Italia ingin mengulang hasil manis di Piala Eropa dengan menyingkirkan Spanyol di semifinal Liga Nasional Eropa sekaligus memperpanjang rekor sempurna. Skuad Spanyol yang sedang dalam motivasi tinggi bisa menyulitkan.
Oleh
I Gusti Agung Bagus Angga Putra
·4 menit baca
MILAN, SELASA — Timnas Italia mencoba menjaga kesempurnaan dengan menundukkan Spanyol pada babak semifinal Liga Nasional Eropa di Stadion San Siro, Milan, Kamis (7/10/2021) pukul 01.45 WIB. Juara bertahan Piala Eropa tersebut berupaya memperpanjang rekor tak terkalahkan dalam 37 pertandingan. Namun, skuad Spanyol yang sedang dalam motivasi tinggi berpotensi jadi sandungan Italia.
Laga semifinal Liga Nasional Eropa antara Italia dan Spanyol hanya berselang tiga bulan dari pertemuan terakhir kedua tim di Piala Eropa 2020. Saat itu, Italia dan Spanyol bertemu di Stadion Wembley, Inggris, pada babak semifinal Piala Eropa.
Di laga tersebut, Spanyol tampil mendominasi dan mempertunjukkan permainan menyerang. Anak asuh pelatih Luis Enrique, kala itu, mencatatkan penguasaan bola mencapai 65 persen dan menciptakan 16 peluang.
Meskipun menampilkan permainan yang lebih baik, ”La Roja” harus menanggung luka dan merelakan tiket partai final untuk Italia. Spanyol takluk 2-4 dalam drama adu penalti setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal. Italia pada akhirnya tampil sebagai juara setelah menundukkan Inggris, 3-2, di partai final, juga melalui babak adu penalti.
Kemenangan atas Inggris menandai 34 laga tak terkalahkan Italia sejak Oktober 2018 atau sejak ditangani Roberto Mancini. Setelah laga final tersebut, Italia masih sukar ditaklukkan. Mereka tidak terkalahkan dalam 37 laga sejauh ini.
Kini, Mancini berniat mengulangi hasil manis di Piala Eropa dengan menyingkirkan Spanyol di semifinal Liga Nasional Eropa sekaligus memperpanjang rekor sempurna mereka. Pemenang laga ini akan menghadapi Perancis atau Belgia di final Liga Nasional Eropa pada 10 Oktober 2021 di San Siro.
Apabila mampu tampil sempurna hingga laga puncak, bukan tidak mungkin pasukan Mancini bakal menyamai kesuksesan Portugal pada tahun 2019 yang menjuarai Liga Nasional Eropa seusai mengunci gelar juara Piala Eropa 2016.
Akan luar biasa untuk memenangi (Liga Nasional Eropa) setelah Piala Eropa. Akan luar biasa juga untuk lolos ke Piala Dunia lebih awal. Namun, itu tidak akan mudah.
”Akan luar biasa untuk memenangi (Liga Nasional Eropa) setelah Piala Eropa. Akan luar biasa juga untuk lolos ke Piala Dunia lebih awal. Namun, itu tidak akan mudah,” kata Mancini, dikutip dari Football Italia, Selasa (5/10/2021).
Ambisi untuk menjaga kesempurnaan terlihat dalam daftar nama pemain yang dipilih Mancini untuk menghadapi Spanyol. Mancini memanggil 23 pemain dan sebagian besar nama adalah mereka yang terlibat mengantarkan Italia juara Piala Eropa.
Mancini hanya melakukan perombakan kecil dalam skuadnya. Penyerang Lazio, Ciro Immobile, terpaksa tidak masuk daftar skuad karena tengah cedera. Posisinya akan digantikan penyerang Juventus, Moise Kean, yang bersinar dalam pertandingan terakhir Italia saat mengalahkan Lituania, 5-0, saat kualifikasi Piala Dunia 2022, bulan lalu. Di sisi lain, bek sayap kiri asal AS Roma, Lorenzo Pellegrini, yang absen di final Piala Eropa karena cedera sudah bisa diturunkan Mancini.
Dalam konferensi pers sebelum pertandingan, Enrique menyebut Italia sebagai tim yang solid dan sulit ditaklukkan. Terlebih ketika bermain di hadapan pendukung mereka sendiri.
Namun, ia percaya tidak ada tim yang senantiasa menang. Dengan begitu, kekalahan Italia hanya tinggal menunggu waktu. Enrique berharap, timnya mendapat kehormatan untuk menodai rekor tak terkalahkan Italia di bawah Mancini.
”Kami sangat termotivasi bermain melawan juara bertahan Eropa di negara mereka,” kata Enrique.
Ambisi Enrique untuk menghentikan rekor Mancini sedikit terhambat seiring absennya sejumlah pemain andalan mereka. Gelandang energik Pedri dan Marcos Llorente dipastikan absen karena cedera. Untuk itu, Enrique sudah menyiapkan pengganti mereka, yaitu Brais Mendez dan Bryan Gil.
Enrique juga membuat kejutan dengan memanggil gelandang Barcelona, Gavi, ke dalam skuad. Pemanggilan pemain berusia 17 tahun itu ke timnas memantik reaksi dari publik Spanyol. Gavi baru mencatatkan empat penampilan di Liga Spanyol dan dinilai belum banyak pengalaman.
”Saya sudah mengenalnya sejak lama. Dia sudah menjadi pemain yang menonjol di tim cadangan Barca. Saya tidak ragu tentang level yang akan dia capai di masa depan,” kata Enrique menjawab pertanyaan mengenai alasan dirinya memanggil Gavi.
Penjaga gawang Italia, Gianluigi Donnarumma, mengatakan, meski ditinggal sejumlah pemain kunci, Spanyol tetaplah tim yang sama menakutkan seperti di semifinal Piala Eropa. Timnas Italia, menurut dia, telah mencoba meningkatkan kualitas permainan sejak pertemuan terakhir melawan Spanyol. Walau diunggulkan karena bertanding di hadapan publik sendiri, Italia tidak akan meremehkan Spanyol.
”Kami perlu menjadi lebih baik dari kemarin untuk mengatasi Spanyol. Bahkan, sekarang rasanya kami perlu mengerahkan 110 persen kemampuan untuk mengalahkan mereka,” katanya. (AP/REUTERS)