Koordinator dokter kontingen DKI Jakarta memastikan lima atlet DKI positif Covid-19 dari hasil tes, dan kini sedang menjalani isolasi. Dinkes DKI akan lakukan penelusuran bagi atlet yang sudah pulang dan kontak erat.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lima atlet DKI Jakarta terkonfirmasi positif terpapar Covid-19 dalam kegiatan PON Papua 2021. Dinas Kesehatan DKI sedang berkoordinasi dengan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia DKI Jakarta terkait atlet yang sudah pulang ke Jakarta untuk penelusuran kontak erat.
Junaidi, Koordinator Dokter Kontingen DKI Jakarta, yang dihubungi, Selasa (5/10/2021), membenarkan hal itu. Kelimanya atlet dari cabang olahraga judo, basket, sepatu roda, dan sofbol.
Sesuai jadwal pertandingan, kontingen terbagi di Timika dan di Jayapura. ”Di Timika ada tiga orang atlet positif, di Jayapura ada dua orang yang terkonfirmasi terpapar Covid-19,” kata Junaidi.
Andhika Raspati, dokter kontingen DKI yang meendampingi para atlet DKI Jakarta yang bertanding di Timika, menjelaskan, untuk di Timika, atlet yang terpapar Covid-19 adalah atlet dari cabang olahraga judo ada dua orang dan dari cabang olahraga basket satu orang.
Untuk atlet basket, jelas Andhika, ia terpapar Covid-19 saat baru datang dan melakukan persiapan untuk bertanding. Awalnya, atlet tersebut melakukan tes antigen. Dari tes itu, ia dipastikan positif, kemudian si atlet melakukan tes PCR dan terkonfirmasi positif.
Untuk dua orang atlet judo, keduanya terkonfirmasi positif saat hendak pulang kembali ke Jakarta. Keduanya melakukan tes PCR sebagai syarat untuk bisa terbang dan terkonfirmasi.
Untuk tiga atlet tersebut, Andhika melanjutkan, saat ini mereka tengah menjalani isolasi di RSUD Timika. Atlet basket sudah menjalani isolasi hampir sepekan, sedangkan atlet judo sejak 2 Oktober lalu.
Junaidi melanjutkan, untuk di Jayapura, atlet yang terkonfirmasi terpapar Covid-19 adalah atlet sepatu roda satu orang dan atlet sofbol satu orang. Keduanya sekarang menjalani isolasi di satu rumah sakit swasta di Jayapura.
Ketua KONI DKI Jakarta Jamhuron menjelaskan, untuk atlet-atlet DKI Jakarta, setiap empat hari sekali dilakukan penelusuran dan tes. ”Jadi, kami dari DKI rutin, selama sekian hari harus tetap dilakukan tes. Penelusuran dengan tes PCR saat hendak berangkat ke Papua tidak masalah. Jadi, ini karena mau pulang Jakarta lalu tes PCR,” ujarnya.
Junaidi melanjutkan, selain lima atlet yang terpapar Covid-19, sejumlah atlet DKI lainnya yang sudah selesai bertanding sudah pulang kembali ke Jakarta. Ia mengimbau para atlet segera melakukan tes PCR kembali setelah lima atau enam hari berada di Jakarta dan juga melakukan penjarakan sosial dengan keluarga.
”Atau minimal mereka melakukan tes antigen untuk menyelamatkan keluarga di rumah,” kata Junaidi.
Dwi Oktavia, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta, menyatakan, dinkes tengah berkoordinasi dengan KONI DKI Jakarta terkait hal itu. Yaitu supaya dinkes bisa melakukan tracing atau pelacakan bagi para atlet yang sudah kembali dan berkontak erat dengan atlet yang terkonfirmasi positif.
”Prinsipnya sama saja seperti kami menemukan kasus positif. Pasti kontak erat ditelusuri, lalu dihubungi, dan dipantau,” kata Dwi Oktavia.
Untuk yang punya kemungkinan menjadi kontak erat, jelas Dwi Oktavia, dihimbau dia harus membatasi interaksi dengan orang lain. ”Harus karantina mandiri dan pastikan bisa terhubung. Pada saat dihubungi petugas kesehatan untuk di-tracing, bisa kooperatif, bisa berkomunikasi dengan lancar,” kata Dwi Oktavia.