari rumah saja. Semoga ini terus dijaga agar liga bisa terus berlanjut,” katanya.
Zainudin turut mengamati kinerja pemain dan wasit yang telah menjalani dua pekan pertandingan. Dia menilai, akibat tidak ada kompetisi rutin cukup lama, kondisi pemain dan wasit agak menurun. Stamina pemain agak menurun dan wasit beberapa kali melakukan kesalahan. ”Namun, setelah dua pekan berlalu, kinerja pemain dan wasit semakin membaik. Semoga mereka bisa terus membaik,” tuturnya.
Komitmen PSSI
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan memastikan pihaknya berkomitmen untuk menjaga kedisplinan penerapan prokes selama liga berlangsung. Sejauh ini, mereka melakukan pengawasan ketat kepada semua pihak yang terlibat dalam liga, dari pemain, pelatih, hingga perangkat pertandingan.
Semua pihak itu masuk dalam gelembung dan cuma dibolehkan melakukan aktivitas dari hotel ke arena latihan/laga dan sebaliknya. Sebelum laga, ada pemeriksaan tes Covid-19. ”Sampai saat ini, prokes diterapkan dengan ketat. Semua kegiatan juga berlangsung aman dan lancar,” ujarnya.
Sampai saat ini, prokes diterapkan dengan ketat. Semua kegiatan juga berlangsung aman dan lancar. (Zainudin Amali)
Salah satu langkah PSSI dan PT LIB mencegah kerumunan atau kehadiran penonton, mereka menghindari klub bermain di home base atau tempat asalnya. Laga pun dilangsungkan di zona hijau Covid-19, yakni di kawasan Jabodetabek. ”Minggu depan, mungkin kami coba bergeser bermain di kawasan Bandung Raya yang juga zona hijau, seperti di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung. Nanti mungkin ke zona hijau lainnya, yakni Semarang Raya dan Surabaya Raya,” kata Iriawan.
Terkait kinerja wasit, Iriawan mengakui ada sejumlah kesalahan yang dilakukan. Itu dinilai karena wasit kaget karena cukup lama tidak bertugas. ”Kami sudah melakukan pemeriksaan dan tidak ada unsur kesengajaan dari kesalahan-kesalahan tersebut. Namun, kami tetap memberikan mereka teguran supaya kesalahan tidak diulangi lagi,” tuturnya.
Tidak ada toleransi
Mengenai insiden permainan keras pemain AHHA PS Pati kepada pemain Persiraja Banda Aceh dalam laga uji coba, Senin (6/9), Zainudin minta tidak boleh ada toleransi untuk pemain yang tidak memiliki mental dan sikap yang baik. Menurutnya, sebagai pemain profesional, tidak cukup mahir mengolah bola dan punya fisik yang bagus. ”Pemain profesional pun wajib memiliki mental dan sikap yang terpuji,” tegasnya.
Bahkan, Zainudin mengingatkan Iriawan agar jangan menarik pemain yang tidak memiliki mental dan sikap baik seperti itu masuk ke timnas. ”Kita ini ingin mengembalikan kepercayaan publik kepada sepak bola Indonesia. Kalau ada pemain brutal seperti itu di timnas, pasti kepercayaan publik berkurang kembali,” tegas Zainudin.