Pemprov NTT: Atlet Peraih Emas PON Dijemput Mobil, Tetapi Memilih Pikap
Pemprov Nusa Tenggara Timur mengklarifikasi kepulangan atlet peraih medali emas muaythai PON XX Papua, Susanti Ndapataka, pelatih, dan manajer dengan mobil pikap dari Bandara El Tari menuju rumah.
Oleh
Kornelis Kewa Ama
·4 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur atau NTT mengklarifikasi kepulangan atlet peraih medali emas muaythai PON XX Papua 2021, Susanti Ndapataka, pelatih, dan manajer yang dijemput dengan kendaraan pikap, dari Bandara El Tari menuju kediaman. Pemprov NTT menyatakan, pihaknya telah melakukan pengalungan bunga kepada Susanti dan rombongan di bandara serta menawarkan mobil untuk pulang ke rumah, tetapi dia memilih bergabung dengan komunitas yang ikut menjemput.
Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Nusa Tenggara Timur (NTT) Wilhelmus Enga di Kupang, Kamis (7/10/2021) mengatakan, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) NTT telah mengambil inisiatif menjemput dan menyambut sang atlet peraih medali emas, pelatih, dan manajer muaythai saat berlaga di PON XX Papua, di Bandara El Tari Kupang, pada Rabu (6/10/2021).
”Kami tiba di bandara 30 menit sebelum pesawat mendarat. Pihak yang menjemput itu adalah jajaran pengurus KONI dan Dispora. Keluar dari ruang tunggu, bertemu sang atlet dan rombongan, kami melakukan penjemputan sekaligus mengalungan bunga. Kami berkali-kali tawarkan (transportasi dengan mobil) kepada atlet, manajer dan pelatih bersama-sama ke GOR, tetapi pelatih mengatakan, biar mereka dengan komunitas yang juga sedang menjemput,” kata Enga.
Ia mengatakan, di GOR itu telah disiapkan acara penjemputan secara sederhana. Penjemputan secara resmi, sesuai rencana dilakukan, 17 Oktober 2021. Rencana penjemputan dan penyambutan sederhana di GOR itu karena atlet bersangkutan adalah binaan pusat pelatihan Dispora (PPLD) dan Pusat Pembinaan dan Latihan Mahasiswa Daerah. Pelatihnya juga adalah pelatih yang dipakai oleh PPLMD.
Namun, pelatih tetap memilih pulang bersama Komunitas Sumba dan Laskar Timor Indonesia yang telah menjemput. Penjemputan oleh komunitas masyarakat pencinta atlet dan olahraga ini juga telah mereka koordinasikan saat atlet dan pelatih hendak bertolak dari Jayapura, Papua, ke Bandara El Tari Kupang.
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Dinas Pemuda dan Olahraga NTT Alo Min mengatakan, sesuai agenda dan rencana yang telah disepakati, semua atlet PON NTT diterima secara resmi 17 Oktober 2021 setelah PON Papua selesai. Saat itu direncanakan mereka akan bertemu Gubernur dan Wakil Gubernur NTT. Setelah itu, para atlet binaan Dispora NTT kembali masuk PPLD dan PPLMD.
Pelaksana tugas Kepala Biro Administrasi Pemerintahan Setda NTT Prisila Parera mengatakan, Pemprov berkomitmen memberikan perhatian kepada para atlet yang bertanding di PON XX Papua. Tim penjemputan sudah melakukan persiapan dan penjemputan, tetapi pelatih dan atlet lebih memilih bergabung dengan komunitas masyarakat yang menjemput.
”Naik pikap bukan sesuatu yang hina. Mereka memilih pikap, kendaraan terbuka, mungkin agar lebih meriah. Namun, sesuai prosedur tetap Pemprov, kita masih dalam situasi pandemi sehingga tidak ada kegiatan pawai. Hanya penjemputan dan penyambutan sederhana. Rencana 17 Oktober 2021 akan ada penjemputan dan penyambutan bersama semua atlet secara resmi oleh Pemprov,” kata Prisila.
Tidak enak meninggalkan mereka yang sudah begitu antusias datang menjemput. Hanya terjadi salah komunikasi sehingga mobil yang digunakan itu kijang pikap. Itu saja sih. (John Sangga Silitonga)
Pelatih Susanti Ndapataka, John Sangga Silitonga mengatakan, KONI dan Dispora sudah menjemput atlet dan rombongan. Mereka menyiapkan mobil dan menawarkan kepada Susanti, tetapi sang atlet lebih memilih bergabung dengan rekan-rekan dan komunitas masyarakat yang sudah datang menjemput.
”Tidak enak meninggalkan mereka yang sudah begitu antusias datang menjemput. Hanya terjadi salah komunikasi sehingga mobil yang digunakan itu kijang pikap. Itu saja sih,” kata Silitonga.
Para atlet karateka binaan PPLD unjuk kebolehan pada pembukaan Pekan Olahraga Pelajar Daerah NTT di GOR Oepoi, Kota Kupang, Senin (24/6/2019). Mereka berjuang mencapai prestasi terbaik. Atlet terbaik akan mendapat pembinaan dan pelatihan khusus untuk meraih prestasi regional, nasional, bahkan internasional. Pemerhati olahraga NTT Aleks Amah Ndara mengatakan, peraih medali emas itu layak dihargai sesuai prestasi yang ditorehkan. Sebagai bentuk dukungan dan apresiasi terhadap atlet terbaik, mestinya Susanti, pelatih, dan manajernya dijemput oleh gubernur atau wakil gubernur. ”Kalau dijemput gubernur atau wakil gubernur, tidak mungkin atlet menolak dan memilih bergabung dengan rekan-rekan yang menjemput,” kata Ndara.
Istilah penjemputan 17 Oktober 2021 oleh Pemprov setelah semua atlet pulang ke Kupang, itu bukan penjemputan, tetapi penerimaan secara resmi Pemprov. Penjemputan itu dilakukan di bandara bukan di dalam kantor.
Jika 17 Oktober 2021 itu sebagai penjemputan terhadap semua atlet NTT, sebaiknya mereka semua menunggu datang ke Kupang secara bersamaan, 17 Oktober 2021 kemudian dijemput resmi di bandara. ”Mari kita hargai prestasi generasi muda yang telah berjuang membawa nama NTT. Kesuksesan mereka juga kesuksesan pejabat daerah dan kesuksesan rakyat NTT,” katanya.